tante Aira

23 2 1
                                    

***
Entah berapa lama aku pinsan,namun saat terbangun, diriku sedang berada di ruangan serba putih, dengan infus menempel di tanganku,bisa di tebak jika Sekarang aku berada di rumah sakit,namun siapa yang membawaku ke sini,...?
Aku pun berusaha bangun,namun di luar ada suara,lalu tak lama kemudian pintu ruangan di buka,dan menampilkan dokter cantik,...

"Alhamdulillah adek sudah sadar,bagaimana rasanya dek,apakah ada yang sakit,...?" Tanyanya kepadaku

"Saya kenapa dok,....?" Tanyaku lagi

"Adek kemarin pinsan karena kedinginan,adek di bawa oleh tetangga ke sini,......" Jawabnya

"Siapa yang membawa saya dokter,....?"tanyaku penasaran

"Nanti dokter panggilkan ya...."jawabnya lagi,kemudian dokter tersebut memeriksa tubuhku,kemudian keluar.
Setelah dokter tersebut keluar,ada seseorang masuk,dia....

"Assalamualaikum Yun,gimana nak apa ada yang sakit,... ?"tanya Tante aira,dia adalah adik ibu satu satunya,namun karakter Tante aira dan ibu jauh berbeda,jika ibu terkenal arogan,dan mudah emosi,maka tidak dengan Tante aira, karakter Tante aira,persisi seperti nenek,dia selalu membelaku.

"Wa Alaikum salam,udah nggak terlalu kok te,..." Jawabku "kok yunda bisa di baya ke sini,yunda kenapa te....?" Tanyaku

"Kamu kemarin di kurung ibumu di WC Yun,untung Tante semalam kerumahmu,ibumu bilang kamu sedang mengaji,namun saat Tante masuk ke kamarmu, ternyata Al Qur'an ku ada,jadi Tante diam diam ke gudang,karena Tante pikir ibumu menghukummu di gudang,namun saat Tante lihat ke arah WC,air nya gemericik,jadi Tante bermaksud mematikan airnya,tapi saat Tante buka WC gelap,lalu Tante hidupkan lampunya,saat lampu hidup,Tante lihat kamu dengan tubuh membiru,....hiks,.....tan-tante gak kuat Yun,....."jawab Tante aira,dia bercerita sambil menangis,lalu memelukku.

"Maafin ayun ya te,udah ngerepotin Tante,..."jawabku

"Gak papa Yun,kalau perlu,kamu ikut Tante sekalian ke Bogor,kasian Yun Tante lihat kamu nak,Tante saja yang mendambakan seorang anak tidak di kasih,justru ibumu seperti ini....."jawab Tante aira,ya Tante aira menikah 4 tahun lalu,namun belum di karuniai anak.

"Maaf te,bukanya ayun gak mau,tapi ayun masih harus bertahan te,kalau ayun ikut Tante,nanti ayah gimana,... "Jawabku,karena aku tak mungkin menjawab dengan jujur semua yang di lakukan ibu padaku,

Tante aira pun terdiam,karena memang tak mungkin jika ia akan mengatakan,apa yang terjadi padaku kemarin,pasti ibu akan sangat marah.
"Yaudah Yun,Tante tunggu kamu lulus sekolah,..."jawabnya,

"Iya te,kan tinggal setahun,..."jawabku karena memang tahun ini aku lulus

Tante aira adalah salah seorang guru di salah satu SMP,jadi dia punya alasan untuk itu...

Bukanya Tante aira mau membutku membenci ibu,namun memang yang di katakan Tante aira benar,aku di paksa dewasa karena keadaan.
Jangankan untuk bermain dengan teman sebayaku,untuk belajar saja aku harus pandai mengolah waktu,jika tidak maka ibu akan memarahiku,bahkan akan merobek bukuku,hingga hancur berkeping keping,terkadang aku bertanya apakah aku ini anak ibu atau bukan,karena memang perlakuan ibu terhadap aku dan adikku sangatlah berbeda,
Adikku di manja,bahkan apapun yang diinginkan di belikan,jika aku untuk membeli buku saja pasti dia akan sangat marah,jadi buku yang ku pake adalah hasil dari prestasi ku,aku selalu mendapatkan peringkat,hingga buku tak perlu beli,namun untuk seragam,aku hanya memiliki seragam dari kelas 1 SD,itupun sudah tak pantas pakai lagi,jika di bandingkan dengan adikku,aku dan dia bagaikan langit dan bumi,dia yang setiap pagi bajunya rapi,di setrika di kasih pewangi,berbeda denganku yang hanya asal pakai....

Apakah Aku Anakmu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang