BACK ON TRACK

7 1 0
                                    


Hai dunia oranye!

Sahabat oranye udah lama kita tak bersapa setelah sekian purnama hingga aku lupa kapan jemariku terakhir kali menulis di lapak satu ini.

Sesuai judulnya, akhirnya hatiku tergerak untuk kembali ke dunia lamaku dengan versi diriku yang baru. Sungguh, aku awalnya tidak tahu kapan aku akan kembali menulis disini. Tapi hari ini, aku bangga dan takjub kepada diriku sendiri. Karena telah berani untuk mengungkapkan jati diri lamaku dan membuka kembali harapan yang sempat terkubur untuk menjadi seorang penulis. 

Jangan malu mengakui jika kalian punya mimpi besar. Kita semua ditakdirkan Tuhan dengan kelebihan yang lebih unggul di masing-masing bidang tertentu. Khususnya aku yang menyangkal kalo ternyata aku lebih jujur mengutarakan perasaan dalam menulis. Sungguh. Aku sempat meragukan diriku dan fokus ke pencapaian orang lain yang dimana aku tak mampu bersaing dengan mereka karena itu bukan bidangku. Tak masalah kawan, itu manusiawi dan wajar terjadi bagi setiap mahluk hidup, terkhusus manusia. 

Kita terlahir ke dunia pasti memiliki bakat sendiri, hanya saja jika masih belum tahu kelebihan kita dimana, berarti kita masih belum peka dan menemukannya dengan baik meskipun dia selalu ada di jati diri kita.

Tulisan ini spesial untuk diriku dan kamu yang sedang mengalami stuck dalam hidup atau sering mempertanyakan sesuatu yang terjadi di dalam kehidupanmu. Kita ada di fase crisis of life atau krisis jati diri. Terlebih untuk usia 18- 20an pasti akan merasakan fase ini. Apalagi transisi antara masa SMA ke Kuliah atau Kerja.

Banyak sekali hal yang berbeda dan kadang kita culture shock sendiri. Bagi yang belum tahu apa itu krisis jati diri dan culture shock, berikut beberapa pengertian atau definisi yang aku kutip dari Google.

Quarter-life crisis adalah suatu periode ketidakpastian dan pencarian jati diri yang dialami individu pada saat mencapai usia pertengahan 20 hingga awal 30 tahun.


TANDA-TANDANYA JIKA KAMU MENGALAMI QUARTER LIFE CRISIS (QLC)

1. MULAI MEMPERTANYAKAN TUJUAN HIDUP

2. MERASA TIDAK BAHAGIA

3. SOSIAL MEDIA MEMBUATMU TERTEKAN

4. MULAI MELUPAKAN WAKTU UNTUK BERSENANG-SENANG

5. LINGKARAN PERTEMANAN BERUBAH

6. KURANG MOTIVASI

7.MEMBELI BARANG MAHAL UNTUK MENUNJUKAN DIRI

8. INGIN MENGENAL DIRI SENDIRI LEBIH DALAM

9. SERING MENANGIS SENDIRI TANPA ALASAN.

10.SERING INSECURE DAN MEMBANDINGKAN DIRI SENDIRI DENGAN ORANG LAIN

Culture shock atau gegar budaya adalah perasaan di mana seseorang merasa tertekan serta terkejut ketika berhadapan dengan lingkungan dan budaya baru. Seseorang yang mengalami gegar budaya, biasanya akan merasa cemas, bingung, frustasi. 

Apa penyebab terjadinya culture shock?

Culture shock merupakan sebuah rangkaian reaksi emosional yang diakibatkan hilangnya penguatan dari budaya lama karena adanya kesalahpahaman pada pengalaman baru yang berbeda.

Jadi teruntuk besti-besti semuanya yang lagi berada di fase ini semangat yaa! Yakin dan percaya kita pasti bisa melalui ini semua dan membentuk diri kita ke versi yang lebih baik sesuai harapan kita. INGAT DAN TANAMKAN, KITA BISA KITA AKAN!

Mungkin hanya ini yang bisa aku tulis di comeback tulisan setelah sekian lama hiatus hehe. Sekali lagi dukung aku dan jangan sungkan untuk memberikan komentar atau masukan yaaa agar aku bisa memperbaiki tulisan lebih baik lagi kedepannya. Kira-kira kalian ingin aku menulis konten berkaitan dengan apa? 

Jika ingin bersapa dan mengenalku lebih dalam, kalian bisa follow instagram aku @tyr.syam yaaa....

 See u next time!


Gorontalo, 01 September 2022

Salam dari orang lama yang kembali pulang,

-victqueen

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rasa Dalam Pena #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang