Tepat Sebelum Maghrib

2 0 0
                                    


Gadis bertubuh bongsor itu meringkuk dalam kamarnya

Tidak tahu apa yang harus dilakukan, memilih pulang atau tinggal

Di satu sisi ada orang dicintainya, dan di lain sisi ada cita-citanya


Menangis

Jalan terakhir yang ia tempuh dalam labirin tak berujung itu

Namun sungguh malang nasibnya

Tak mau ditertawakan oleh dinding, rintihan putus asa itu mau tidak mau harus ditelan kembali

Konon katanya hingga saat ini ia tetap membisu

Memilih menyakiti diri dan enggan tuk berdiri

Dongeng KesepianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang