[6]

53 19 0
                                    

(634 word)

BANTU VOTE YA GES
HAPPY READING

***

Yeonjun yang memasuki kamar tersebut matanya langsung tertuju ke sebuah jeruji besi putih yang berpenghuni.

Yeonjun mendekatkan dirinya pada jerusi besi itu dan dari luar, Yeonjun mendengar teriakan Doyoon menyuruhnya untuk jangan mendekati sosok di balik jeruji tersebut.

Namun Yeonjun menulikan pendengarannya. Ia justru lebih mendekat dengan sosok tersebut.

Yeonjun melihat kondisi sel milik sosok lelaki itu. Bersimbah banyak darah dan kedua tangan, kaki bahkan lehernya terikat.

Yeonjun yang tengah memperhatikan sosok tersebut tetiba tersodok. Punggungnya di pukul begitu keras oleh Doyoon yang lepas kendali.

Kedua tangan kepalan yang bergerak bersama itu berhasil membuat Yeonjun tersungkur bahkan sampai membuat hidung Yeonjun mengeluarkan darah.

Doyoon begitu memberontak ketika Yeonjun melakukan aktivitas dengan sosok itu, tenaganya begitu kuat hingga cengkraman dari sang bawahan Yeonjun tersebut tak dapat mencegahnya.

" SUDAH KU BILANG JANGAN DEKATI DIA! ".

Doyoon berkata begitu kerasnya sambil memblokir area sel putih tersebut. Yeonjun menyeka darah yang terus mengucur dari hidungnya.

Beberapa bawahan Yeonjun menghampiri Yeonjun dan Doyoon. Mereka bak ingin duel saling bertatap tajam. Yeonjun menggerakkan kepalanya memberi kode untuk membawa Doyoon berjauhan dengan dirinya.

Sang bawahan mengangguk mengerti dan menyergap Doyoon bersama sama. Taehyun dan Beomgyu menyusul Yeonjun, tatapannya cemas. Yeonjun berkata lirih, " Aku baik baik saja ".

Beomgyu yang hendak mendekati jeruji tersebut nyalinya menciut setelah mendengar bentakan dari Doyoon.

Beomgyu begitu ketakutan hingga mematung di tempat.

" BEOMGYU-YA!!!, BAJINGAN! JANGAN KAU SESEKALI MENYENTUN SOOBIN KU! ".

Jantung Beomgyu berdegup kencang. Nyali beraninya roboh seketika. Ia takut disakiti lagi, takut di perlakukan kasar lagi.

Kedua bola mata Yeonjun hanya berdiam menyaksikan kedua orang di hadapannya. Yeonjun dengan hati hati mengeluarkan pistolnya dari holster dan satu peluru ia hempasakan tepat di betis Doyoon.

Doyoon pun langsung terjatuh dan meringis. Yeonjun hanya bisa menyeringai melihat bajingan itu kini lemah.

" Bajingan yang menyebut bajingan, bodoh sekali ". Kata Yeonjun sembari memasukkan pistolnya kembali ke dalam holster

" Bawa dia pergi, aku menangani sisanya ". Sambungnya.

Kedua bawahannya tentu akan patuh pada sang kapten dan membawa pergi si bajingan itu dengan kaki yang mengucur darah untuk pergi ke kantor.

Mendengar keributan, sosok penghuni sel itu membalikkan badannya. Beomgyu dengan sigap langsung berlari menghampiri jeruji putih itu.

Sosok yang disebut sebagai Soobin oleh Doyoon dan Beomgyu itu menatap Beomgyu. Beomgyu mengulurkan tangannya sambil berkata, " Kita bebas, tolong bertahan lah! ".

Taehyun melihat sosok tersebut. Rautnya berubah, jijik bercampur dengan iba. Lelaki bernama Soobin ini sudah seperti manusia sekarat yang sedang menunggu malaikat untuk mencabut nyawanya.

Badannya kurus kering hingga tulang pipi terlihat. Sekujur tubuhnya terlihat becak darah yang sudah mengering. Bau dan kusam. Matanya sembab dan merah. Tangan yang terikat itu terus gemetar.

Soobin memperhatikan tangan Beomgyu. Ia sama sekali tak bereaksi. Ia hanya seperti berfokus pada pikirannya saja.

Yeonjun mendekat ke arah Beomgyu lalu menanyakan, " Apakah ia Soobin? ". Beomgyu pun hanya mengangguk seolah berkata " iya ".

Jeruji itu terkunci. Kunci nya juga menggunakan sandi angka yang tentu Yeonjun tidak tau. Tapi Beomgyu dengan lihai menekan tombol angka angka pada gembok tersebut.

Dalam hitungan detik pagar jeruji putih itu terbuka. Soobin masih mematung memperhatikan Beomgyu dan Yeonjun.

Soobin mengalihkan pandangannya kearah Taehyun. Taehyun pun membalas tatapan Soobin, ia semaksimal mungkin memperlihatkan tatapan netral.

Disisi lain Yeonjun mengeluarkan pistolnya dan menembak ke arah rantai rantai yang mengikat Soobin. Soobin bebas!.

Yeonjun mengulurkan tangannya dan Beomgyu memilih untuk berdiri dari posisinya, membiarkan Yeonjun yang melakukannya. Ia kembali pada Taehyun.

" Genggamlah tangan ku ". Ucap Yeonjun pada Soobin.

Yeonjun sangat berhati hati. Ia waspada akan orang asing dihadapannya. Bisa saja ia akan tak terkontrol lalu melakukan hal hal yang membahayakan nyawanya.

Soobin hanya diam, ia malah menatap Yeonjun dengan tatapan yang dalam. Entah Soobin ragu atau takut.

Yeonjun meyakinkan Soobin dengan mendekatkan tangannya pada Soobin.

Soobin meraih tangan Yeonjun, Yeonjun pun tersenyum disusul dengan suara Soobin yang berkata, " Aku lupa cara berdiri dan berjalan ".

Hening pun menerpa keduanya.

~ bersambung ~

CAN LOVE BE HEALER? [yeonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang