#13

197 34 2
                                    

Perlahan, kedua mata Chanhee terbuka dan matahari pagi telah menembus dari tirai jendela.

Dia langsung bangkit dari tidurnya begitu melihat Juyeon datang dengan semangkuk bubur.

"Pagi, Chanhee" sapa Juyeon. Chanhee pun tersenyum kearahnya.

Wajahnya terlihat pucat dan lesu, membuat Juyeon jadi merasa kasihan.

Juyeon pun duduk di samping Chanhee dan mulai menyendokkan sesendok bubur untuknya.

"Aaaa" ucap Juyeon, lalu Chanhee pun menurut dengan membuka mulutnya, membiarkan Juyeon menyuapkan bubur untuknya.

"Chanhee? Jujur, ini semua ulahnya Sunwoo kan?" Pertanyaan dari Juyeon sukses membuat Chanhee terdiam.

"Kami nggak pernah mau liat kamu terluka, dan kami harap kamu nggak akan pernah mau lagi kembali ke Sunwoo. Orang kaya dia nggak akan pernah berubah, mau kamu berusaha sekeras apapun. Jadi tolong, setelah kejadian ini, jauhi dia ya? Demi kebaikan kamu dan semua usaha yang sudah kamu bangun dengan susah payah" Pinta Juyeon sambil meremat tangan kanan Chanhee.

Air mata Chanhee mulai jatuh, lalu Juyeon langsung menariknya ke dalam pelukan. Dia menepuk-nepuk pelan pundak belakang Chanhee, membiarkan Chanhee menangis lagi untuk meluapkan semua kesedihannya.

"Maaf Juyeon, maafin aku" ucap Chanhee dengan suara yang bergemetar.

"Gapapa, kamu nggak perlu minta maaf... kamu sekarang aman disini" bisik Juyeon lembut sambil mengeratkan pelukannya.

Juyeon pun melepas pelukannya karena sebentar lagi dia akan mengantar Hyunjae bekerja.

"Chanhee, aku boleh tinggal kamu bentar kan setelah kamu selesai makan? Aku mau anter Hyunjae kerja" ucap Juyeon. Chanhee tersenyum mendengarnya lalu mengangguk mengiyakan.

"Iya, aku juga bisa kok makan sendiri... sekarang mending kamu jemput si Hyunjae" jawabnya.

Ketika Juyeon sedang sibuk menyeka air matanya, tiba-tiba Chanhee menggenggam lengannya. Senyuman lembut dari Chanhee tidak pernah berubah, mau berapa kalipun dia lihat.

Namun, perasaannya telah berubah. Senyuman yang sama, dengan perasaan yang berbeda. Jantung Juyeon sudah tidak berdebar-debar lagi melihat senyuman indah Chanhee.

"Makasih ya Juyeon karena selalu peduli sama aku, meskipun aku selalu ngecewain kamu. Aku seneeeng banget akhirnya hati kamu bisa nemuin cinta yang tepat buat kamu" mendengar ucapan Chanhee, Juyeon pun tersenyum senang.

Akhirnya, setelah sekian lama, dia bisa merasakan bahwa hatinya telah melepaskan Chanhee sepenuhnya. Hatinya telah memilih cinta yang baru, sepenuhnya.

Chanhee biarkan Juyeon pergi untuk mengantar Hyunjae bekerja, lalu dia pun menghela nafasnya. Meskipun kejadian semalam sangatlah mengerikan, tapi dia bersyukur karena Juyeon dan Sangyeon masih sangat peduli padanya.

Dia mengambil ponselnya lalu mengganti nomor daruratnya. Dari nomor Juyeon, menjadi nomor Sangyeon. Dia tidak akan lagi mengganggu Juyeon yang sudah berpacaran, dan mungkin akan lebih sering mengganggu Sangyeon.

Ah, ngomong-ngomong tentang Sangyeon, kenapa dia belum mengabari apapun?

Baru saja memikirkan itu, tiba-tiba ponsel Chanhee berdering. Dia langsung mengangkat telpon dari Sangyeon.

"Halo kak? Kamu masih di rumahku?" Tanya Chanhee dengan nada khawatir.

"Iya... polisi masih menyelidiki dan mencari keberadaan si bangsat Sunwoo, aku bentar lagi pulang ini karena harus kerja juga. Kamu gimana?"

Mendengar kabar dari Sangyeon, Chanhee pun bisa menghela nafas lega.

"Aku baik-baik aja disini... Juyeon ngerawat aku, dan sekarang dia lagi ke tempat pacarnya"

You, Me, and Mili [JuJae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang