Setelah menempuh selama 17 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di Italy. Voltera adalah tempat pertama yang akan mereka tuju. Sebelumnya mereka sudah mendapat ijin dari Dewan, jika mereka tiba di Italy, mereka akan langsung menuju Voltera dan bertemu dengan beberapa Dewan Senior. Mengenakan 3 mobil Range Rover berwarna hitam dan 2 Ferrari Portofino seri M berwarna senada, Clan vampire tertua di Italy itu berjalan beriringan menuju Academy Dewan Vampire di pusat kota Voltera. Cuaca dikota cukup tenang dan hangat. Matahari tidak begitu menyengat. Jalanan pun sibuk seperti biasa. Didalam mobil, seluruh penumpang hanya diam dan menikmati pandangan mereka ke penjuru kota. 1 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di St. Petrus Voltera-Italy, pusat kegiatan untuk Dewan Vampire dan juga Academy untuk calon staff di Dewan Agung.
"Masih terlihat sama, sejak kepergianku dari sini." celetuk Taeyong saat keluar dari mobil.
"Don't look the book by it's cover." jawab Yunjin disampingnya.
Taeyong menoleh kearah Yunjin dan mengangkat sebelah alisnya.
"Aku mendengar, Ketua Dewan bukan lagi paman Henry, melainkan Lord Thomas, vampire yang dulu pernah membuat kerusuhan di Baia." Taeyong mengerutkan dahi mendengar jawaban sang adik.
"Lalu... keadaan paman Henry dan Jaemin?" tanya Taeyong yang masih setia berjalan disamping Yunjin.
"Paman Henry dan Jaemin diasingkan dibalik Academy. Saat ini mereka ditempatkan di bagian rumah tangga. Paman Henry menjadi Kepalanya." Taeyong hanya mengangguk dan kembali berjalan mengikuti pelayan Academy. Sesampainya di aula, Taeyong bersama rombongan menunggu kedatangan Ketua Dewan yang baru, Thomas Salvatore.
"Suatu kehormatan bagi Dewan menyambut Pemimpin Clan Lothlórien yang baru saja bangun dari tidurnya. Pleasure, Lord Tyler." sapa Thomas menyambut Taeyong dan rombongannya.
"Thank's, Lord Thomas. Terima kasih karena sudah menyambutku." balas Taeyong sopan.
"Bagaimana? Apa yang bisa saya bantu, Your Highness?" tanya Thomas.
Taeyong terdiam sejenak, begitu juga dengan Yunjin, Doyoung, dan Johnny.
"Aku sudah menerima surat dari anda, 1 bulan yang lalu. Apa yang harus aku katakan pada Dewan? Adakah ijin yang harus kuterima atau kewajiban yang harus saya penuhi dari Dewan?" balas Taeyong tenang.
"Untuk apa kau meminta ijin Dewan, kalau kau adalah Pemimpin Clanmu sendiri." jawab Thomas sembari menatap Taeyong angkuh. "Lakukan sesukamu untuk melindungi Clan yang sudah bertahan hingga sekarang untuk menjaga hubungan antara dunia vampire dan manusia, Clan Lothlórien. Kau cukup menghadap padaku atas kedatanganmu dan rombongan masuk ke Italy. That's enough, betul." lanjutnya.
Taeyong hanya tersenyum tipis, mencoba menahan kebencian pada sang Pemimpin baru Dewan Agung itu. Setelah menemui Thomas, Taeyong dan beberapa orang berpisah untuk sementara di aula Dewan. Taeyong, kembali bersama dengan Yunjin, Doyoung, dan Johnny pergi kebelakang Dewan untuk menemui Henry, dibagian rumah tangga. Mereka berjalan melewati taman sekolah, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah bergaya eropa classic, dengan tembok terbuat dari bata merah, yang terdapat cerobong asap diatasnya. Sesekali ada beberapa orang keluar masuk dari sana, sembari membawa beberapa bahan makanan.
"Sepertinya ini tempat Lord Henry bertugas." kata Doyoung pada Taeyong. Taeyong menatap rumah itu sembari berjalan masuk dan mengamati suasana rumah tersebut. Didalam ruangan, suasana sibuk melingkupi rumah itu. Sesekali beberapa chef berlalu-lalang dihadapannya.
"Permisi, apakah anda salah satu chef disini?" tanya Taeyong pada salah 1 chef yang kebetulan berjalan melewatinya.
"Yeah. Can i help you?" jawab chef itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD PROMISES *Chapter* || Lee Taeyong
Vampire"Mereka tidak memberiku banyak pilihan, namun kekuatan apapun yang kau miliki secara fisik, hanya kekuatan ikatan sajalah yang akan menang dalam kasus ini. Aku akhirnya menyerah, dan membiarkan sulur apinya menelanku ke dalam kegelapan tanpa dasar...