Segiempat

47 5 0
                                    

Title :
Square

Cast :
-Porsche (Apo Nattawin Wattanagitiphat)
-Pete (Build Jakapan Puttha)
-Tankhun (Tong Thanayut Thakoonauttaya)
-Pol (Job Yosatorn Konglikit)
-Arm (Bas Asavapatr Ponpiboon)




Alkisah, lima orang pendaki gunung tersesat di tengah pegunungan bersalju. Karena tidak kuat, salah satu dari kelima pendaki itu akhirnya meninggal. Namun keempat temannya yang lain menolak meninggalkan jenazah teman mereka di tengah gunung dan memutuskan untuk membawanya.

Hingga suatu saat di tengah badai salju, mereka menemukan sebuah pondok kayu.
Mereka bersyukur dan segera berlindung di dalam pondok kayu itu. Pondok itu berbentuk segiempat. Pondok itu tampak sudah tua, namun masih kokoh.

Celakanya, sama sekali tak ada penerangan di dalam pondok itu, sehingga mereka terpaksa menghabiskan malam dalam kondisi gelap gulita.

Mereka meletakkan jenazah teman mereka di tengah ruangan yang berbentuk segi empat itu.
Mereka mulai bercakap-cakap.

"Malam ini kita tidak boleh tidur. Bila kita tidur, bisa-bisa kita tidak bangun lagi."

"Ya, aku tahu. Tapi bagaimana caranya? Bila kita tidak melakukan sesuatu, kita pasti akan tertidur."

"Aku tahu, kita lakukan saja suatu permainan." Usul salah satu teman mereka, masih dalam kondisi gelap gulita. Mereka sama sekali tak bisa melihat satu sama lain, jadi mereka kurang tahu dengan siapa mereka berbicara dan siapa yang mengusulkan permainan itu.

"Permainan apa?"

"Begini, ruangan ini kan bentuknya kotak. Bagaimana jika masing-masing dari kita berempat berdiri di tiap pojok ruangan. Nah, saat permainan dimulai, salah satu dari kita berlari ke pojok ruangan terdekat dan menepuk punggung temannya yang ada di situ. Lalu dia yang ditepuk punggungnya harus berlari lagi untuk menepuk punggung temannya yang ada di pojok terdekat dengannya. Begitu terus hingga kembali ke orang pertama dan diteruskan sampai fajar tiba."

"Itu ide bagus," semua orang tampaknya setuju, "Dengan begitu kita akan bergerak semalaman dan tubuh kita akan terasa hangat."

Akhirnya mereka melakukan permainan itu. Masing-masing dari mereka, yaitu Porsche, Arm, Pete, dan Pol berdiri di pojok ruangan. Porsche mulai berlari ke Arm dan menepuk pundak Arm. Arm kemudian langsung berlari dan menepuk pundak Pete. Pete lalu berlari menepuk pundak Pol. Dan begitu seterusnya, mereka melakukan permainan itu hingga pagi.

Saat pagi tiba, mereka mulai merasa lega. Cahaya mulai menerangi seluruh ruangan sehingga mereka bisa melihat seisi ruangan. Salah satu teman mereka, Pete rupanya mengenali tempat tersebut dan tahu jalan keluar tempat itu.

Namun saat mereka menyadari bentuk ruangan yang mereka tempati sejak semalam, mereka mulai sadar ada yang tidak benar.

Lalu mereka mulai ketakutan...

Permainan itu ternyata tak sesimpel yang mereka duga. Permainan dimulai ketika Porsche berlari dan menepuk pundak Arm. Arm kemudian berlari menepuk pundak Pete. Lalu Pete berlari menepuk pundak Pol. Sampai di sini tak ada masalah. Namun ketika Pol berlari ke Porsche, semestinya tak ada orang di sana, sebab Porsche sudah berada di tempat Arm.
Benar bukan? Sehingga Pol seharusnya berlari dua kali agar dapat menepuk pundak Porsche.

Namun saat mereka bermain, tak ada seorang pesertapun yang harus berlari dua kali.

Saat tiba di tempat Porsche, Pol menepuk pundak seseorang yang kemudian berlari menepuk pundak Porsche yang sedang berada di tempat Arm.

Merekapun sadar, permainan ini walaupun dilakukan di ruangan berbentuk segi empat, tak bisa dilakukan oleh empat orang.

Permainan ini harus dilakukan oleh lima orang.

Namun mereka hanya ada berempat saat mereka melakukan permainan itu.

Lalu mereka menatap jenazah teman mereka, Tankhun, yang terbujur kaku di tengah ruangan.

Ya, mereka tak hanya berempat di dalam ruangan.

Mereka berlima.

END

KinnPorsche The Series CREEPYPASTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang