Dirumah Sakit Bunga Kusuma
Zae yang melihat kakaknya Zean sudah membuka matanya pun langsung memanggil dokter untuk memeriksa bagaimana kondisi dari kakaknya Zean dan dokter pun masuk memeriksa keadaan Zean.
Sementara dokter memeriksa keadaan Zean, Zae dan Ziya pun menunggu di ruang tunggu depan ruang ICU. Zae menyadari ada sesuatu yang agak sedikit berubah dari Ziya
"Ziya kamu kenapa? Kok dari tadi diem saja?" Tanya Zae kepada Ziya
Ziya pun menjawab "Tidak apa - apa Zae aku hanya sedikit khawatir." Sahut Ziya
"Apa yang membuat dirimu khawatir Ziya ?"
"Izinkan aku bertanya kepadamu Zae?" Saat Ziya ingin melanjutkan pertanyaan nya untuk Zae tiba - tiba dokter memanggil Zae dan Ziya untuk segera masuk kedalam ruang ICU dan melihat keadaan Zean yang baik - baik saja. Dokter pun bilang bahwa Zean meminta Zae dan Ziya untuk masuk ke ruang ICU
"Kepada tuan Zae dan nona Ziya, tuan Zean mencari kalian" kata dokter
"Maaf dokter saya Zio bukan Zae" tegas Zae kepada dokter
"Bukan nya tuan adalah Zae?"
"Bukan dokter,bukan nama saya adalah Zio"
"Baiklah tuan Zio dan nona Ziya silahkan masuk kedalam"
Zae dan Ziya pun memasuki ruang ICU untuk bertemu dengan Zean
Zean pun langsung memeluk Zae dengan erat
"Zae, terimakasih sudah membawa wanita baik dan cantik seperti bidadari untuk kakak" kata Zean
Zae pun terkejut mendengar perkataan kakaknya itu.
Bahkan Ziya pun yang mendengar nya juga ikut terkejut.
"Maaf kakak tapi ini Ziya teman nya Zio dan kakak nggak ingat apa kalau nama aku itu Zio bukan Zae" sahut Zae kepada kakaknya Zean
Dan Zean pun menanggapi pernyataan Zae "Hah,sejak kapan adik kecil ku pewaris tahta dari keluarga ku diberi nama Zio yang kampungan aku hanya punya adik bernama Zae bukan Zio." Sahut Zean. Mendengar keributan dari kedua kakak - adik membuat Ziya pun akhirnya memotong pembicaraan mereka
"Mau Zio atau Zae dia tetap adik kakak kan dan terimakasih sudah memuji saya tapi saya datang kesini hanya untuk menjenguk kakak. Syukurlah kalau kakak sudah sembuh. Saya dan Zae bolos dari sekolah hanya untuk menjenguk kakak Zean" jawab Ziya.
Melihat respon Ziya yang seperti itu malah membuat Zean semakin menyukai Ziya dan membuat Zean tertawa dibuatnya
"Jadi kalian berdua bolos hanya untuk menjenguk orang sakit ? Hahaha... Baiklah sekarang aku sudah sembuh dan kalian berdua bisa pergi dari sini" kata Zean
"Iyah apakah ini saja balasanmu kepada adik dan teman nya? Apakah kamu tidak berfikir kami berdua sampai bolos sekolah demi datang menjenguk kamu tapi malah disuruh pergi begitu saja dasar tidak berperasaan" sahut Ziya yang membuat Ziya langsung menarik tangan Zea
"Ayo Zio lebih baik kita pergi dari sini dan kembali ke sekolah"
"Tapi Ziya mungkin kakak ku hanya bercanda."
"Bercanda apanya dia benar - benar mengusir kita untuk pergi dari sini. Ayo Zio kita pergi."
"Pergilah... Hahaha kalian berdua terlihat sangat serasi saat bergandengan tangan dan untuk Zae jangan lupa walaupun aku sudah pulih kamu akan tetap bekerja dikantor. Karena dirimulah yang akan menjadi pewaris tahta." Kata Zean dengan nada suara yang sangat tinggi { Zean berteriak }.
"Baiklah kakak Zean kita akan bahas nanti. Ziya sudah tidak sabar untuk pergi dari ruangan ini. Sampai nanti kakak." Sahut ZaeDiperjalanan Pulang
Ziya dan Zae pun keluar dari rumah sakit bunga kusuma dan menuju ke arah sekolah dimana sepeda Ziya terparkir disana.
Ziya dan Zae pun segera kembali ke sekolah.
Zae meminta Ziya untuk naik kendaraan umum tapi Ziya menolak dan malah menyuruh Zae untuk mengikuti nya berjalan dari rumah sakit bunga kusuma menuju ke sekolah.
"Zio gak usah manja ngapain sih harus naik kendaraan umum segala lagian juga lebih baik kita jalan kaki aja sampe ke sekolah iya hitung - hitung olahraga"
"Tapi Ziya nanti kamu malah capek kalau misalnya kita jalan dari sini untuk menuju ke sekolah"
"Aku tidak pernah merasa capek zio aku adalah wanita kuat.lagian juga kita bisa menikmati pemandangan sambil jalan - jalan santai kan?"
"Hem... Baiklah aku akan menuruti mu tapi kali ini saja iya Ziya."
"Oke kita jalan dan sekalian ada yang mau aku bahas."
Ziya dan Zae terus berjalan sampai akhirnya perjalanan mereka pun terhenti setelah melihat gerobak pedagang es cendol dawet yang membuat Ziya sangat haus dan ingin membeli nya Ziya pun meminta Zae untuk berhenti berjalan dan mampir di pedagang es cendol dawet dan duduk dipinggir jalan.
"Zio,aku haus dan kebetulan kita lewat pedagang es cendol dawet aku suka banget es ini kamu mau kan beli in buat aku Zio" Ziya pun memohon dengan wajahnya yang tersenyum kepada Zae, padahal Ziya hanya mengetes apakah Zae akan membelikan Ziya atau tidak. Dan ternyata Zae bilang "Ziya, daripada kita beli es cendol dawet dan berhenti dipinggir jalan begini mending kita lanjutkan perjalanan menuju ke sekolah.katanya cewe kuat masa nggak tahan buat nahan haus" kata Zae
"Yaudah ayo jalan"
Ziya pun jalan lebih dulu tapi setelah Ziya berjalan 10 langkah dari Zae dan menengok ke belakang apakah Zae masih mengikuti nya berjalan atau tidak, ternyata Zae malah membeli es cendol dawet untuk Ziya dan langsung memberikan nya kepada Ziya
"Ini buat kamu Ziya, jangan marah dan jangan ngambek lagi iya.aku nggak bisa liat kamu sedih."
Ziya pun langsung mengambil es cendol dawet yang diberikan oleh Zae untuknya.
"Zio,makasih iya es nya dan makasih juga udah mau nemenin aku buat jalan kaki dan nurutin aku, tapi Zio apa bener soal nama kamu yang kamu samarin? Kenapa kamu nggak kasih tau aja ke Ziya dan ke keluarga Ziya kalau misalnya nama kamu itu Zae bukan Zio dan kamu tuh berarti putra bungsu dan si pewaris tahta dari perusahaan Yang Company dimana perusahaan itu adalah tempat impian dan cita - cita Ziya agar bisa masuk kesana dan kamu juga sekarang udah bekerja disana. Jadi kamu ganti in kakak kamu Zean selama dia sakit? Zae kenapa gak kamu bilang aja kalau sebenarnya kamu adalah Zae bukan Zio. Kenapa kamu harus bohongin aku sama keluarga aku?" Ziya pun mulai menitikan air matanya. Ziya merasa dibohongi oleh Zae karena selama ini Zio yang dirinya kenal adalah Zae putra bungsu dari perusahaan Yang Company.
"Ziya,tolong kamu dengerin aku." Zae berusaha untuk menenangkan Ziya yang menangis dan memegang tangan Ziya serta meyakinkan Ziya
"Kenapa aku melakukan ini Ziya, karena sebenarnya aku nggak mau kamu sampe minder ada didekat aku dan berada disisi aku. Aku juga nggak mau kalau kamu mandang aku sebagai anak manja dan sebagai pewaris tahta Yang Company. Aku cuma mau berteman baik dengan kamu Ziya. Aku sudah merasa nyaman dengan kamu dan keluarga kamu. Tolong maafin aku Ziya. Aku tau aku salah" Zae pun sampai berlutut di pinggir jalan hanya untuk mendapatkan maaf dari Ziya dan Ziya pun berkata
"Please Zae bangun kebohongan kamu udah Ziya maafin dan nggak kayak gini cara nya kamu buat bisa dekat sama Ziya dan keluarga Ziya. Ziya udah maafin semua kebohongan Zae dan Ziya tau kenapa Zae berbohong. Sekarang Ziya bakalan terbiasa manggil nama Zae sebagai Zae bukan sebagai Zio. Dan benar kata kakak Zean kamu adalah Zae bukan Zio. Dan Ziya janji akan jadi teman baik buat Zae dan Ziya gak akan minder berada didekat Zae dan saat bersama Zae. Ziya janji"
"Kalau gitu Ziya udah maafin Zae kan?"
"Iya Zae aku dah maafin kamu dan tolong kamu bilang sama kakak kamu Zean untuk belajar sopan santun kalau lagi ngomong sama cewe oke"
"Baik Ziya aku bakalan bilang sama kakak Zean kok dan Ziya jangan nangis lagi iya Zae juga janji gak akan buat Ziya nangis lagi"
"Yaudah makasih banyak iya Zae kalau gitu kita lanjut jalan ini udah waktunya pulang sekolah kan?"
"Iya bener banget ayo Ziya"
"Ayo Zae"
Dan pada akhirnya Ziya pun memaafkan kesalahan Zae yang menurut pandangan Ziya itu bukanlah kesalahan besar dan kesalahan fatal. Ziya dan Zae pun mengikat sebuah janji diantara keduanya sebagai seorang teman akrab dan teman dekat.selama diperjalanan menuju sekolah pun Zae dan Ziya banyak bercanda dan bernyanyi bersama sambil tertawa riang. Ini tuh definisi habis nangis makan gula jawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAE
Teen FictionZae adalah sosok sempurna dambaan setiap wanita yang melihatnya dia terlahir dari keluarga kaya raya bungsu yang menjadi pewaris tahta keluarganya. Zae tidak hanya pandai dalam bidang akademik tapi juga Zae pandai dalam bidang olahraga dan seni. ora...