Part 3 : Deja vu

49 3 0
                                    


Aku sama sekali tidak berekspetasi kalau kamu bakalan confess ke aku secepat ini.

What is your real purpose behind all this?

Aku takut memulai hal yang endingnya akan sama seperti sebelumnya, tetapi aku juga ingin memulai hal baru bersamamu.

Hal baru? mungkin itu hanyalah alasan belaka agar aku tidak kesepian.

Hari-hariku dihiasi dengan kamus andalan kamu yang selalu bilang gud night cantik atau yes angel baby atau voice not kamu yang bilang..

i love u 99.000
i love u 3000

Karena tahu kamu yang gemar sekali mengeluarkan kata-kata manis itu. Aku sedikit berpikir bahwa kamu sama seperti pria brengsek pada umumnya.

Aku mencoba untuk meresponnya dengan kegirangan seolah-olah aku terpanah dengan rayuan manismu. Walau sebenarnya aku sudah terbiasa dengan hal itu.

Anehnya, aku suka dimana aku bisa mendengar suaramu. Aku suka nada bicaramu yang lembut itu.

Bagaimana bisa kutemui pria semanis ini.

Sekarang aku mengerti bahwa aku tidak terpanah dengan kata-kata manismu, melainkan suaramu yang khas.

Kini, aku tidak mendengar hal manis itu lagi.

Apa posisiku sudah mulai tergantikan with someone else?

Jangankan suaramu, mendengar kabarmu saja sudah asing bagiku. Aku yang mulai terbiasa tanpa kabarmu itu, kini terbiasa sendiri karena kesibukanmu.

Bisa dibilang semua hal manis itu menjadi favoritku sekarang.

can we go back?

••••••

Aku bertemu with someone else yang tidak lain pernah menjadi temanku dan kamu tahu dia.

Hubunganku dengannya cukup rumit, singkatnya dia tidak bisa mengendalikan perasaan dia ke aku.

Segala tentang aku dan kamu, tentang aku yang lagi jatuh cinta sama kamu, tentang aku yang lagi sakit hati karena kamu pasti dia tahu.

Dia tahu kalau orang yang ada di hati aku itu bukan dia, melainkan kamu. Namun, dia tidak akan berhenti buat aku bisa berubah haluan dan bisa menyingkirkan kamu di kehidupanku.

Dengan segala effortnya dia yang melebihi kamu, aku akui dia dengan lihai menghias dan mengukir satu per satu membuat duniaku tampak indah.

Tetapi, aku tidak membutuhkan semua hiasan dan ukiran itu. Duniaku hanya perlu terisi dan itu sudah utuh saat aku bersamamu.

Perlahan dia mengerti akan hal itu dan memilih untuk pergi dengan sendirinya. Tentu saja, aku persilahkan dan aku sangat berterima kasih untuk dia yang sudah pernah ada di hidupku.

Sahabatku sendiri pun sampai bingung. Karena aku sudah menyiakan orang yang 1 x 24 jam selalu ada buat aku bahkan rela jadi orang terbodoh di bumi ini karena aku, dan memprioritaskan aku di atas segalanya.

Namun, aku lebih memilih kamu. Orang yang sangat tertutup penuh dengan rahasia, jarang ada buat aku, membuat segalanya jadi 'simpel', dan orang yang tidak bisa aku tebak sama sekali.

Tetapi, kamu berhasil buat aku jatuh cinta sehebat ini dan tidak mau kehilangan kamu.

Saat aku bersamamu, aku sedikit mengerti bahwa hubungan itu tidak semata-mata tentang komunikasi 24/7 saja.

Cukup saling mengerti satu sama lain, cukup tau tentang aku dan kamu. Aku yang paling suka matcha, kamu yang paling benci dengan asap knalpot yang berlebihan.

Dan tentang kita berdua yang masih suka kesana kemari, tetapi hati kita selalu tahu harus kemana dia pulang.

Aku juga belajar bagaimana selalu berpikir positif tanpa menuntut bukti dan selalu sabar dalam perihal menunggu.

Belajar untuk membatasi diri aku dengan pria lain, karena tidak ada sekedar kata pertemanan diantara pria dan wanita.

Sebisa mungkin aku tidak ingin membuat kamu kecewa dan overthinking.

Namun, aku terlambat untuk memperbaikinya. Kamu lebih cuek dari biasanya, bahkan chatku saja seringkali cuman kamu read. Padahal, notifmu-lah yang selalu aku nantikan tiap detiknya.

Jujur, aku sangat menyesal karena sudah mengacuhkan kamu.

Lebih tepatnya, aku menyesal tidak menghargai waktu kita dulu.

Mungkin ini ganjaran yang harus aku terima, karena sudah mengabaikan laranganmu.

Lagi dan lagi, aku adalah penyebabnya.

Aku bertanya-tanya

Akankah kisah lama terulang kembali?

Betapa bodohnya aku.

aku minta maaf
i miss u.

||||||

T.B.C

Kilas Balik ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang