Part 2

223 30 7
                                        

Selalu terlihat bersama ketika menghadiri sebuah acara menjadi salah satu kesepakatan yang ada dalam pernikahan Hae Ri dan Yoongi. Bahkan setelah pertengkaran yang terjadi, sekarang mereka harus kembali berpura-pura seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Hae Ri mengambil napas dalam dan mencoba menguatkan diri untuk kembali menjalani sandiwara dalam kehidupannya. Begitu dirasa siap, Hae Ri yang sedari tadi sudah berdiri dibalik pintu, keluar dari kamar dan menemui Yoongi yang sudah menunggunya.

Tidak satupun kata yang terucap meskipun dalam situasi yang sama bisa saja seseorang mengatakan, maaf membuatmu menunggu terlalu lama, haruskah kita pergi sekarang? Atau sekedar pujian, "kau terlihat cantik hari ini."  Namun begitu Yoongi menyadari kehadiran istrinya, ia hanya menatapnya sekilas kemudian berdiri dan pergi mendahuluinya. Sedangkan Hae Ri, ia hanya mengikuti langkah suaminya dari belakang.

Seperti sebelumnya, sepanjang perjalanan mereka lebih memilih diam. Bagi Hae Ri jalanan kota Seoul lebih menarik perhatian dibandingkan pria yang duduk disebelahnya, meskipun ia tidak begitu yakin dengan apa yang ia pikiran ketika melihat keluar jendela. Namun berbeda hal dengan Yoongi. Beberapa kali atensinya tertarik melihat pada wanita yang ada disampingnya tapi tetap saja hal itu belum mampu membuatnya berucap meskipun satu atau dua kata.

Setelah hampir satu jam perjalanan, mereka tiba di lokasi pesta yang diadakan oleh klub golf  tempat Yoongi menjadi salah satu anggota.

Kehidupan yang menjadi sorotan meskipun mereka bukan grup idol atau selebriti ternama. Namun dalam dunia bisnis, mereka adalah pemeran utama yang harus menjaga citra didepan banyak pasang mata. Jika rumor menyebar, sama saja memberi kesempatan kepada lawan untuk menjatuhkan mereka. "Setidaknya tersenyumlah!"

Suasana yang cukup ramai membuat Hae Ri mau tidak mau menggandeng tangan Yoongi dan tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa. Bak disambut selayaknya pengantin baru, tak sedikit yang tertarik dengan kehadiran dua sejoli itu. Meskipun acara ini bukanlah perayaan atas pernikahan mereka, namun Hae Ri dan Yoongi mendapat lebih banyak soroton. Ucapan selamat, pujian hingga candaan membuat mereka dengan cepat berbaur bersama suasana pesta. 

Sejujurnya, Hae Ri tidak terlalu menyukai pesta atau semacamnya. Baginya sebuah pesta hanyalah ajang reuni yang digunakan untuk saling unggul mengungguli. Kebisingan yang terjadi hanya membuatnya iba kepada mereka yang sibuk mencari koneksi. Tak heran jika ia hanya terkesan menemani suaminya dan bicara hal-hal yang seperlunya saja.

Lama waktu berlalu, Hae Ri menyisih dari keramaian setelah ia merasa ada yang salah dengan perutnya. Entah karna makanan yang ia makan atau wine yang sebelumnya ia minum, yang jelas apa yang ia rasakan berhasil membuatnya bergegas menuju toilet.

Hae Ri masuk ke salah satu bilik toilet dan memuntahkan semua makanan yang sebelumnya ia makan. Seketika ia berkeringat dingin, wajahnya pucat dan sekucur tubuhnya terasa lemah. Ia lantas duduk di bilik toilet itu dan memejamkan mata sembari kembali mengumpulkan tenaga. Satu-satunya suara yang berseru ditelinganya hanyalah suara dari pendingin ruangan, sehingga kesunyian itu dengan cepat membawanya hanyut dalam ketenangan.

Namun bak terusik dalam keheningan, mata Hae Ri kembali membola setelah ia menyadari 2 orang wanita yang masuk ke dalam toilet.

Mulanya Hae Ri berniat keluar dan meninggalkan tempat itu. Namun niatnya dengan cepat sirna setelah ia mendengar, "bukankah Yoongi dan istrinya terlihat aneh?" menjadi pembuka dari gunjingan mereka.

"Aneh?" sambut wanita lain.

"Bukankah mereka seperti orang asing? Mereka tidak seperti pasangan yang sudah menikah atau semacamnya."

"Sejujurnya aku juga merasa seperti itu."

"Benar bukan? Aku merasa kasihan kepadanya. Alih-alih bahagia, aku melihat Yoongi seperti terbebani."

Wedding a BusinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang