6

1K 127 11
                                    

Restoran.....

Sibuklah Krystal melirik di kursi depan. Dia nyandar dagu di tangannya dengan kaki yang anggun melipat di bawah meja.

Jennie sibuk memperhatikan Rose. Dia bahkan kadang nunduk, membenarkan genggaman nya. Sedangkan Rose sesekali menoleh ke arahnya, kemudian nunduk lagi dengan jari kiri yang mengetik, mengirimkan surel kantor untuk kepentingan bisnis.

" Sayang...."

Rose nyaut langsung. Jennie bahkan melihat dengan spontan.

Krystal diam tanpa melanjutkan omongan yang mengharuskan dia manggil.

Diam saja dengan mata yang menatap.

" Kenapa?" Akhirnya Rose bertanya.

Tangan kanan Krystal di letakkan di atas meja. Rose meliriknya dan Rose sempat ragu sambil kaku mencoba melihat Jennie di sebelah.

Akhirnya tangan Rose mendekat. Dia menyentuh tangan Krystal sambil menatap Jennie yang menerima sorotan mata Krystal padanya.

" Apa kalian sedang berebut?"

Mendadak ketiga orang ini melihat kedatangan Lisa ke restoran nya untuk survey.

" Boleh aku ikut?" Tanya Lisa, tersenyum kecil melihat Rose sebari dia jalan melewati meja itu.

Rose menoleh ke belakang. Dia melihat Lisa yang memberi kode tangan jika kedua wanita di dekatnya cantik-cantik. Silahkan untuk di nikahi!

" Bukannya itu Lisa?" Tanya Krystal.

" Mhh." Dehem Rose.

" Dia sudah menikah?"

" Belum. Kamu mau dengannya?" Cetus Rose langsung, berfikir jika Krystal tertarik.

" Tidak ada saingan. Aku lebih suka jika ada saingan." Jawab Krystal, melihat Jennie yang mengeratkan genggaman di bawah sana.

Krystal bahkan tersenyum lebar, menjalin genggam di tangan Rose.

" Krystal berani sekali!" Batin Rose, melihat Jennie yang seperti menahan semuanya karena dia pasti ingat janji dia ke Rose untuk tidak menyakiti orang lain.

----

Akhirnya mereka keluar restoran. Rose melihat supir Krystal yang datang menjemput.

Wanita itu berbalik, berdiri di depan keduanya dan Jennie always mengeratkan gandengannya, merasa jika Krystal akan merebut Rose darinya.

" Aku pulang."

" Mhh. Hati-hati. Salam untuk Jessica."

" Salam untuk Kakak?"

Rose diam, melihat bagaimana julitnya wajah Krystal saat bertanya.

" Aku hampir membunuh kakakku saat tau kalian pernah bersama."

" Itu masa lalu Krystal."

" Aku tidak menggali masa lalumu. Aku hanya mengatakan apa yang aku tahan-tahan sampai sekarang. Tapi karena dia Kakak ku.....Bad idea..."

Rose melihat ke arah Jennie yang tetap angkuh, diam tanpa bicara. Bahkan Rose terasa bagaimana eratnya Jennie melindungi dia dari Krystal.

Krystal menyadarinya. Diapun tersenyum kecil lalu mendekati Jennie.

" Ini bukan pertemuan terakhir kita. You know....i miss you again..." Kata Krystal dan Jennie mengerut sedikit keningnya.

" Ingat wajahku... baik-baik Nyonya Kim..." Kata Krystal sebari dia mendekati wajahnya, lalu...

Cappilar Love 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang