#9

274 51 4
                                    

Malem malem ketemu kuyang,
Happy birthday hyunjae sayang 🫶
/wkwk

Update-an ini agak gaje karena saya aslinya lagi mumet, jadi maapkan yah kalau chapter kali ini zonk bgt :")

Happy reading yorobun



*000*



Juyeon jadi bingung karena Hyunjae cuma diam, kadang juga bengong. Aneh, suasana jadi canggung setelah keduanya mencoba untuk berpacaran.

"Hyunjae--"

"Hah? Iya pak? Ada apa? Kenapa?" Juyeon tertawa gemas melihat reaksi lucu Hyunjae. Pipi Hyunjae memerah karena sedang menahan malu.

"Gapapa... karena kita udah pacaran, kamu mau ngapain besok? Aku bisa luangin waktu kalo kamu mau" ucap Juyeon santai.

Jujur, Hyunjae masih bingung dan juga tidak mengerti. Juyeon bilang kalau dia mau move on dari Chanhee, berarti kemungkinan dia belum ada rasa kepada Hyunjae kan? Lalu? Haruskah dia bahagia dengan hubungan ini, atau biasa saja?

"Pak, aku tanya sekali lagi ya?"

"Tanya apa?" Sahut Juyeon sambil menoleh sekilas kearahnya.

"Bapak nggak terpaksa kan mau pacaran sama saya?" Pertanyaan Hyunjae membuat Juyeon terdiam sejenak.

Entahlah. Dia juga tidak mengerti apakah dia terpaksa atau tidak, tapi dia sadar kalau hatinya sedang terluka karena Chanhee. Takut kalau Hyunjae akan jadi pelampiasannya, tapi dia juga merasa senang berada di dekat Hyunjae.

"Aku kan udah bilang sebelumnya, aku mau move on dari Chanhee... kenapa nggak kita coba pacaran dulu? Aku bukannya nggak suka sama kamu, aku happy akhir-akhir ini karena kamu..."

"Dan kalo bapak suka sama saya beneran?" Tanya Hyunjae spontan.

Juyeon tiba-tiba memarkirkan mobil di pinggir jalan agar mereka bisa mengobrol dengan lebih tenang. Juyeon tersenyum kearah Hyunjae lalu mengelus-elus rambutnya, hal yang secara tidak sadar paling Juyeon sukai akhir-akhir ini.

"Lalu? Kita harus apa? Ya berarti kita harus lanjutin hubungan kita kalau kita sudah sama-sama suka?" Mendengar ucapan santai Juyeon, jantung Hyunjae jadi berdetak tak karuan.

Dia hanya tidak ingin kecewa, tapi dia juga tidak memungkiri bahwa dia sangat menginginkan hubungan yang spesial dengan atasannya ini.

Ah, Lee Juyeon~ kenapa harus jatuh hati pada Juyeon, atasannya yang selalu membuat Hyunjae bingung dengan semua sikapnya yang ambigu?

"Aku janji aku nggak akan nyakitin kamu... kalaupun aku akhirnya nggak bisa menyukaimu, aku pastiin itu nggak akan nyakitin kamu" ucap Juyeon lalu diakhiri dengan senyum lembutnya.

Bagaimana bisa dia bicara seperti itu, disaat Hyunjae mengharapkan bahwa Juyeon akan menyukainya juga?

Tapi bodo amat. Juyeon sudah membuka pintu hati untuknya, maka Hyunjae hanya harus berusaha untuk tetap tinggal dan menutup pintu hati Juyeon selamanya untuknya!

"Oke pak... saya akan berusaha agar bapak bisa move on dari kak Chanhee" ucap Hyunjae yakin, lalu keduanya tertawa kecil.

"Kalo gitu, gimana kalo kamu jangan panggil aku bapak lagi? Dan kita bisa bicara lebih santai?" Usul Juyeon, dan Hyunjae mengangguk setuju.

"Hmmm... terus panggilan apa yang cocok?" Tanya Hyunjae.

"Panggil nama aja, gimana? Kamu nyaman kah?"

Kepala Hyunjae refleks tertunduk untuk menyembunyikan senyumannya. Rasa takut tadi seketika hilang begitu saja ketika Juyeon berusaha untuk memperlakukannya sebagai pacar.

You, Me, and Mili [JuJae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang