"Lisa apa kamu tak ikut dengan Rose ??""Aku sedang malas eonni, aku ingin tidur saja"
"Ckk bukankah kau sudah berjanji dengan dongsaeng kesayanganmu itu"
"Aku tak pernah berjanji apapun padanya eon, lagian sudah ada orang lain yang akan kesana menemuinya"
Jisoo mengernyit heran akan sikap Lisa, tumben sekali dia tak mau ikut padahal biasanya dialah yang paling antusias kalau sudah tentang dongsaengnya itu.
"Ya sudah kalau begitu, aku harus ke gedung YG bersama Jennie . . jangan lupa besok jadwal kita menginap di apartemen Rose"
"Nee nee eonni, aku tak akan lupa"
Setelah kepergian Jisoo, Lisa memilih untuk melanjutkan tidur nyenyaknya mengabaikan dering ponsel notifikasi pesan juga panggilan masuk.
"Bodo amat" ucap Lisa kesal sebelum kembali memejamkan matanya.
Disisi lain seorang cowok sedari tadi gusar tak tenang karena pesan dan panggilannya tak kunjung mendapat balasan dari seseorang.
"Ckk sebenarnya kemana dia ?? Apakah dia benar-benar tak datang ??"
Fokus cowok itu tiba-tiba teralihkan pada seseorang yang baru saja datang. Segera dia menghampiri orang itu untuk memastikan sesuatu.
"Rose noona . . dimana Lisa noona ?? Apakah dia tak datang ??"
"Ah maafkan aku, Lisa bilang dia kecapekan dan tak bisa ikut"
"Oh begitukah, ya sudah terima kasih noona"
Cowok itu berlalu begitu saja meninggalkan kerumunan diruang tengah itu, dia memilih memasuki kamarnya dan terus mencoba menghubungi seseorang yang sedari tadi dicarinya yaitu Lisa.
"Ckk kenapa dia tak datang sih, padahal selama ini dia tak pernah sekalipun melewatkan acaraku"
Lisa baru saja terbangun dari tidurnya, waktu menunjukkan pukul 1 siang membuatnya kelaparan.
Lisa beranjak dari tempat tidurnya tapi ada suatu hal yang membuat Lisa mengernyit kebingungan. Lisa mencium bau makanan yang berasal dari dapurnya, seperti ada seseorang yang memasak.
"Apakah Jisoo eonni yang memasak ?? Tapi bagaimana mungkin, dia saja baru mengirimiku pesan bilang kalau dia dan Jennie eonni akan datang terlambat ke apartemen Rose . . . lalu siapa yang memasak di dapurku ??"
Hal itu membuat Lisa semakin panik, buru-buru dia keluar kamar menuju dapur untuk memastikan rasa penasarannya.
Saat sampai di dapur Lisa bisa melihat seorang cowok yang sangat Lisa kenal, sedang fokus memasak sesuatu.
Lisa terpaku sesaat, dia mengagumi pesona Jeno yang terlihat semakin hot dengan setelannya saat ini. Apalagi saat sedang fokus seperti itu, arghhh otot tangannya yang kekar membuat Lisa menelan ludah kasar. Lisa buru-buru menyasarkan dirinya sebelum kegap Jeno jika dia sedang mengagumi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN LALISA II (Short story LisaxBoys)
Short Storyoneshoot - twoshoot Lisa x Boys