Hari Pertama Masuk Sekolah

51 7 10
                                    

Pagi hari ini terlihat sangat cerah dan berbeda dimana matahari bersinar sangat terang
Ziya sudah bersiap untuk pergi ke sekolah bunga kusuma sekolah favorite Ziya. Ziya adalah gadis penerima beasiswa pertama di sekolah bunga kusuma.
Setelah siap Ziya bergegas berlari menuju teras depan rumahnya untuk membuka gembok sepeda unggu nya yang terparkir di depan teras rumahnya.
"Ziya sarapan dulu nanti keburu dingin nasi uduknya" kata ibu Ziya.
"Maaf ibu Ziya harus segera berangkat kalau tidak nanti Ziya bisa terlambat doakan Ziya semoga hari pertama masuk sekolah berjalan dengan lancar Iyah ibu,ayah Ziya pamit sekolah dulu Assalamualaikum" Ziya pun berpamitan kepada kedua orangtuanya dan tak lupa meminta doa restu untuk hari pertama nya masuk ke sekolah menengah pertama.
Dengan semangat Ziya menggoes sepeda nya dan sesampainya disekolah bunga kusuma betapa terkejutnya Ziya melihat banyak anak yang diantar orang tuanya menggunakan motor dan mobil sedangkan Ziya hanya naik sepeda berwarna unggu tapi Ziya tidak iri karena ayah dan ibunya pun sangat bangga pada dirinya bisa masuk ke sekolah elit seperti bunga kusuma dengan biaya gratis tanpa mengeluarkan uang Ziya mampu bersaing dengan orang - orang elit lain nya.

Dirumah Zae
Zae masih terbaring dengan sangat nyaman di kasurnya yang empuk dengan selimut yang masih menutupinya dan juga AC dingin yang menyala membuat Zae makin malas bergerak dan bergegas berangkat ke sekolah. Tapi tiba - tiba pintu kamar Zae terbuka dan benar saja ada bibi Ijah pembantu rumah tangga yang bekerja sudah sejak lama dari Zae masih TK sampai Zae masuk SMA
"Den ayo bangun ! buruan bangun den ! Cepat bangun den mama sama papa udah nungguin Aden dari tadi tuh" kata bi Ijah .
"Aduh bi masih ngantuk ini lagian siapa suruh sih mama sama papa nganterin aku kesekolah" sahut Zae.
"Den Zae lupa iya kalau misalnya mama sama papa mau ngenalin den Zae ke sekolah sebagai pewaris tahta perusahaan Yang Company dan sekalian memberi tau teman - teman den Zae kalau den Zae itu pemilik sekolah bunga kusuma. Ayo den buruan bangun mandi siap-siap terus sarapan"kata bi Ijah.
Akhirnya Zae pun mengalah dengan rasa malasnya Zae bergegas ke kamar mandi bersiap - siap dan langsung menuju ke mobilnya karena orang tuanya sudah menunggu Zae sedari tadi
"Den ditas bibi bawain sarapan dimakan dimobil iya den" kata bi Ijah.
"Terimakasih banyak iyah bi" sahut Zae sambil tersenyum.
Ditengah perjalanan menuju kesekolah kedua orang tua Zae sibuk menerima telvon sana sini. Zae sudah terbiasa dengan sikap kedua orangtuanya itu Zae pun memutuskan untuk memakan bekal sarapan yang diberikan bibi Ijah selama perjalanan sambil mendengarkan music di earphone miliknya agar tidak mendengar suara bising dari kedua orangtuanya.
Sesampainya Zae disekolah betapa terkejutnya dia melihat banyak sekali cewe - cewe cantik yang mendatanginya dan memberinya hadiah tapi mata Zae hanya tertuju kepada salah satu gadis yang sedang memarkirkan sepeda di bawah pohon besar dekat dengan rumah penjaga sekolah. Benar mata Zae tidak berhenti menatap gadis yang sibuk menggembok dan merantai sepeda berwarna unggu hingga mama dan papa Zae pun membangunkan Zae dari lamunan nya. Zae sangat penasaran siapa gadis cantik berkacamata itu dia ingin sekali menghampiri gadis itu sayang orang tuanya sudah menariknya dan menyuruhnya untuk menuju ke ruang kepala sekolah.

Diruang kepala sekolah
Sesampainya di ruangan kepala sekolah orang tua Zae pun mengenal kan Zae kepada kepala sekolah dan menyuruh kepala sekolah untuk memberikan bimbingan dan kelas terbaik kepada Zae serta menyuruh semua guru untuk patuh kepada Zae sebagai pewaris tahta yang company dan juga pemilik sekolah bunga kusuma.
"Tolong iya ibu kepala sekolah suruh semua guru untuk menurut kepada anak saya Zae saya mohon karena anak saya agak sedikit keras kepala" kata ayah Zae kepada ibu kepala sekolah
"Tolong juga kasih tau kesemua murid untuk tidak menghina dan membenci anak saya Zae" kata ibu Zae kepada kepala sekolah.
Dan kepala sekolah pun menyetujui permintaan dari kedua orang tua Zae sehingga kepala sekolah memberi pengumuman lewat pengeras suara yang dipasang di setiap sudut sekolah dan memberi tau kepada semua yang ada disekolah untuk berteman dengan baik dengan Zae dan nurut kepada perintah Zae.

ZAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang