Flashback on
"Pergi kau dari rumahku,dasar anak durhaka.orang tua sudah bekerja, pekerjaan rumah tidak engkau kerjakan. Dasar anak b4ngs4t,pergi kau dari rumahku,..."
hampir setiap hari diriku di caci dan di maki oleh ibuku sendiri, bahkan terkadang tanpa adanya sebab. seperti hari ini,ibu pulang dan aku belum menyapu rumah,karena mencuci piring,dan aku juga baru pulang dari sekolah.jika sudah seperti ini, aku hanya bisa menangis di kamar.
jika dulu ada nenek yang selalu membelaku,maka saat ini seakan semua kemarahan ibu arahkan kepadaku,karena dahulu tak bisa memarahiku.
Lalu ku dengar dari arah dapur,ibu membanting gelas,rasanya takut sekali diriku,aku berdiam diri di kamar,hanya bisa menangis.Tak lama kemudian ibu mendobrak pintu kamarku,rambutku di tarik sekuat tenanganya hingga aku terjerembab.Namun, itu belum cukup.Dia kemudian menarikku dengan tangannya masih di rambut,aku pun terjatuh dari ranjang,rasanya teramat sakit bukan hanya di fisik,namun di hati juga.
Tanpa rasa iba,ibu menyeretku ke dalam gudang,masih dengan memegang rambutku.
Ibu tak memperdulikan jerit kesakitan ku,semakin aku melawan dia semakin beringas.aku berusaha berontak,namun apalah daya aku yang baru berusia 12 tahun sangat kalah jauh dari ibu.Saat aku berusaha untuk berontak,ibu menendang bagian perutku rasanya sakit sekali,namun aku masih berusaha berontak.ibu tak juga menghiraukanku,ibu masih menyeretku ke gudang,sesampainya di dekat WC ternyata bukan ke gudang aku di arahkan ibu,melainkan di WC.
Ibu menarik rambutku,dan juga tanganku,tubuhku di angkatnya kemudian aku di ceburkanya ke bak mandi berukuran 2×2 meter tersebut.ibu menarik turunkan diriku di dalamnya,lalu menahanku di dalam bak tersebut.
Aku berusaha naik ke permukaan,namun tak berhasil karena ibu masih menahanku dengan tangannya,aku sudah kehabisan nafas rasanya.Air sudah banyak masuk ke mulutku,tubuhku rasanya seperti hancur begitu juga hatiku.
Setelah aku hampir kehabisan nafas,ibu mengeluarkan diriku kemudian di dudukkan aku ke dekat shower,lalu di tutupnya pintu kamar mandi ini.lampu di kamar mandi di matikan,aku menjerit ketakutan karena memang aku paling takut kegelapan,namun ibu tak menghiraukannya,aku yang sudah menyerah akhirnya memilih diam,namun tak lama setelah itu,justru keran air menyala hingga akhirnya membanjiri seluruh kamar mandi. Rasanya dingin,sakit semua badan,serta kepalaku seperti mau terlepas karena ibu menarikku tadi.
Air yang mengenang akibat dari kran air itu semakin meninggi,tak bisa ku hentikan.Tubuhku mau berdiri saja tak mampu,di tambah lagi gelap yang mendera, sebenarnya ini masih siang.Namun karena di kamar mandi tidak di beri ventilasi,jadi gelap seperti malam.
Aku akhirnya berusaha berdiri,namun baru saja berdiri,aku sudah tergelincir,aku pun tak menyerah tak ku hiraukan rasa sakit karena memang aku harus mampu mematikan keran air itu.Jika tidak,maka bisa di pastikan aku akan kedinginan di sini.Akhirnya aku mampu berdiri,dan memegang peralon air tersebut,namun ternyata tidak semudah yang ku pikirkan,ibu mengambil keranya tadi dan hanya tersisa pralonnya saja.
Sedang di sini tak ada yang bisa ku gunakan untuk menutupnya,apakah ini akhir hidupku,karena masalah tak menyapu rumah,akhirnya aku menyerah dan kembali duduk di dekat shower.namun air semakin meninggi,mengenai kakiku.Rasanya dingin sekali aku menggigil,di tambah lagi badan lemas karena dari tadi pagi belum makan,di tambah juga sekolah tanpa uang jajan.Aku tadi sudah memasak,namun ibu pasti marah jika aku makan lebih dahulu,ya di rumah ini aku hanya boleh makan nasi dan lauk sisa,aku hanya di beri makan enak saat ada ayah.
entahlah kenapa jika ada ayah ibu sangat baik.Debit air semakin meninggi,aku yang tak mampu lagi mencegahnyaaku berusaha berdiri,namun aku tergelincir, setelahnya entahlah,aku tak ingat apapun lagi.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Aku Anakmu
Short StoryIbu yang seharusnya menjadi penopang di saat anaknya jatuh,justru menjadi Boomerang bagi anaknya,menjadikan anaknya sebagai pelampiasan masa lalu yang kelam, Apakah Ayunda mampu bertahan dengan ibunya,atau justru malah sebaliknya. Yuk di baca,maaf...