[3]

63 19 0
                                    

(673 word)

BANTU VOTE YA GES
HAPPY READING

***

Sang fajar telah menampakkan diri dan Yeonjun masih setia dengan pekerjaannya. Ia baru saja menyesali perbuatannya, ia terlalu bertele-tele.

Letnan Kim menghubunginya beberapa menit lalu. Memberi tahukan Yeonjun untuk segera mengungkap kasus ini.

Letnan Kim berkata bahwa Yeonjun terlalu lambat. Yeonjun menyadari itu, dia terlalu lama mengumpulkan barang bukti hingga lupa dengan kasus utamanya.

Ini kasus pengurungan manusia! pasti seseorang di kurung disini!.

Yeonjun yang sedang terburu-buru itu tengah menuruni tangga. Basement jadi sasaran utama Yeonjun.

Beberapa kasus telah membuktikan bahwa basement adalah tempat yang paling strategis untuk melakukan hal hal gelap.

Bau di basement lebih menyengat daripada di lantai pertama dan kedua. Bau bangkai, busuk sekali. Dada Yeonjun terasa sesak.

Yeonjun masih bersama Taehyun menyusuri basement yang begitu luas. basement bak sebuah bar, bahkan ada tempat bermain billiar.

Yeonjun dengan cepat memastikan semua pintu, semua pintu terbuka. Semua ruangan terisi, mulai dari tempat penyimpanan alkohol, tempat penyimpanan senjata api dan...

Yeonjun melihat pemandangan yang miris. Banyak sekali sel layaknya penjara yang berisi banyak manusia di dalamnya. Sebagian sudah meninggal dan sebagian seperti zombie alias sekarat.

Yeonjun yang hendak berjalan menghampiri sel itu tangannya di tarik oleh Taehyun. Ia berkata untuk menyuruh anggota lain saja yang memeriksa.

Yeonjun menolaknya dan melepaskan genggaman tangan milik Taehyun. Yeonjun menunjukkan wajah tenangnya agar Taehyun tak khawathir. Yeonjun pun melangkah maju mendekati sel sel tersebut. Walaupun dadanya sesak ia tetap harus profesional.

Pekerjaannya ini selalu menaruhkan nyawanya sebagai resiko. Namun Yeonjun tidak pernah menyesali pekerjaannya ini. Sudah lebih dari 6 tahun eomma nya menginginkan Yeonjun menjadi abdi negara.

Semua ini demi eomma dan tidak ada ruginya!, kata Yeonjun saat dirinya baru menjalankan hari pertamanya sebagai detektif.

Yeonjun melangkahkan kakinya dengan hati hati agar tidak menimbulkan suara. Taehyun terlalu bimbang untuk berjalan bersama Yeonjun, alhasil ia hanya menunggu dan melihat Yeonjun melewati lorong sel itu.

Yeonjun melihat sisi kanan kirinya. Manusia manusia ini semua duduk membelakangi Yeonjun. Tangan dan kaki mereka semua terikat, bahkan leher mereka juga ada yang terikat.

Mereka hanya bermain rantai yang mengikat tangan dan kakinya, ada juga yang hanya memandangi langit, ada juga yang hanya diam saja.

Setelah melewati lorong yng begitu gelap nan panjang, Yeonjun sampai di ujung lorong. Salah satu penghuni sel sedang berjongkok dengan tangan menggenggam pagar besi yang ada di hadapannya.

Yeonjun ragu untuk menghampirinya, tetapi ia tetap melakukannya. Yeonjun melihat seseorang dengan rambut coklat sedang menatap kosong ke arah tanah. Yeonjun mengambil posisi jongkok sambil menatap seorang pemuda di hadapannya.

Yeonjun mengatakan halo dengan nada berbisik hingga membuyarkan lamunan sang pemuda berambut coklat itu.

Pemuda itu menatap Yeonjun dengan tatapan kosong. Ada apa dengan pemuda itu?.

" Apakah sudah masuk jam makan pagi? ". Lelaki itu bertanya pada Yeonjun dengan polosnya. Yeonjun mengerutkan keningnya.

Yeonjun hanya menggeleng. Lalu pemuda itu kembali berkata, " Lalu? apakah kamu orang suruhan? Bisakah aku beristirahat dulu? ". Seketika Yeonjun mengerjap. Yeonjun tak mengerti.

Yeonjun bertanya kembali, " Siapa namamu? ". Kini giliran pemuda itu yang mengerutkan keningnya. Pemuda itu heran dan bertanya balik, " Bukankah kamu harusnya punya daftar semua orang yang kamu jadikan tawanan? ".

Yeonjun semakin tak mengerti. Jadi semua orang disini tawanan?, Yeonjun bergelut dengan pikirannya sendiri.

Pemuda di hadapannya menepukkan tangannya tepat di hadapan wajah Yeonjun membuat Yeonjun terkejut. Yeonjun pun kembali memperhatikan sang pemuda di hadapannya.

" Hei!, aku lapar. Kapan sarapan akan datang? ". Pemuda itu sedikit memberontak.  Yeonjun hanya bisa menghela nafas. Pemuda ini kira Yeonjun adalah budak suruhan?. Yeonjun pun tak menghiraukan pertanyaan pemuda tersebut.

" Bagaimana kamu bisa sampai disini? ". Yeonjun bertanya pada pemuda itu.

" Entahlah, sudah 5 bulan aku disini. Kamu siapa?. Apakah kamu menerobos masuk?? ".

Pemuda itu kebingungan. Ia tak pernah dengar seseorang bisa menerobos masuk sembarang kecuali mereka adalah kubu dari si penjahat ini.

Pemuda tersebut memperhatikan penampilan Yeonjun yang sama sekali bukan seperti orang orang yang setiap hari dijumpainya.

Pemuda itu melihat tag name Yeonjun yang menggelantung di lehernya yang sekarang berayun ayun.

" Apakah kamu seorang polisi? ".

" Aku akan menyelamatkan mu ".

Dua orang itu berkata bersamaan. Mereka saling menatap dan hening pun terjadi. Kini apa yang mereka berdua pikirkan?

~ bersambung ~

CAN LOVE BE HEALER? [yeonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang