꒰04꒱ :: Menyambut.

285 59 19
                                    

"Satoruu~"

Gojo membeku. Spontan berdiri tegak setelah bersandar pada kap mobil. Pandangan lurus ke depan. Ia membelalak kala menemukan sang gadis melambai sembari tersenyum ceria, membelah kerumunan di Bandara.

Gadis itu berhenti jalan di hadapan. Sang pria spontan menarik [Name] ke dalam dekapan, menghirup aroma chamomile untuk mendapatkan ketenangan.

"Aku merindukanmu," bisik [Name].

Pria itu melepas pelukan, menatap mata sang gadis begitu lekat. Perlahan memajukan wajah dan sedikit dimiringkan, hendak menyatukan bibir mereka.

.

.

.

"Gojo-sensei!"

Si Surai putih membuka mata, spontan menegakkan tubuh.

"Oh? Dia bangun."

"Mimpi indahnya sudah berakhir."

Pria itu bengong selama beberapa saat, lantas membuka ponsel. Hari apa sekarang? ... Masih hari Sabtu. Ia mendecih jengkel.

"Cih."

Apa sebegitu inginnya ia bertemu [Name] sampai bermimpi?

"Gojo-sensei?"

Gojo menoleh. Menemukan ketiga anak muridnya berdiri di samping kursi. Ekspresi wajah refleks berubah ceria, memberikan senyuman lebar dan melambai.

"Ohayo."

"Selamat pagi, Sensei!" sapa Yuuji ceria.

"Sensei, Kepala Sekolah memanggilmu ke ruangannya," ucap Megumi dengan nada tak peduli.

"Kenapa ruanganmu diisi dengan barang-barang mahal?!" pekik Nobara menatap sekeliling.

Ha? Kenapa Kepala Sekolah memanggilku? Gojo berdiri dari kursi. Meregangkan tubuh. "Baiklah. Kalian bisa keluar."

"Oke."

꒰꒰꒱꒱

Hari Sabtu. 11.45.

"Kau terlambat!"

"Maklum saja. Aku hanya terlambat beberapa menit, 'kan?"

Gojo menyungging senyum, menghampiri Kepala Sekolah dengan langkah santai dan berhenti beberapa jarak di depannya.

"Kau kelihatan kurang fokus, Satoru," kata Yaga menjahit boneka.

"Biasa aja, tuh?" Bibir Gojo monyong.

"Kau menunggu [Name]? Kapan dia kembali?"

"... Besok." Gojo bersandar pada tiang yang berada di sebelah kiri. "Omong-omong, kenapa kau memanggilku?"

"Ada pembunuhan." Tangan Yaga dengan cekatan memasukkan dan mengeluarkan benang pada boneka. "Ada seseorang ... yang bekerja sama dengan roh kutukan."

Gojo diam.

"Kami belum tahu identitas orang yang menjalin hubungan dengan roh kutukan itu."

"Hee. Jadi agak rumit, ya?"

"Mereka membunuh dan mengubah beberapa orang jadi makhluk terkutuk."

Make Him Love Me : RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang