Ayeeemmmmm Bekkkk
Happy Reading 😊❣️📖✨JAYWON!!!
WARNING!!! ⚠️⚠️⚠️
Part ini sangat membosankan :)Disinilah Jay dan Jungwon berada sekarang. Di tengah hutan belantara bersama dengan Jaan dan Jakah. Yahh, Jungwon sebenarnya tak ingin mengikuti mereka karena ada sedikit dendam (?) dengan Jakah? Entahlah, urusan anak muda zaman sekarang memang susah dimengerti.
Aku juga sebenarnya malas berjalan. Tapi, mengetahui ini bukan wilayah (?) kami, lebih tepatnya dunia kami, jadi aku mengikuti Jay-hyung saja. Yahh, kurang lebih begitu pikir Jungwon.
"Hyung." Panggil yang lebih muda sambil menghentikan langkahnya untuk lebih masuk menuju ke hutan belantara.
Yang lebih tua akhirnya menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya untuk melihat yang lebih muda.
"Ada apa?" Tanya Jay sambil mengangkat sebelah alisnya.
Jaan dan Jakah akhirnya terpaksa berhenti juga karena mendengar Jay dan Jungwon menghentikan langkahnya.
"A–"
NGIIIIINNNNGGGGG
/anggap aja pusing ya :)
Kalian pernah pusing mendadak gak sih? Kalo aku sering, tiap hari sih
Kalo yang mungkin sering ngerasain pusing mendadak ato gimana, pasti tau lah gimana rasanya, gak usah dibayangin suaranya :)"Sshhhh." Desis Jungwon sambil memegang kepalanya.
Jay melihat Jungwon yang merasa pusing sambil memegang kepalanya, tapi entah mengapa, dia tak bisa mendekati Jungwon. Seakan-akan ada pembatas diantara mereka berdua. Bahkan mengeluarkan suara untuk menanyakan keadaan Jungwon saja ia tidak bisa.
Jay benar-benar ingin mendekati Jungwon dan menanyakan keadaan nya sekarang, tapi, kembali ke awal. Dia tak bisa bergerak lebih tepatnya— seperti ada sesuatu yang menghentikan nya secara paksa untuk mendekati Jungwon. Aneh, benar-benar aneh.
Jaan dan Jakah yang sedari tadi hanya melihat dan mengamati keadaan akhirnya turun tangan.
Jaan mendekati Jungwon yang masih merasa kesakitan, dan Jakah mendekati Jay yang diam seperti batu.
Anehnya, saat Jaan mulai mendekat dan memegang tubuh Jungwon, pusingnya sedikit menghilang. Begitu juga dengan Jay.
"Hmm, kalian benar-benar bukan dari sini." Ucap Jaan memecah keheningan.
"Lebih tepatnya dimensi ini kak." Balas Jakah dengan nada yang tidak ramah, lebih tepatnya bisa dibilang ia mengatakannya dengan sarkas.
"Cih, sepertinya kau benar-benar tak menyukai kami berada disini." Balas Jungwon dengan sarkas begitu ia mendengar nada suara Jakah.
"Tentu saja, aku merasakan hawa dan firasat aneh begitu melihat mu. Karena itulah aku tak menyukai mu. Siapa tahu kau membuat hubungan ku dengan adik dan kakak-kakak ku hancur." Balas Jakah tak kalah sarkas nya.
Jakah jika sudah tidak menyukai orang akan langsung mengatakan nya secara langsung pada orangnya, tak peduli itu adalah orang lama seperti saudaranya atau bahkan baru dikenalnya seperti Jay dan Jungwon ini. Jadi tak perlu heran jika Jakah tiba-tiba berbicara sangat tajam dan terlalu jujur seperti itu.
Yahh, kurang lebih begitulah pikiran Jaan ketika mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Jakah tadi.
Jaan yang mendengar nya hanya bisa menghela napas nya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Dimensions [ENHYPEN]
FanfictionTiba-tiba terlempar ke masa lalu dan di dimensi yang berbeda tentu saja membuat mereka bertujuh kebingungan Apa yang harus kami lakukan? Bagaimana cara kami kembali ke masa kami? Kenapa kami terjebak disini? Apa alasannya? Kenapa kami? Berbagai maca...