Author POV
'Anyin*g, aku pengen cepet keluar dari nih cafe anji*r. Tapi kopiku belum dateng, kalau aku langsung main keluar dari cafe kan kek mubazir :( ' yap kembali lagi dengan pikiran Taufan yang aslinya pengen keluar dari cafe tapi masih peduli ama minuman yang di pesannya yang belum datang. Kalau wa jadi Taufan juga bakal gitu juga sih :D
'Tapi tempat duduk yang kosong cuma tempat duduk ku tadi anji*m. Mendadak rame ya ges, saya tidak sadar. Tapi sekarang tempat duduknya diduduki sama tuh es batu.. ' pikir Taufan yang menyesal gk meninggalkan sesuatu seperti tas agar tau tempat duduknya sudah di tempati. Eh tapi dia gk bawa tas🗿
'Depannya kosong sih.. Tapi kan, aku mencoba gk bertemu atau berinteraksi dengan male lead sebelum awal game nya mulai, alias akademi nya dibuka. Aku tau walaupun saat di akademi aku mencoba menghindari mereka, pasti ada waktu kami bertemu atau bekerja sama. Jadi aku berniat membangun hubungan baik dengan male lead, seperti teman baik gitu. Tapi ya gk sekarang aelah, aku belum buat rencana matang'
Auth bangga padamu nak, karena kau tau sekeras kau mencoba menghindari mereka pasti ada waktunya kalian bertemu🗿
'Ehm.. Demi kopi Latte aku akan duduk di depannya! Eh- tapi nanti dia keberatan gk ya? Nanti coba pake metode sok sopan dengan bilang "permisi, apakah saya boleh duduk disini? " terlalu sopan gk sih? Gk bisa kah sapaan yang terlihat sopan tapi juga terlihat ramah disaat bersamaan? ' yap Taufan sedang bergelud dengan pikiran nya sendiri sampai tidak sadar jika male lead terkalem sedang
menatapnya dengan lamat.Manik berwarna biru aqua tenang tersebut melihat Taufan dengan bertanya tanya kenapa Taufan hanya diam disana dan tidak bergerak sama sekali sejak mereka bertatapan. Seakan Taufan mengenali dirinya padahal baru bertemu.
"Hey, jika kau ingin duduk kau boleh duduk di tempat duduk yang di depanku, tempat tersebut kosong. Kau boleh duduk disana, daripada kau harus berdiri disana sambil menunggu pesananmu" ucap pemuda yang bernama Ice tersebut.
Taufan tersentak dan kaget. Dia berpikir jika ia terlalu lama berdiri di sana dan membuat pemuda tersebut alias Ice merasa terganggu.
"A- ah.. Maaf ya, sebenarnya aku memang ingin duduk disana tapi takut mengganggu mu dan membuatmu tak nyaman. Jadi aku memutuskan untuk berdiri di sini saja sambil menunggu pesananku datang" jawab Taufan yang setengah bohong dan setengah jujur. Gk mungkin kan dia bilang kalau dia lagi ngelamunin dan merutuki nasib nya yang malah bertemu salah satu male lead bahkan sebelum game dimulai.
"Ok.. Kau tidak duduk?" tanya Ice yang to the point dan tidak peduli akan alasan Taufan.
Jahat kau mas gk peduliin alasan calon gebe- teman dekat kamu :]
"A- iya, maaf" ucap Taufan dan segera berjalan menuju kursi yang tersedia tepat di depan Ice dan duduk disana.
'Aduh...Semoga gk awkward.. Aku paling gk nyaman sama kecanggungan'
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝓡𝓮𝓲𝓷𝓬𝓪𝓻𝓷𝓪𝓽𝓲𝓸𝓷 𝓲𝓷 𝓽𝓱𝓮 𝓖𝓪𝓶𝓮] (DISCONTINUED)
Fanfic~Reincarnation in the Game Cover tersebut bukan gambaran saya Ini adalah cerita pertama saya, jadi tolong dimaklumkan jika ada kesalahan dalam penulisan kata, dll |bxb| |Taufan harem| |Pair utama : HaliTau| |Bahasa baku dan non baku| |Typo| | (info...