Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kevian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Utari.
••
Dengan blazer warna moka dan celana bahan putih, Utari masuk ke dalam kantor Joesoef jaya-sebuah perusahaan property yang meraih peringkat ketiga sebagai perusahaan terbesar di Indonesia. Bukan main puasnya perempuan itu saat masuk ke dalam lift dari basement untuk persiapan hari pertama bekerja.
Bagi perempuan, khususnya di negara-negara Asia usia 28 identik dengan pernikahan. Banyak yang berpendapat bahwa perempuan sudah harus berkeluarga, membesarkan anak, mengurus rumah tangganya dan menciptakan instuisi terkecil dalam mesyarakat yang harmonis saat mencapai usia tersebut. Namun, hal itu tidak berlaku bagi seorang Utari Ningrum.
Memiliki hidup mapan meskipun berada di bawah tekanan adalah hal yang dulu ia kira mimpi. Sempat ada masa di mana dirinya mengira akan terus terlunta-lunta sampai tua. Namun, perjuangan hidupnya kini mulai menampakkan hasil.
Utari keluar lift di lantai satu. Aula besar yang ditata mirip lobby meyambutnya. Beberapa orang berlalu Lalang, ada yang dari sebuah belokan, ada pula dari deretan lift tempat Utari keluar.
Setelah beberapa saat, Utari melihat kerja resepsionin tak jauh dari lift. Di sana, ada perempuan yang menatapnya dengan gelagat seperti menunggu sseorang. Tahu bahwa perempuan itu adalah sosok yang harus ia temui, Utari pun berjalan mendekat.
"Hai Utari! Welcome to Joesoef Jaya." Mhiska kepala General Affair di perusahaan itu, menyapa ramah Utari sambil merentangkan tangan. Utari menerima jabatan tangan itu dengan tegas, tapi cukup hangat.
