The Last Time I Saw Him.

643 113 4
                                    

'Segalanya seharusnya berjalan dengan baik.' Jay bersuara dalam hati. tatapan nanar itu mengarah pada kebahagiaan sang kekasih, seolah-olah rasanya begitu pedih.

'Ya.. seharusnya.'

"Jay! Besok aku sudah bisa pulang~" adalah awal mula dari perasaan aneh yang mengisi relung dada si tuan muda. ia senang karena Hyungseok sudah baik-baik saja. namun dalam satu waktu juga sedih dan merasa bersalah.

sedih karena Hyungseok akan meninggalkannya, dan merasa bersalah karena tak ikut bahagia akan kabar gembira yang disampaikan oleh sang kekasih.

"Besok?"

Hyungseok mengangguk begitu senang, "Ya! berkatmu aku bahkan mungkin sudah bisa berlari kencang. aku benar-benar sehat sekarang!"

Bruk!

Jay yang duduk di atas branker segera memeluk Hyungseok yang berdiri dihadapannya. menenggelamkan wajahnya dalam dada si cantik yang terdiam selama beberapa detik karena bingung soal perilaku tiba-tiba si tuan muda. Jay pun diam saja. sedangkan Hyungseok yang mengerti keadaan si tampan pun memilih untuk diam sembari mengusap lembut helaian pirang itu dengan jemarinya.

lembut dan tebal. perasaan nyaman yang biasanya hadir dikala Hyungseok menyentuh rambut si pirang pun tak lagi mampu menenangkan Jay yang bersembunyi layaknya anak kecil. pria itu justru makin mengencangkan pelukannya di tubuh Hyungseok. namun setelah beberapa detik mengendurkan rangkulannya dari pinggang si cantik.

"Aku ikut senang." begitu lirih si tampan, yang kemudian mengadah pada si cantik yang kini tersenyum. "Sering-seringlah berkunjung."

Hyungseok tersenyum dengan begitu menawan. lengan-lengan lentik itu terulur untuk memperbaiki surai si tampan, dimana kini iris beda warna itu kini mulai kelihatan. cantik dari binar iris berwarna biru dan merah itu terlihat urut dari sisi kanan. pahatan wajah dengan bola mata yang begitu memanjakan.

Hong Jaeyeol memang begitu tampan.

"Aku pasti akan sering berkunjung." Hyungseok mengangkat salah satu jemari kelingkingnya ke udara, yang kemudian segera disambut oleh Jay dengan rupa bahagia.

"Janji." / "Janji."

Hyungseok kemudian meninggalkan satu kecupan di dahi, dan Jay pun segera menarik Hyungseok untuk duduk di pangkuannya yang jelas dilakukan si cantik dengan senang hati. selama beberapa menit mereka terdiam untuk saling mengagumi. sebelum kemudian Jay menarik tengkuk si cantik untuk masuk dalam ciuman.

sebuah ciuman yang Jay harap bukanlah sebuah akhir dari pertemuan.

sebuah ciuman yang Jay harap bukanlah sebuah akhir dari pertemuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bugh! Bugh! Bugh!

berkali-kali Jay diam-diam memukul kepalanya sendiri. padahal Hyungseok tengah tertidur di sisinya saat ini, namun Jay benar-benar kesulitan mengendalikan diri. besok Hyungseok akan pergi, dan suara bising dari sosok tak bertuan ini tak mau berhenti.

[✓] " And we met. " [ JAYSEOK LOOKISM ] [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang