Suara musik klasik mengalun merdu dengan volume yang tidak terlalu keras namun bergema didalam kamar mandi mewah yang seluruh bagiannya terbuat dari batu marmer.
Taehyung yang berbaring di dalam bathup dengan tangan memegang gelas berisi anggur merah bersenandung kecil.
Ikut aku ke neraka
Kau yang menjatuhkan air mata
kau yang memberikan penderitaanLirik yang tidak sesuai dengan musik klasik yang ada, tetapi Taehyung tidak peduli. Ia adalah seniman, jiwanya bebas, tidak terkekang apapun. Ia tidak membiarkan siapapun mengatur atau mengontrolnya. Ia yang menentukan segala sesuatu untuk dirinya sendiri. Siapa yang harus ia sayangi, siapa yang harus dicintai, semua adalah kehendak hatinya.
Suara dering handphonenya yang berdering di tengah musik klasik mengganggu konsentrasi Taehyung dalam membuat lirik lagu. Ia mendengus kesal, namun tetap bangkit berdiri dan keluar dari bathup.
“Bear, matikan musiknya…” ucap Taehyung pada mesin rumah pintar miliknya.
‘Siap hyung…’ balasan dari bear yang dengan segera mematikan musik klasik.
Taehyung berhenti melangkah di depan handphonenya, ia melihat nama Jungwoo menari - nari di layar handphonenya. Taehyung menerima telepon dan menyalakan loud speaker.
‘Selamat malam Taehyung - ssi…’
“Langsung saja, aku bisa memasuki lubangmu atau tidak? Kalau tidak jangan buang waktuku dengan basa - basimu,” sahut Taehyung.
‘Aku tidak biasanya melakukan pelayanan untuk pelanggan,’ kata Jungwoo, ‘Tapi jika bayarannya besar… aku bisa memikirkan ulang.’
Taehyung melirik kearah handphonenya, “3….”
‘3 apa tuan?’ tanya Jungwoo.
Taehyung menyeringai lebar, ia tahu dari nada bicara Jungwoo jika laki - laki berambut merah muda itu sedang memancingnya untuk menyebutkan harga. Jungwoo terlalu percaya diri, mungkin mengira dirinya akan dihargai mahal tetapi Taehyung harus menyelesaikan apa yang perlu ia selesaikan.
“3 milyar… apa cukup?” tanya Taehyung.
@@@@@
‘3 milyar… apa cukup?’
Jungwoo membuka mulutnya, ia terlalu terkejut dengan harga yang disebutkan oleh Taehyung. Kepalanya menoleh kearah bos besarnya yang duduk dengan senyuman lebar.
“Bagaimana Chanyeol hyung?” tanya Jungwoo.
“Siapa orang ini?” Chanyeol balas bertanya, “Kenapa menawar begitu tinggi untukmu. Jangan - jangan dia benar - benar jatuh cinta padamu.”
“Tidak mungkin…” Jungwoo menggelengkan kepala.
Chanyeol bangkit berdiri, ia mendekat pada Jungwoo dan mengelus lembut pada wajah anak buahnya ini, “Kau manis.. walau aku tetap merasa terlalu mahal 3 miliar untuk membayarmu.”
Jungwoo menahan kekesalannya, ia tidak senang sama sekali dengan pujian yang didapatkan karena penghinaan yang akhirnya ia dapatkan.
‘Ya!!! aku harus menunggu sampai kapan???’
Jungwoo menatap kearah handphonenya, ia melupakan jika masih tersambung telepon dengan Taehyung.
“Maaf.. sebentar aku harus diskusi dengan atasanku,” kata Jungwoo.
“Terima saja, nanti 50% untukmu,” kata Chanyeol.
Jungwoo menatap kearah nama Taehyung yang ada di handphonenya, ia menjawab penawaran Taehyung sembari menatap pada Chanyeol. Taehyung mungkin tidak benar - benar mencintainya. Taehyung mungkin hanya seperti laki - laki lain yang penasaran akan tubuhnya, tetapi uang dari Taehyung dan perhatian dari Taehyung adalah harapan baru untuk Jungwoo lepas dari pekerjaan mengerikannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black And White - Jaehyun
FanfictionBerawal dari keinginan aneh Jaehyun yang berhubungan dengan sesosok anak laki - laki berusia 17 tahun bernama Haechan. WARNING!!! ADEGAN KEKERASAN TANPA SENSOR!! BOYS LOVE!!! DONT LIKE DONT READ