“Hatiku jadi berat banget.”
Kouno [Name] menghela napas panjang. Lantas melirik ke kiri, menemukan pria surai putih menjulang tinggi sedang bersedekap dan bersandar pada kap mobil. Ia menyungging senyum, lantas memeluk pria itu.
Sang kekasih. Gojo Satoru.
“Jaga dirimu baik-baik, ya,” ucap [Name] melepas pelukan.
“Aku yang harusnya ngomong kayak gitu, sih.” Pria itu membungkuk, menarik [Name] dan menyatukan bibir mereka.
Sang gadis menjengit senang tanpa melepas tautan. Lantas melingkarkan kedua tangan di leher Gojo. Membalas ciuman itu, meskipun ia tak bisa mengalahkan dominasi si pria.
Gojo mengusap benda kenyal itu dengan lidah, kemudian mengisap dan menggigit kecil. Mendorong belakang kepala [Name] menggunakan tangan kanan untuk memperdalam tautan bibir.
Gojo berbalik tanpa melepas ciuman, membaringkan [Name] dengan pelan ke atas kap mobil.
“INI MASIH PEMBUKAAN, ELAH. PAMAN NANGIS, NIH?!”
Tautan bibir mereka lepas. Dengan bersamaan menoleh ke asal suara. Menemukan Haruto berdiri juga memasang wajah tangis yang dibuat-buat.
[Name] bangun dan turun dari kap mobil. “Apa kita sudah mau pergi?”
“Iya.” Haruto mengangguk. Menyudahi akting.“Kita harus cepat.”
“Oke.” [Name] menoleh. Menatap Gojo penuh keramahan, juga mengusap wajah pria itu dengan pelan. “Aku pergi, ya. Bye-bye.” Ia mencubit pipinya.
“Oh ... oke.”
“Nomor ponselku udah disimpan, 'kan?”
“Jangan ingetin.” Gojo mendecih. Jengkel rasanya, kenapa dari dulu tidak menyimpan nomor ponsel [Name] hingga ia kesulitan kemarin?
[Name] tertawa. “Baiklah. Aku pergi, ya.” Lalu melangkah menjauh sambil menyeret koper.
Namun, tangan kanan gadis itu ditahan.
“Cuma seminggu?” tanya Gojo langsung.
[Name] menoleh, memberikan senyuman lebar. “Seminggu.”
“....” Gojo melepas tangan [Name]. Membiarkan gadis itu melangkah menjauh mengikuti pamannya.
“Aku akan menghubungimu kalau sudah sampai, kok!” Gadis itu melambai sembari jalan.
Gojo menatap punggung sang gadis yang mulai mengecil dalam pandangan, perlahan hilang di tengah kerumunan. Selama beberapa saat ia membeku, bahkan tidak bernapas.
“G-Gojo-san ....”
Ijichi. Orang yang sejak tadi berdiri di belakang dan menyaksikan interaksi sang atasan bersama si gadis. Ia mengusap tangan. Merasa agak segan dan takut melihat ekspresi dan aura yang dikeluarkan Gojo.
“Antar aku pulang, Ijichi.” Gojo melangkah ke pintu tepat di mana kursi penumpang berada.
“O-oh! Baik!” Ijichi buru-buru masuk ke bagian kursi pengemudi.
Di sisi lain. [Name] berada di dalam pesawat bagian first class. Menghela napas panjang dan bersandar malas. Perasaan berat hati memenuhi dada. Ia tak sanggup rasanya melihat wajah sang pria, bahkan makin tak enak saat lelaki itu menahan tangannya.
“Aku nggak mau pergi ...,” gumamnya.
“Hiks! Paman juga nggak mau ninggalin Jepang, ueueue.”
[Name] menoleh. Menemukan sang paman tengah memegang tisu dan mengelap air mata palsunya. Gadis itu juga ikutan pura-pura terisak. “Aku nggak mau ninggalin Satoruu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Him Love Me : Relationship
FanficHubungan kasih yang berhasil terjalin setelah seorang gadis melewati perjuangan untuk meluluhkan hati sang pria. "Aku hanya menyukai Gojo Satoru. Kumohon, lupakan aku." Sekarang, si gadis harus menghadapi seseorang yang menjadi alasan ia pergi ke Ko...