ZAE

Ujian Cinta Di Mulai

Di Taman
Mendengar pengakuan perasaan Ziya kepada Zae membuat Zean sangat terkejut begitu pula Zae. Zae tidak menyangka ternyata Ziya juga memiliki perasaan yang sama dengan nya. Betapa bahagia dan bersyukur nya Zae mengetahui bahwa wanita yang dia sukai memiliki perasaan yang sama juga kepadanya.
"Ziya, kamu serius?" Tanya Zae kepada Ziya
"Iya Zae aku serius" jawab Ziya sambil tersenyum
Mata Ziya dan Mata Zae bertatapan keduanya tidak bisa membohongi perasaan mereka masing - masing.
"Tapi Ziya kamu yakin punya perasaan sama orang yang sudah pernah bohong sama kamu?" Timbal kakak Zean yang membuat momen romantis mereka berdua menjadi berantakan
"Kakak Zean, denger omongan Ziya sekali lagi Ziya suka sama Zae, Ziya sayang sama Zae dan Ziya cinta sama Zae sekarang kakak Zean liat bagaimana perasaan diantara kita berdua tuh sama kakak"
"Oke kalau itu mau kamu Ziya tapi aku gak akan nyerah karena aku seperti ini tulus sama kamu beda sama Zae yang bakalan buat kamu sakit hati. Liat aja kalian berdua nggak akan pernah bahagia begitu pula Zae. Denger Zae kakak nggak akan pernah buat kamu sama Ziya bahagia. Kakak bersumpah kalian berdua nggak akan pernah bahagia" sahut kakak Zean dan menuju ke mobil serta meninggalkan Zae dan Ziya ditaman.
"Ziya, terimakasih sudah mau menyatakan perasaan kamu di depan kakak Zean. Sejujurnya Mama sama Papa aku mau jodohin kamu sama kakak aku Zean tapi kalau kelakuan kakak Zean aja seperti tadi aku semakin yakin kalau kamu akan nolak kakak Zean dan aku janji bakalan jagain kamu dan buat kamu bahagia Ziya tolong jangan dengerin apa kata kakak Zean. Aku juga akan ngomong ke mama dan papa soal kita berdua aku janji Ziya."
"Iya Zae maaf iya moment nya kurang romantis dan gak tepat banget timeing nya"
"Nggak apa-apa Ziya. Kamu dah buat aku terkejut"
"Maaf Zae dah buat kamu terkejut"
Zae pun memeluk erat Ziya sambil berkata dengan tulus kepada Ziya
"Ziya, aku suka sama kamu semenjak pandangan pertama dan aku mulai sayang serta cinta sama kamu semenjak hujan turun dan saat bersama dengan Ziya membuat aku nyaman. Terimakasih Ziya sudah hadir di dalam hidup Zae"
"Zae, harusnya Ziya yang bilang terimakasih Zae sudah hadir di dalam hidup Ziya"
"Yaudah kalau gitu Zae anterin Ziya pulang iya"
"Iya Zae, hmmm kalau kakak Zean pulang naik mobil Zae terus nanti Zae pulang nya gimana?"
"Ziya kenapa sih kamu masih mikirin gimana aku, please berhenti khawatir ke aku Ziya aku bisa pulang naik taksi atau naik kendaraan umum lain nya yang terpenting kamu pulang dengan selamat sampai rumah"
"Zae bisa aja yaudah yuk anterin Ziya pulang"
Sambil tersenyum manis Zae menganggukkan kepalanya dan menggandeng tangan Ziya. Zae pun mengantarkan Ziya pulang kerumahnya.

Rumah Zae
Sesampainya dirumah kakak Zean langsung masuk dan membanting suara pintu dengan keras membuat kedua orang tuanya dan juga bibi yang sedang beraktifitas langsung menghentikan aktivitasnya dan bertanya kepada Zean
"Zean sayang ada apa nak? Anak mama kok keliatan nya kesel banget?"
"Den Zean kenapa? Kok pulang-pulang malah ngamuk? Terus den Zae kemana kok nggak pulang bareng sama den Zean?"
"Zean ada apa nak anak papa kenapa bete gitu?terus mana Zae?"
"Kenapa sih semua orang tanya keberadaan Zae ! Mama,papa Zae tuh sudah berkhianat dia ternyata punya perasaan juga ke Ziya jadi percuma mama dan papa jodohin Zean ke Ziya dan denger iya mama papa ahli waris memang ada ditangan Zae tapi Zean juga berhak dapat itu karena Zean yang udah bangun perusahaan YG COMPANY bareng sama mama dan papa nggak adil kalau hanya Zae yang dapat warisan perusahaan YG COMPANY kita pokoknya Zean nggak setuju dan asal mama,papa dan bibi tau kalau Zea itu adalah adik paling menyebalkan di dunia ini Zean nggak akan pernah buat Zae bahagia sama Ziya" nada suara tinggi keluar dari mulut Zean yang sudah tidak tahan menahan emosinya
"Zean,kamu nggak boleh kayak gitu nak sama saudara kamu"
"Bener den Zean, masa cuma karena masalah cewe doang den Zean langsung benci sama den Zae"
"Zean jaga ucapan kamu nak mama nggak pernah ngajarin kamu untuk berbuat jahat kepada saudara kamu sendiri"
"Terus belain aja anak kesayangan dikeluarga ini memang Zean harusnya gak hidup dan lebih baik Zean koma aja dirumah sakit lagi daripada harus ngadepin kalian yang nggak pernah belain Zean udahlah mama,papa,bibi Zean capek kalian urusin aja tuh si Zae"
Zean pun bergegas menuju kamarnya dan membanting pintu kamarnya dengan sangat keras.