"astaghfirullah kak,sama anak sendiri kok gitu ngomongnya,....."Tante aira menjawab
"Heh anak pembawa sial aja,saya nyesal tau ngebesarin kamu,anak gak tau diri,gak tau terima kasih,...." Ibu kembali menjawab
"Ok,kalau kakak gak mau urus Yuyun,biar aira yang rawat dia kak,biar aira jadikan dia anak,...."jawab te Aira
"Bawa aja ai,tapi syaratnya kau tebus dia 200 juta,...."jawab ibu
"Maksudnya kakak mau jual Yuyun ke aku,...?" Tanya teh aira
"Ya begitulah, anggap aja itu biaya saya selama merawatnya,...."jawab ibu,
Dalam hati aku berfikir,apakah sehina itu diriku,ada apa dengan ibu,kenapa Hanya aku yang di benci ibu,namun tidak dengan adikku."Udah te,biar Yuyun tinggal di sini aja,...."jawabku,karena tak ingin mereka berdua bertengkar.
"Nah gitu dong,jadi anak tu tahu diri,udh mending saya mau melahirkan kamu,kalau nggak mungkin kamu sekarang udah di ner4ka,...."jawab ibu,
Aku hanya mampu menunduk,air mataku telah tiada,karena mungkin sudah habis terkuras.Siang itu,aku dan te Aira membersihkan gudang yang akan aku tempati sebagai kamar, mengeluarkan semua barang,Tante aira juga membelikan aku kasur baru, karena ibu memang tak memberikan aku kasur,serta baju sekolah juga beberapa baju untuk sehari hari.
***
Selesai membersihkan gudang,aku dan Tante aira memasukkan semua barang ke dalam gudang.
Setelah memasukkan alat alat ke gudang,aku dan Tante aira pun memakan makanan yang tadi kami sempat beli,lalu di lanjutkan sholat ashar kemudian mandi.
Tante aira baru kali ini ke sini,dan bertemu denganku, sebelumnya pernah bertemu namun sudah 3 tahun lalu,saat Tante menikah.***
Tak terasa waktu sudah malam,aku dan Tante aira tidur di gudang,karena memang Tante tak mau di suruh ibu untuk tidur di rumah,katanya dia ingin menghabiskan waktunya bersamaku,karena lusa dia sudah pulang.
Malam ini,kami banyak bercerita,Tante aira juga menemaniku belajar,sambil mengoreksi kesalahan dalam belajarku,Tante juga berpesan bahwa aku harus jadi anak yang pintar,jangan menyusahkan orang tua.
Setelah puas berbincang,aku dan Tante pun tidur,karena besok aku harus sekolah.***
Tak terasa,malam begitu cepat terlewati,bergantian shubuh yang menyongsong.
Aku pun terbangun di waktu shubuh,untuk sholat subuh,namun saat terbangun tak ku lihat Tante aira di sampingku,mungkin dia sedang ke WC pikirku.Akupun bangun, selanjutnya memasukkan buku ke dalam tas yang di belikan Tante aira kemarin, selanjutnya aku ke WC untuk mandi dan menunaikan sholat subuh.
Saat ingin ke wc,aku mendengar ada orang berbincang di kamar ibu,mungkin Tante aira dan ibu pikirku,lalu aku pun melanjutkan berjala ke WC untuk mandi.
Setelah mandi,suara tadi masih juga ada dan bertambah kuat,aku pun ingin melihatnya
Tante aira dan ibu di sana sedang bersitegang,dan ada juga namaku di bawa, sebenarnya apa yang terjadi pikirku,aku pun semakin penasaran."Kak,Yuyun itu gak salah,yang salah itu kakak sendiri,kenapa waktu itu tidak bisa menahan nafsu,kenapa kakak pacaran sama Andri,....?"
Tante aira berbicara pada ibuku"Ini semua salah dia ai, seandainya dia tidak melekat di rahimku,pasti cita citaku akan tercapai ai,padahal aku sudah mencoba menggugurkan nya,tapi kenapa tak berhasil,dahulu aku ingin dia pergi bersama ayahnya sekalian ai,...."jawab ibu
Sebenarnya ada apa ini pikirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Aku Anakmu
Short StoryIbu yang seharusnya menjadi penopang di saat anaknya jatuh,justru menjadi Boomerang bagi anaknya,menjadikan anaknya sebagai pelampiasan masa lalu yang kelam, Apakah Ayunda mampu bertahan dengan ibunya,atau justru malah sebaliknya. Yuk di baca,maaf...