Niken dan Dion adalah sepasang suami istri, mereka menikah di usia yang sangat muda yaitu 21 tahun. Mereka sudah berpacaran sejak masa SMA. Mereka menikah dikarenakan Niken sudah hamil duluan, sehingga orang tuanya terpaksa menikahkan mereka agar tidak menanggung malu. Saat ini usia kandungan Niken sudah menginjak 9 bulan, mungkin tinggal hitungan hari saja dia akan melahirkan.
Niken dan Dion adalah juga seorang mahasiswa di salah satu universitas. Meski Niken sedang hamil dia tidak mengambil cuti kuliah, karena dia tetap ingin lulus tepat waktunya dan wisuda bersama berbarengan dengan Dion. Meski satu kampus namun mereka memiliki jurusan yang berbeda. Saat ini mereka sama-sama sedang skripsi, dan tinggal menunggu sidang.
Mereka pun sama-sama menyelesaikan skripsi bersama dan saling membantu satu sama lain. Akhirnya jadwal sidang mereka pun tiba, mereka mendapat jadwal di hari yang sama. Malam hari sebelum sidang Niken merasakan perutnya mengencang dan sedikit nyeri. Niken pun meringis. Melihat hal itu Dion menghampiri Niken dan mengelus perut Niken.
"Behave ya anak papa di dalem sana, besok mama mau sidang. Kamu temani mama ya, papa ga bisa temani mama karena ada sidang juga."
Niken dan Dion mempersiapkan bahan-bahan untuk sidang besok, setelah itu mereka tidur terlelap. Pagi harinya Niken terbangun dengan perut yang begah. Ia mengelus perutnya dan sangat kencang sekali. Dia melihat Dion masih tertidur pulas. Niken tidak tega untuk membangunkannya.
"Baby kamu jangan lahir sekarang dulu ya. Setelah mama sidang okay." ucap Niken sambil mengusap perutnya. Niken pun turun dari kasur untuk ke kamar mandi. Perutnya sudah sangat turun, sehingga dia berjalan sambil memegangi perut bagian bawahnya.
Saat Niken sedang mandi, pintu kamar mandi terbuka ternyata Dion ingin mandi bersama.
"Yank kok kamu mandi duluan sih, kita mandi bareng biar cepat." Dion pun langsung membuka pakaian yang ia kenakan.
Tangannya mulai meraba payudara Niken dan memainkan puting Niken. Dion mulai menciumi leher, puting Niken yang sedikit keluar ASI, berpindah ke perut buncit Niken.
"Perut kamu turun dan kencang sekali yank." Kejantanan Dion sudah mulai menegang siap untuk dimasukkan ke dalam vagina Niken.
"Boleh yah kumasukan punyaku, aku butuh penyemangat buat sidang nanti." bisik Dion menggoda sambil tangannya memainkan klitoris Niken. Sebenernya Niken ingin memberi tahu Dion kalau perutnya sudah sangat begah dan mulai nyeri. Namun karena rangsangan Dion, Niken pun merasa nikmat dan membuatnya ingin melakukannya juga. Vagina Niken pun sudah basah, siap untuk dimasukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Birth Stories
Romance⚠️ Warning !!!!! ⚠️Mature Content!! ⚠️Khusus untuk 21+ 🔞 Kumpulan Cerita Melahirkan (OneShoot) Mengandung adegan melahirkan, sex, vulgar, kekerasan. Mohon maaf jika ada ceritanya tidak masuk akal, cerita ini merupakan fantasi dan karakter fiktif b...