Kunci Mobil

475 23 3
                                    

Title :
Car Keys

Cast :
-Kinn (Mile Phakphum Romsaithong
-Porchay (Barcode Tinnasit Isarapongporn)








Pada suatu malam, seorang ayah berusia 30 tahun, bernama Kinn Anakin Theerapanyakul dan putra angkatnya yang berusia 17 tahun bernama Porchay Pitchaya Kittisawasd sedang berkendara di jalan yang sepi. 

Bukan tanpa sebab. Mereka kembali ke rumah setelah menghabiskan sepanjang hari mengunjungi ayah Kinn yang merupakan kakek angkat Porchay, di Rumah Sakit.

Mendengarkan suara dentuman hujan dari atap mobil, Porchay pun mulai mengantuk kemudian tertidur.

Tiba-tiba, ada sebuah ledakan besar.
Kinn Sang Ayah berjuang untuk menjaga mobil itu tidak tergelincir, tetapi mobil itu akhirnya tergelincir dan menabrak dinding berbatu.

Setelah memeriksa bahwa Porchay tidak terluka, Kinn keluar dari mobil untuk memeriksa kerusakan pada mobilnya.

Kedua ban depan mereka memiliki lubang yang sangat besar dan bemper kanan rusak oleh tembok.  bagian belakang mobil masih utuh tanpa cedera.

"Kita harus mencari sesuatu untuk berkendara," Kata Kinn kepada Porchay putranya. "Apapun yang terjadi barusan, membuat ban depan kita rusak."

"Apa Phoo tidak bisa memperbaikinya?" Tanya Porchay yang masih agak terguncang karena kecelakaan tadi.

"Tidak," Jawab Kinn sambil menggelengkan kepalanya. "Phoo hanya punya satu ban cadangan di bagasi. Phoo harus kembali dan mencari seseorang untuk menderek mobil kita." Kinn menjelaskan.

*(Phoo) adalah sebutan yang digunakan untuk menyebut Ayah

"Tidak terlalu jauh dari sini, kau tunggu di mobil saja sementara Phoo pergi, ya?" Lanjut Kinn.

"Baiklah." Jawab Porchay dengan enggan. "Tapi jangan terlalu lama, Phoo."

Kinn bisa melihat di mata anaknya Porchay bahwa dia ketakutan. Tapi ia juga merasa kasihan jika ia membawa Porchay bersamanya, dia pasti akan kelelahan jika berjalan. Tambah, Kinn takut kalau Porchay kehujanan, dia bisa masuk angin dan terkena flu.

"Tenanglah," Ucap Kinn, sambil menutup pintu mobil. "Phoo akan kembali secepat mungkin!"

Porchay menyaksikan ayahnya lewat kaca spion, saat Kinn berjalan dengan susah payah menuruni jalan di tengah hujan yang lebat dan kemudian menghilang dalam kegelapan malam.

Lebih dari satu jam berlalu, dan ayahnya masih juga belum kembali. Porchay mulai bertanya-tanya apa yang terjadi dengan ayahnya hingga membutuhkan waktu hingga berjam-jam.

Dia sangat khawatir karena seharusnya ayahnya sudah kembali sekarang.

Kemudian, dia melirik ke kaca spion dan melihat sosok pria di kejauhan yang berjalan menuju mobilnya. Pada awalnya Porchay berfikir bahwa itu ayahnya, tetapi kemudian ia sadar bahwa itu adalah orang asing.

Pria itu mengenakan pakaian overall dan ia memiliki janggut yang lebat. Dia membawa sesuatu yang besar di tangan kirinya, dan mengayun-ayunkannya.

Sesuatu tentang pria itu membuat Porchay sangat gugup. Saat ia mendekat, Porchay menatap keluar jendela belakang dan menyipitkan matanya. Dalam cahaya redup, dia hanya bisa melihat apa yang ia genggam di tangan kanannya. Itu adalah pisau yang sangat besar, seperti pisau tukang daging yang besar.

Berpikir dengan cepat, Porchay sangat ketakutan sehingga ia langsung mengunci kedua pintu depan mobil, kemudian melompat kekursi belakang dan mengunci kedua pintu dibagian belakang mobil.

Ketika dia melihat pria itu lagi, dia melihat pria asing itu berhenti di tengah jalan dan sepertinya sedang menatap langsung kearah Porchay.

Tiba-tiba, pria itu mengangkat tangan kirinya dan Porchay menjerit ketakutan. Ditangan kirinya, ia memegang kepala. Itu adalah kepala ayahnya, Kinn.

Yang telah dipenggal.

Dia hanya menjerit dan menjerit. Dia tidak bisa menahan diri. Jantungnya berdebar-debar, dan ia berjuang untuk bernapas. Ekspresi aneh yang ada di wajah ayahnya itu, begitu mengerikan untuk dilihat.

Mulutnya menganga dan matanya putih, sepertinya matanya dibalikkan kedalam kelopak matanya.

Saat pria itu sampai di mobil, ia mendorong wajahnya hingga bersentuhan dengan jendela dan kemudian menatap kearah Porchay dengan ekspresi gila dan matanya yang merah darah. Rambut pria itu berantakan dan tampak kotor sekali. Wajahnya ditutupi bekas luka yang dalam.

Pria itu melangkah mundur tiga langkah dari mobil Porchay dan menjatuhkan kepala Kinn, layaknya sampah kertas. Membuat Porchay meringis melihatnya.

Untuk sesaat, pria itu hanya berdiri disana, di tengah hujan yang deras, tersenyum kepada Porchay di antara jenggot lebatnya itu seperti orang gila.

Kemudian, pria itu meraih kantongnya, mengambil sesuatu dan perlahan-lahan mengangkat tangan kirinya.

Dia memegang kunci mobil ayahnya :)

END

Kinn dan Porchay sangat cocok untuk menjadi Ayah dan Anak.

Benar, kan? :)

KinnPorsche The Series CREEPYPASTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang