Part 1 : Kamu?

65 3 0
                                    

Mari kita rewind sedikit ke masa dimana aku yang tenggelam dengan duniaku sendiri.


rumit, bisa dibilang semuanya berantakan dan tidak stabil. Tetapi, alasan yang membuat aku kuat tidak lain datang dari orang tuaku sendiri.

Saat itu aku sama sekali tidak berniat mencari orang baru untuk bisa melupakan masa laluku ataupun sekedar menemani dikala hampanya duniaku.

Akan tetapi, kamu datang dan memberi hal baru untuk kembali tumbuh dengan cinta yang baru.

Di sini, awal semua dimulai.....

Aku yang bingung karena tidak ada 'partner' yang satu jadwal denganku. Dan like a fool, sampai mencari orang yang mau temani aku cari ruangan untuk tes nanti.

Padahal, saat itu i have a boyfriend dan seperti yang kamu tahu dia entah berantah kemana seperti pecundang .

And boom wala dengan keajaiban peach gold fingers, sesuai dugaan. Ada yang merespon karena niatnya tulus, tetapi tidak sedikit juga yang hanya ingin bermain-main.

Di situlah kamu atau aku? yang memulai percakapan itu. Percakapan yang singkat dan sedikit dibumbui leluconmu yang random.

Aku pikir, mungkin kamu cuman segelintiran orang yang 'gabut'.

palingan besoknya juga udah dighosting.


Dugaanku salah, nyatanya kamu memilih ingin lebih mengenalku.

"Oke just teman" pikirku begitu.

Percakapan singkat nan lama ini masih terus berlanjut. Perlahan mulai terdengar bisikan cinta dan membuatku terlena ke dalam pesonamu yang mencoba untuk  merayu.

Aku tidak suka jika orang lain membuang waktuku dengan percakapan sesaat tidak berarti ini.

Namun, mengapa kala itu aku senang sekali waktuku terbuang jika orang itu adalah kamu?

At least, aku bisa lupa sejenak tentang segala hal yang menjadi kekhawatiranku.

Apa saat itu aku sudah mulai jatuh cinta?

Aku tau, itu hal yang tidak masuk akal. Bagaimana bisa jatuh cinta tanpa pertemuan?

lantas perasaan senang itu karena apa...

Karena jiwaku yang kegirangan dikala kesepiannya hilang sesaat?

Yang pasti aku belum menemukan jawaban atas semua hal yang sudah terjadi begitu saja.

Tetapi tanpa kamu sadari, kamu sudah membantuku bernapas untuk sesaat

Suatu hari aku pernah berdoa kepada tuhan semoga aku dicintai dengan baik dan dimiliki dengan bangganya serta dijaga dengan aman.

Lalu kamu datang, lelaki yang begitu manis dan tidak pernah meninggikan suaranya.

sepertinya tuhan tersenyum saat menciptakan kamu ke dunia. Ah gombal sekali, namun sepertinya iya bukan?

||||||

T.B.C

Kilas Balik ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang