•Timeless

426 61 9
                                    

Part 4

















Septihan Wilton

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Septihan Wilton

Septihan Wilton

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Syakira Alexia










••

Suhu di dalam cottage terasa lebih sejuk dibandingkan suhu di luar sana. Meskipun memang jauh lebih hangat dari hari biasanya ketika Septihan mengunjungi tempat ini. Musim semi mulai berakhir di sini, akan segera digantikan oleh musim panas yang beraroma lembab dan penuh dengan serangga serta nyamuk. Dia selalu benci suasana semacam itu karena biasanya dia kemaari dengan membawa masalah.

Maka dari itu, hari ini adalah pengecualian.

Lelaki itu menahan seringainya melihat betapa canggungnya Syakira duduk. Gelas berisi limun yang dingin masih belum tersentuh, meninggalkan jejak berupa titik-titik di meja.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya dengan sangat manis, menggoda Septihan untuk kembali mengecap rasanya. Syakira akan sangat terkejut jika dia tahu apa yang ada di dalam pikirannya sekarang.

Dan mungkin takut.

Tapi memangnya bisa apa dia?

Saat ini Septihan membiarkan perasaan kompetitifnya menguasai, yang membuatnya semakin egois. Dia memang tidak pernah menjadi lelaki yang baik, tapi biasanya tidak seberengsek itu. Mencium Syakira sekali adalah sebuah kuputusan, sementara jika dilakukan berkali-kali adalah bentuk kefrustasian.

Dia penah menemui berbagai tipe wanita, mulai dari yang agresif hingga sok polos. Dan Syakira Alexia adalah sebuah kontradiksi yang mengikatnya dan membebatnya dengen begitu kuat. Gadis itu menggodanya dengan kenaifannya tanpa disadari.

Gadis itu benar-benar sebuah epitome yang baru baginya.

Menakutkan, tapi menyenangkan.

Septihan belum pernah merasakan sesuatu seperti ini sepanjang tiga puluh lima tahun hidupnya.

Dia selalu menganggap wanita sebagai bagian dalam bisnisnya—lihat berapa berengseknya dia. Kesenangan yang diperolehnya di ranjang harus sebanding dengan keuntungan yang diperolehnya secara materil, itu adalah prinsip pokok hidupnya. Sesederhana itu.

Hello JoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang