8. Has a Girlfriend

158 11 0
                                    

Hari ini sekolahnya Haechan menggelar pentas seni yang di khusus-kan untuk kelas 12 sebelum ujian di laksanakan.

Semua murid di sini sedang sibuk dari pagi, sampai siang seperti ini. Mereka sibuk mengurus stand untuk kelas mereka masing-masing, stand makanan dan minuman. Sedangkan anak osis sibuk mengatur dan mengurus semuanya agar acara berjalan dengan baik dan benar.

Termasuk Mark yang notabennya ketua osis, karena belum serah terima jabatan. Mark yang sibuk mengontrol dan mengawasi semua stand dan juga panggung untuk para siswa dan siswi tampil.

Sedangkan Haechan? Dia masih ada di rumah saat ini, dan baru pengen berangkat ke sekolah bareng Hendery.

"Bang Der cepetan apa lo elah!" Titah Haechan, yang sudah sangat kesal kepada Hendery.

"Gue tau lo pengen cepet-cepet ketemu Mark. Tapi sabar dikit bisa?! Sama bantuin gue juga kek!" Balas Hendery yang kesal juga kepada sang adik.

Setelah selesai dari keribetan masing-masing, mereka berdua pun pergi menuju sekolah bersama.

Sampai di sekolah, Haechan langsung turun dari motornya Hendery, dan langsung bergegas menuju lapangan.

Ia gak sabar pengen ngeliat Mark, yang akan memberikan sambutan singkat. Tepat ketika sampai di barisan paling depan. Haechan dapat melihat Mark yang baru naik ke atas panggung, ingin memberikan sambutan.

Haechan terus mengamati, dan mendengarkan semua perkataan yang di ucapkan Mark. Senyumnya terus mengembang seiring Mark mengucapkan kalimatnya.

"Sebegitu sukanya ya sama Mark?" Pertanyaan retorik yang Renjun keluarkan, yang saat ini sedang berada di samping Haechan.

"Ssst, jangan ngobrol dulu! Mark lagi ngomong di depan!" Protesan yang keluar dari mulut Haechan, agar dirinya bisa mendengar semua ucapan yang di lontarkan Mark.

"Najis gue deket-deket sama bucin tolol kek lo!" Jijik Renjun yang langsung mendelik geli, begitu melihat Haechan yang tengah senyum-senyum sendiri begitu melihat Mark.

"Mark udah turun!" Pekikan riang yang Haechan keluarkan, ketika dirinya melihat Mark yang turun dari panggung. Ia langsung bergegas pergi untuk menghampiri Mark.

"Hai Mark!" Sapa Haechan dengan senyumannya.

Mark yang baru turun pun langsung membalas senyuman Haechan. "Hai Chan. Gimana? Enjoy?" Tanya Mark, yang langsung di balas anggukkan kepala oleh Haechan.

"Masih sibuk?" Tanya Haechan. Pasalnya Haechan tau kalo Mark itu ketua osis. Jadi dia tau kalo Mark itu gak se-enjoy dirinya.

Apalagi notabennya dia baru datang. Gak kaya Mark yang dari pagi buta. Repot mengurusi ini itu untuk pensi. Ya salah Mark juga sih mau aja jadi ketua Osis yang notabennya tuh babu sekolahan dalam artian keren. Mana dia sempat mengundur sertijabnya lagi.

"Enggak tuh. Kenapa emang?" Tanya Mark.

Haechan tersenyum mendengar jawaban Mark. Ia pun langsung menarik Mark untuk keluar dari keramaian pensi.

Sampai di taman belakang sekolah, Haechan langsung mendudukkan Mark di bangku taman, tepat di sampingnya.

Tangan Haechan yang sibuk membuka kantong belanja pun akhirnya selesai, dan langsung memberikan-nya kepada Mark. "Ini buat lo. Mae sih yang buat. Tapi gue juga ikut bantu kok." Seru Haechan, yang langsung memberikan kotak makan yang berisi nasi goreng, serta sebotol minuman, ke atas pangkuan Mark.

Mark langsung mengambil makanan yang Haechan berikan. "Ini beneran buat aku?" Tanya Mark sekali lagi, takut Haechan salah orang.

"Iya kok. Coba di makan dan kasih masukan-nya. Oh iya, kata mae, ini tuh sebagai ucapan terima kasih karena udah nganterin gue pulang kemarin." Ujar Haechan, memberikan pesan yang Mae-nya sampaikan tadi.

TRIAL - MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang