"Yang, tadi Harvey massage aku. Katanya aku di suruh dateng buag photo shoot. Gimana menurut kamu?" Tanya Renjun, yang langsung duduk di samping Haechan.
Haechan yang melihat Renjun duduk. Ia langsung menaruh kepalanya di atas paha milik Renjun. Sementara Renjun yang paham, ia langsung mengusap rambutnya Haechan.
"Photo shoot apa dulu? Pakaiannya seksi gak? Posenya vulgar gak? Kalo seksi sama vulgar, lebih baik gak usah." Seru Haechan, yang gak langsung ngizinin kekasihnya untuk melanjuti karir modellingnya.
Renjun ini emang sering banget ikut photo shoot bareng Harvey dulu. Sebelum dia jadian sama Haechan, Renjun tuh sering banget ikut sama Harvey. Bukan karena dia butuh uang ya, dia cuma iseng aja ikut gituan.
Tapi semenjak pacaran sama Haechan? Dia harus izin dulu. Soalnya Haechan tuh suka gak ngizinin kalo pakaian yang nantinya akan ia pakai di photo shootnya terlalu seksi, sama gayanya yang terlalu vulgar.
"Aku gak tau. Soalnya Harvey gak ngasih tau konsep fotonya kayak gimana." Jawab Renjun, dengan tangannya yang masih sibuk memainkan rambutnya Haechan.
"Yaudah, nanti aku anterin kamu aja. Kita liat dulu pakaiannya. Kalo pakaiannya seksi, kita langsung pulang aja." Saran Haechan. Sebenarnya Haechan itu gak mau juga ngebatasin aktivitasnya Renjun. Tapi kalo misalkan aktivitasnya itu gak baik, Haechan gak akan segan-segan buat ngelarang Renjun.
Sementara Renjun sendiri sudah tersenyum senang, begitu mendengar saran yang kekasihnya usulkan. Renjun tuh suka banget kalo misalkan kekasihnya dateng ke tempat pemotretan dia. Selain buat teman ngobrol dia di sana, kekasihnya juga berhasil buat ngejagain dirinya dari predator om om yang haus belaian istri.
Banyak banget om om mesum yang suka cari perhatian, dan juga kesempatan kalo Renjun lagi sendirian. Untung aja Renjun ini sering menghindar, dan udah punya sedikit bekal bela diri.
"Yang, potong rambut ya. Rambut kamu udah panjang nih." Pinta Renjun yang masih memainkan rambutnya Haechan, yang sadar kalau rambut kekasihnya ini udah panjang.
"Padahal aku mau gondorng." Seru Haechan, yang emang udah berniat buat panjangin rambutnya. Lebih tepatnya dia pengen rambutnya mullet.
"Yaudah kalo mau gondrong gapapa. Tapi kalo gak cocok, kita potong ya?" Pinta Renjun, yang langsung di balas tanda ok oleh Haechan.
"Yang." Panggil Renjun lagi, yang gak mau obrolan mereka berhenti.
"Hm." Balas Haechan yang saat ini tengah memejamkan matanya. Ia sedang menikmati sentuhan tangannya Renjun di rambutnya.
"Aku cuma nanya ya, kamu jangan marah tapi." Peringat Renjun, sebelum dia mengutarakan maksudnya.
"Yang, kalo mau ribut jangan sekarang ya. Aku udah cape banget seharian ribut sama kamu." Pinta Haechan yang masih memejamkan matanya.
Haechan tuh tau kalo kekasihnya udah ngode kayak gitu. Itu tandanya kekasihnya ini ingin memulai keributan lagi. Pasti ada hal yang buat dia overthinking gak jelas. Yang ujung-ujungnya bisa buat keributan di hubungan mereka.
Renjun terkekeh mendengar ucapan Haechan. Padahal dia cuma mau nanya pertanyaan Winter waktu itu aja. "Yang, aku cuma mau nanya pertanyaan Winter loh. Aku mau tau jawaban kamu kayak gimana doang." Ujar Renjun, yang emang gak ada maksud apa-apa. Dia cuma pengen tau jawabannya Haechan doang.
"Beneran gak cari ribut kan? Kamu kan suka overthinking yang gak jelas yang. Jangan kayak gitu ah. Gak baik kalo kelebihan berfikir." Peringat Haechan, yang masih tidak yakin dengan ucapan sang kekasih.
"Enggak kok. Cuma penasaran aja sama respon kamu doang. Aku cuma pengen tau jawaban kamu atas pertanyaan Winter aja." Seru Renjun yang masih berusaha meyakinkan kekasihnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST HIM - HYUCKREN
FanfictionCERITA INI KHUSUS UNTUK HYUCKREN SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPAN PRIBADI PAR...