Happy Reading 😊❣️📖✨
Semoga tidak membosankan :)"Kak." Panggil yang lebih muda.
"Hmm?" Hanya dibalas deheman dari yang lebih tua.
"Kau benar-benar membuatku penasaran soal yang tadi." Ucapnya lagi.
"Sudah kubilang nanti kalian akan tahu juga." Balasnya.
"Kami?" Tanyanya.
"Eumm." Yang lebih tua mengangguk.
"Tapi sepertinya Jaan dan Jakah sudah bertemu mereka juga." Tambahnya."Sebenarnya apa yang kakak maksud?" Tanya nya penasaran. Sungguh, sejak hidup bersama mereka sejak kecil baru kali ini ia merasa benar-benar penasaran.
Mendengar intonasi penasaran dari yang lebih muda, dia hanya tersenyum.
"Kalau kita sampai di Academy, kau akan tahu nanti."
"Ayo cepat, mereka berdua sudah menunggu.""Jaan dan Jakah?"
"Siapa lagi?"
"Dasar, kali ini kau benar-benar membuatku penasaran—
.
.
.
Kak Heli."
Kak Heli kembali tertawa. Sungguh, aku sangat heran kenapa kakak ku yang satu ini sangat suka tersenyum dan tertawa. Tapi, meski begitu, aku– Solon tetap menyukainya. Karena semua yang dilakukan kakak sulung ku ini selalu menular ke kami bertujuh. Ya, kami— aku–, kak Heli, kak Jaan, kak Jino, Shion, Jakah, dan si bungsu kami– Noa.
"Solon, jangan kebanyakan melamun."
Heli menyadarkan Solon yang ia perhatikan sejak tadi melamun.
"Iya kak."
"Kak." Panggil Solon lagi."Apa?" Jawab Heli. Satu lagi, Solon benar-benar menyukai suara kakaknya yang satu ini. Suaranya benar-benar sangat lembut dan penuh kasih sayang. Berbeda saat mereka di— ahh, lupakan, itu tidak penting.
"Tak ingin teleport saja agar cepat?" Sarannya.
"Aku rasa tidak usah. Kau tahu teleport bukan keahlian utama kita bukan? Jadi pasti memerlukan tenaga yang cukup banyak, aku tak ingin kau kelelahan. Lagipula, jalannya sudah dekat bukan? Kau nyalakan api saja untuk sedikit menerangi jalan." Jelas Heeseung panjang lebar.
"Baik kak." Patuh Solon.
"Kak." Panggil nya lagi.
"Apalagi?"
"Aku rasa kau sering bicara dan bertanya jika bersama ku?" Ujar Heli. Memang setiap berkumpul Solon bukan tipe orang yang banyak bicara, ia hanya akan banyak bicara jika bersama Heli saja. Mengobrol dengan yang lain saja– hanya seperlunya, walau terkadang ia ingin mengobrol juga. Tipe-tipe Tsundere."Perasaan mu saja itu kak." Balasnya acuh tak acuh.
"Heiii, itu tidak mungkin."
"Kita sudah bersama sejak kecil Solon, aku juga sudah hafal kelakuan kalian yang diluar nalar itu. Terutama ketiga bungsu itu." Jelasnya."Mereka benar-benar diluar nalar." Balas Solon ketika mendengar kata-kata kakaknya itu.
"Memangnya kau tidak?"
"Aku tid– huh."
"Baiklah lupakan, apa yang ingin kau katakan tadi." Karena obrolan mereka yang entah mengapa jadi menyimpang jauh, Heli langsung kembali ke topik awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Dimensions [ENHYPEN]
FanfictionTiba-tiba terlempar ke masa lalu dan di dimensi yang berbeda tentu saja membuat mereka bertujuh kebingungan Apa yang harus kami lakukan? Bagaimana cara kami kembali ke masa kami? Kenapa kami terjebak disini? Apa alasannya? Kenapa kami? Berbagai maca...