______________________________________
Halaman rumah nenek sekarang sudah berubah menjadi sebuah kebun kecil, dulu saat aku pertama kali kesini halaman rumah masih dipenuhi oleh rumput rumput hijau dengan beberapa tanaman bunga.Hari ini tugas ku menyirami tanaman. Ini adalah kegiatan favorit ku, seperti yang sudah ditebak, aku memang suka bermain air!!
Ku ambil selang air dan menyambungkannya dengan keran air terdekat. Namun, langkahku terhenti, saat melihat benda seperti akar kering yang dibuat melingkar. Benda itu mengantuk di salah satu ranting pohon yang sudah mati, hanya tersisa beberapa batang pohon yang sudah kering.Tidak. Ini bukan akar kering. Melainkan sebuah mahkota bunga yang pernah shoto buat untukku. Aku masih mengingatnya.
______________________________________
"Shoto, menurut mu apakah janji bisa dipercaya?""Tergantung,"
Haru kembali menatap sungai. Hari ini rencananya haru dan shoto ingin berkeliling desa, shoto akan memperkenalkan setiap sudut desa dan beberapa tempat indah menenangkan hati, tapi mereka sekarang malah terdampar di tepian sungai.
"Jika aku berjanji sesuatu, apakah kamu akan percaya shoto?" Haru menatap shoto dengan penuh harapan jawaban memuaskan darinya.
"Mungkin iya, mungkin tidak." Jawab shoto. Matanya menatap lurus ke depan.
Haru termangu dalam diamnya. Seperti gelisah akan sesuatu. Namun, ia tidak mau menunjukkan bahwa ia gelisah dihadapan shoto.
"Kau tunggu disini," ujar shoto meninggalkan haru.
"kemana?" Tanya haru. Tidak ada jawaban darinya. Shoto hanya melengos pergi meninggalkan haru.
Tidak punya pilihan lain, selain menunggu shoto kembali.
Haru melepas sendalnya, lalu mencelupkan setengah kakinya kedalam air. Sedikit bermain dengan anak air didepannya.Beberapa menit berlalu, shoto masih tak kunjung datang. Haru mulai bertanya-tanya kemana perginya sang teman. Saat tanda tanya memenuhi pikirannya, akhirnya shoto datang dengan suatu benda seperti terbuat dari tanaman rambat dibuat berbentuk bulat dan penuh dengan bunga di genggamannya. Itu adalah mahkota bunga yang shoto buat sendiri.
Shoto menyodorkan mahkota itu pada haru. Tanpa sepatah katapun
"Untukku?" Haru memastikan. Namun, tak ada jawaban. Dengan ragu haru menerima mahkota itu, seketika itu juga raut mukanya berubah menjadi sumringah. Ia langsung memakainya diatas kepalanya.
"Haru," panggil shoto, pelan. Bahkan hampir tak terdengar, untungnya haru mendengarnya.
"Ya?"
"Ikutlah bersamaku ke festival musim panas besok,"
______________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise || Todoroki Shoto x OC
FanficPerkenalan tanpa berjabat tangan tidak buruk, itu hanya sekedar formalitas saja. Buktinya aku dan kamu bisa berteman baik walau tidak berjabat tangan. mungkin kita bersahabat selamanya? Kau memperkenalkan ku setiap sudut halakah sejuk nan indah dipa...