Lisa saat ini terlihat sangat kacau dengan tampilannya yang sedikit berantakan, ditambah dirinya yang sedang diguyur hujan. Waktu menunjukkan pukul 10 malam namun Lisa masih betah berjalan kaki menyendiri di jalan menuju rumahnya. Lisa memang sengaja ingin berjalan kaki sambil menikmati guyuran hujan, agar beban masalahnya saat ini sedikit melebur dengan tumpahnya air hujan.Tak ada yang tahu jika dibawah guyuran hujan itu, air mata Lisa terus mengalir sama dengan derasnya hujan. Lisa benar-benar terlihat kacau dan menyedihkan, dan ini semua karena kekasihnya yang baru saja berubah status menjadi mantannya.
Lisa baru putus dengan Mingyu beberapa saat yang lalu. Lisa memergoki mantan pacarnya itu sedang bercumbu mesra didalam apartemen bersama selingkuhannya. Tentu saja tanpa pikir panjang Lisa langsung menghampiri dua orang yang sedang bercumbu itu dengan perasaan hancur. Dengan tak berperasaan Lisa mengambil satu ember air dan langsung menyiramkannya pada dua orang itu.
Mingyu yang yang menyadari kehadiran Lisa begitu terkejut dan bergegas menghampiri Lisa untuk menjelaskan semuanya. Namun belum sempat Mingyu berucap sepatah katapun, Lisa sudah lebih dulu memutuskan hubungan mereka dan segera berlari pergi dari situ. Dan berakhirlah Lisa berjalan kaki dibawah guyuran hujan begitu terlihat menyedihkan.
Lisa terus berjalan dengan menunduk hingga tidak sadar jika ada seorang lelaki berdiri tak jauh didepannya, saat ini menatap tak suka melihat keadaan Lisa yang seperti ini.
Lisa berjalan semakin mendekat belum juga sadar akan kehadiran lelaki itu, hingga langkah Lisa sampai pada lelaki itu dan membuatnya terbentur pada dada bidang milik lelaki itu. Mau tak mau hal itu membuat Lisa mendongak menatap seseorang yang sudah ditabraknya.
Lisa menatap sendu pada lelaki didepannya, tangis sedih yang dia tahan dari tadi kini pecah begitu saja ketika lelaki itu merengkuh tubuh Lisa kedalam pelukan erat.
"Hiks . . . hikss . . kau benarr aku memang bodoh, aku sangat bodoh sudah mempercayainya !!"
Lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya, matanya memanas ketika melihat keadaan Lisa begitu menyedihkan. Bahkan dalam hatinya timbul gejolak emosi yang tertahan setelah dia mengetahui siapa dalang dibalik kesedihan wanita yang begitu berharga untuknya ini.
Kini Lisa dalam keadaan lebih baik, pakaian yang basah sudah tergantikan dengan pakaian kering yang hangat. Bahkan Lisa juga sudah menghabiskan secangkir teh hangat.
Lisa saat ini masih betah dengan posisinya yang nyaman didalam rengkuhan lelaki yang sedari tadi merawatnya juga menenangkannya. Lisa enggan melepaskan pelukan hangat lelaki itu.
"Haruto . . . "
Panggil Lisa pada lelaki yang awalnya fokus pada televisi kini beralih menatap Lisa lembut yang berada dalam rengkuhannya.
"Ada apa Lisa ?? Apa kau butuh sesuatu ??"
Lisa tak menjawab, dia hanya menatap lekat Haruto. Lelaki yang entah kenapa bisa selalu muncul disaat Lisa sedang bersedih. Haruto adalah teman sejak kecil Lisa sekaligus tetangga sebelah rumah Lisa. Keduanya sangat dekat bahkan Lisa menganggap Haruto sebagai adiknya mengingat usia Haruto yang lebih muda dari pada Lisa, namun tidak dengan Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN LALISA II (Short story LisaxBoys)
Historia Cortaoneshoot - twoshoot Lisa x Boys