BAGIAN 63 KESEDIHAN DAN AMARAH YANG TAK SANGGUP TERUCAP

3.2K 97 36
                                    


Pov Orang ketiga

"Masa kita gak bisa menemukan Angelia sih.? Banyak loh saudara kita yang ada di Kota Pendidikan ini dan banyak orang – orang dari keluarga besar kita, yang tersebar dipenjuru kota maupun dipelosok kabupaten sekitar. Masa dari sekian banyak mata dan juga kepala, tidak ada yang melihat ataupun bisa berpikir, dimana persembunyian musuh – musuh kita.? Djiancok." Ucap Surya dengan emosinya dan dia duduk dibagian belakang mobil seorang diri, sementara Aldo dan Yuda ditengah, Sandi didepan bagian kiri dan Satria yang menyetir mobil

"Tenang Sur, tenang. Emosimu itu gak akan bisa memecahkan masalah, tapi justru memperkeruh keadaan." Ucap Yuda menenangkan Surya.

Sandi dan Satria diam membisu, dengan wajah yang terlihat sangat bersalah sekali. Mereka berdua merasa tidak bisa melindungi dan menjaga Angelia, sampai kejadian seperti ini bisa lolos dari pantauan mereka berdua.

Aldo juga banyak diam, semenjak kedatangannya di Kota Pendidikan. Dia hanya sesekali berbicara, itupun dengan kata – kata yang singkat. Pikirannya kalut dan dia tidak bisa berpikir dengan jernih. Biasanya kalau ada permasalahan seperti ini, Aldo pasti sudah mendapatkan informasi walaupun itu sedikit. Tapi kepanikannya tidak bisa dikendalikan, karena bayangan wajah putri tersayangnya terus berlari – lari dipikirannya.

Malam ini adalah malam yang paling membangsatkan didalam hidup Aldo, karena putri tersayangnya dikabarkan diculik dan dia seperti tidak berdaya oleh keadaan. Aldo seperti orang yang bodoh dan seperti laki – laki yang paling lemah didunia ini.

Dia meninggalkan istrinya yang sangat bersedih, di rumah orang tuanya. Lia istri dari Aldo, sebenarnya ingin ikut dalam pencarian ini, tapi Aldo melarangnya. Kondisi Lia yang seperti itu, pasti akan memperlambat gerakan mereka dalam proses pencarian.

Dan dimalam yang membangsatkan ini, sebagian singa tua pondok merah sudah berkumpul dan saat ini mereka juga berkeliling di Kota Pendidikan. Pandu, Rendi, Arief, Adam, Wawan dan Bendu yang memang berdomisili di Kota ini. Sementara itu singa – singa tua lainnya dalam perjalanan ke kota ini dan mereka terus memantau perkembangan keadaan disini.

Dan sekarang, mereka berlima terus berkeliling dan mencari informasi, tapi hasilnya nol besar. Malam sudah semakin larut dan saat ini mereka menuju ke kabupaten yang dulunya bagian dari Kota Pendidikan.

"Terus apa kita harus pasrah dan melewati malam yang menjacokan ini.?" Tanya Surya.

"Yang pasrah itu siapa Sur.? Walaupun kita tidak ada tujuan, setidaknya saat ini kita terus bergerak untuk mencari informasi." Jawab Yuda.

"Argghhh. Bajingan." Maki Surya, setelah itu suasana di mobil yang melaju ini, langsung terasa hening. Tidak ada perdebatan lagi dan mereka berlima diam beberapa saat, dengan pikiran yang sama – sama melayang.

"Do." Sandi memanggil Aldo dan itu mengejutkannya dari lamunan.

"Hem." Jawab Aldo singkat, lalu dia menghisap rokoknya, setelah itu membuang asapnya keluar kaca.

"Temanmu yang bernama Dono sekarang dimana.?" Tanya Sandi dan Aldo langsung melihat ke arahnya.

Dono itu adalah sahabat Aldo pada saat STM dulu. Dia pasti tau tentang kelompok Zaky dan dia pasti memiliki informasi tentangnya. Pada saat dulu waktu Aldo mencari informasi tentang anggota seven devil yang merupakan pasukan mematikan dari iblis hitam, Dono mengetahuinya. Dan Aldo yakin, saat inipun dia pasti memiliki informasi yang sedang dicaarinya.

CHIITTTT.

Satria langsung mengerem mendadak, setelah itu dia memutar mobil ke arah kota Pendidikan.

"Mau kemana kamu Sat.?" Tanya Surya.

M A T A H A R ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang