Part 2 : Jatuh suka

54 3 0
                                    

Tidak lama setelah itu, aku mulai memberanikan diri untuk mengajak kamu nonton dan kamu menerima ajakanku.

Padahal aku belum break sama dia, dan ini bukan hal yang bisa dibenarkan. Aku sudah melanggar janjiku padanya. Namun, dari awal aku sudah memulai hal yang salah dan aku siap menanggung segala resiko nya.

Kita bertemu untuk pertama kalinya.

Aku cuman mau bilang saat itu kamu terlihat serasi dengan kemeja merah dan perintilan aksesoris kecil itu.

Rambut ikalmu yang sedikit berantakan membuatmu terlihat semakin lucu. Postur tubuh tegapmu itu yang membuat kamu semakin terlihat percaya diri.

Tidak ketinggalan juga dengan kaki panjangmu yang membuatku kesulitan menyesuaikan langkahku denganmu.

Orang yang memiliki kepribadian yang aneh nan menarik.

Begitulah kamu di mataku saat itu.

Awalnya, aku sangat canggung untuk memulai pembicaraan sama kamu karena berpatok pada 'status' dan perbedaan umur.

Aku bingung kalimat pertama apa yang harus aku lontarkan ke kamu. Topik apa yang harus kita bicarakan. Karena mengingat kamu seorang mahasiswa ternama.

aku takut salah bicara.

Aku tidak mau jika nanti bahasaku seperti orang yang tidak berpendidikan di depan seorang mahasiswa. Tetapi, aku juga tidak mau jika aku dianggap terlalu kaku.

Apa harus dimulai dengan 'hai' ?

Pada akhirnya kita tidak banyak berbicara. Sejak dari parkiran sampai di dalam studio pun kita cuman terdiam diselingi tertawa kecilku yang abstrak, entah apa yang aku tertawai.

lantas, aku di matamu itu seperti apa?

Saat kita di dalam studio, aku tidak menyangka kalau kamu akan mengajakku berswafoto disaat pertama kali kita bertemu. Aku tidak tahu atas dasar apa kamu melakukan hal begitu.

Kamu tau apa yang ada di benak aku saat itu?

pasti dia udah sering begini ke cewe lain. Atau mungkin dia sedang taruhan?

Selama nonton, sebenarnya aku sangat ingin menatapmu sedikit lebih lama lagi. Karena sangat candu rasanya melihat wajah seriusmu itu.

Tapiiii, disisi lain aku juga takut. Sepertinya aku salah pilih tontonan. Astaga rasa ingin menghilang dari bumi, itu sangat memalukan. Forget about it >.<

Setelah filmnya sudah usai, kita berdua masih duduk terdiam.

"masih rame", begitulah katamu.

Aku mencoba berdiri untuk merapihkan setelanku. Namun, kamu menarik tanganku untuk duduk kembali.

kacau!

Lagi dan lagi aku goyah saat kamu menggerakkan bahuku kesana kemari layaknya anak kecil yang sedang membahu-bahu menyusun kereta api, kamu ingat?

engga! ini ga bner aduh liaa kamu harus inget kamu masih ada pacarrr

wake up fool!!

Lalu Aku menunggu kamu yang lagi di toilet, dan aku bertanya tanya...

Apa jadinya kalau saat itu aku mengabaikan kamu?

Apa sehabis ini kita masih bisa sering bertemu?

Atas dasar apa semua perlakuanmu itu?

Ah, pasti kamu sudah sering begini ke wanita lain. Iya kan?

Jika hadirmu hanyalah ingin menjawab sebagian rasa penasaranmu itu, aku harap kamu bertindak tidak terlalu jauh.

•••••

Saat hendak pulang naasny hujan turun. Dan tentu saja kita nekat hujan-hujanan daripada harus menunggu hahaha.

Berbicara tentang hujan, aku pernah mendengar salah satu kutipan ini.

Water has memory

Apa karena itu kah? moment yang paling susah dilupakan justru saat hujan.

hmmm menarik

Ketika kita sampai di rumahku.
Dan hal yang terkocak adalah bagaimana kamu berhadapan sama ayahku.

Asal kamu tau, yang bikin aku speechless berhari-hari itu di saat kamu ngajakin aku high five di depan ayahku sekaligus teman-temannya!!!

wahh, ini anak berani banget di depan ayah aku yang terkenal super duper galaknya itu.

Asli dah kamu yang ngajakin high five, aku yang dagdigdug serrr. Mangkanya aku pengen kamu cepet-cepet pulang aja deh karena aku teh dedegan karena ulah sia maneh.

seperti yang kamu tahu, part ini selalu menjadi kesukaanku.

hari demi hari berlalu kita sudah jarang berkomunikasi. At least, kita pernah saling reply status whatsapp yang berkedok 'isyarat'.

Walaupun aku tidak tahu untuk siapa sebenarnya 'isyarat' itu ditujukan.

Kita juga berbagi cerita tentang someone yang lagi kita sukai. Sebenarnya kamu paham ga sih kalau orang yang aku ceritaiin ke kamu itu ga lain ya kamu sendiri.

Karena kamu nya ga peka yaudah deh aku ngarang aja ceritanya supaya ga ketauan kalau aku mulai tertarik sama kamu, semenjak kamu berani ngadepin ayah aku itu? maybe...

Aku tidak tahu pasti sejak kapan aku sudah mulai jatuh suka denganmu.

Jika di part pertama itu hanya jiwaku yang kegirangan karena sudah diberi asupan kehangatan sesaat.

lantas, apakah aku sudah mulai jatuh suka sama kamu di part ini?

||||||

T.B.C

Kilas Balik ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang