"Huaaa tanteee Una mau ice cream hiks . . hiks"
"Ckk bisa diam gak !! Kamu nakal yaa dari tadi minta ini itu mulu !! Tante capek tau !!"
"Hiks . . hikss Una cuma mau itu mau itu"
"Diam Unaa !! Kalau gak bisa diam biar tante tinggal disini sendirian, mau ??!"
"Huaaaa tante jahattt, Una gak suka sama tante hiks hiks"
"Ckk tante juga gak suka sama anak nakal kayak kamu, lagian kalau bukan karena papamu mana mungkin tante mau nemenin kamu kayak gini"
Anak kecil itu semakin menangis bahkan menarik perhatian orang-orang disekitarnya termasuk Lisa yang sedari tadi sudah geram melihatnya.
Lisa berjalan menghampiri sepasang ibu dan anak itu.
"Eh tante kok gak kasihan sih lihat anaknya nangis kayak gitu ?? Gak malu apa dilihatin orang-orang ?!" ucap sinis Lisa.
"Cih lo manggil gue apa tadi ?? Tante ?? Ck gue bukan tante lo !! Lagian lo bocah kenapa ikut campur urusan gue sih, anak sekolah kok sok nasehatin orang dewasa"
Lisa menggeram rendah ketika dia dipanggil bocah hanya karena dia mengenakan seragam, tak tahu saja kalau Lisa memakai seragam SMA karena ini adalah dresscort ulang tahun sahabatnya.
"Ckk setidaknya yang tante panggil bocah ini punya rasa iba pada anak kecil yang merengek pada ibunya yang sayangnya ibunya sama sekali tak memperdulikannya, dan setidaknya juga bocah ini masih punya rasa malu karena tak akan mau menjadi pusat perhatian banyak orang karena terlihat keburukannya" Lisa tersenyum remeh pada wanita dewasa itu.
"Ckk diam kau !! Gue bukan ibunya dan elo gak usah ikut campur urusan gue" wanita dewasa itu menatap tajam Lisa.
"Ohh pantesan !! adeknya cantik banget mana gemesin lagi . . beda jauh lahh" ucap Lisa berjongkok, tersenyum dan memebelai lembut surai anak kecil yang sedari tadi masih terisak.
"Apa lo bilang ?? Jadi elo ngatain gue jelek gitu haa ?!!"
"Yang bilang tante sendiri lohh, aku gak bilang kayak gitu tuh" jawab enteng Lisa.
"Dasar . . ."
"Anak cantik tadi mau ice cream yaa ?? Mau kakak beliin gak ?? Biarin aja tante tua itu marah kayak monster, nanti kita aduin ke orang tua kamu oke ??" ucap Lisa lirih seperti berbisik dikalimat terakhirnya.
Anak kecil itu terkekeh ketika mendengar ucapan Lisa, mengangguk antusias dan tiba-tiba memeluk leher Lisa.
Lisa yang mendapat pelukan sedikit terkejut dan terhuyun kebelakang, untung saja Lisa bisa menjaga keseimbangannya.
"Una mau sama kakak cantik ini !! Kakak cantik mau beliin una ice cream, kalau tante mau ninggalin una tinggalin aja . . Una nanti bisa minta tolong kakak cantik ini buat antar Una ke papa"
Ucap anak kecil itu tegas pada wanita dewasa yang saat ini sudah terlihat sangat kesal menatap tajam keduanya.
"Enggak bisa !! Sini Una !!" Wanita itu menarik tangan anak kecil itu kesampingnya secara kasar, membuat pelukan anak kecil itu terlepas kasar pada leher Lisa.
"YAKKK tante tua jangan bertindak kasar dong sama anak kecil !! Sudah tak tahu malu, tak punya rasa iba dan sekarang malah berlaku kasar . . ckk punya otak sama hati nurani gak sih ??"
"Heh bocah ingusan !! Dengar ya . . kita gak saling kenal dan dengan seenaknya elo ngajakin Una pergi, siapa yang tahu dibalik tampang bocah elo kayak gini ternyata elo orang jahat, ckk gak akan gue biarin !!"
"Loh situ yang jahat kok nuduh orang lain jahat, siapa ya yang dari tadi marah-marahin ni anak kecil sampek nangis kayak gitu ?? Siapa ya yang tadi ngancam bilang mau ninggalin ni anak kecil disini sendirian ?? Tante amnesia atau apa ??"
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN LALISA II (Short story LisaxBoys)
Short Storyoneshoot - twoshoot Lisa x Boys