Halu! 4

6 3 0
                                    


Setelah seminggu berlalu semenjak ajakan makan mendadak dari Rayhan, cowo itu kini masih aktif menghubunginya bahkan terlihat sangat kentara bahwa cowo itu sedang mendekati dirinya.

Dan hari ini Rayhan mengajak Ira untuk jalan bersama cowo itu, dengen embel-embel makan malam bersama.

Ira sudah siap dengan dress putih selutut yang di tambahkan dengan cardigan rajut berwarna hijau mint dan tidak lupa sepatu kesangannya nya yang berwarna putih. Tidak begitu formal namun terap terlihat begitu anggun.

Ira adalah tipe gadis yang selalu berpenampilan feminim.

Setelah meminta izin pada ibunya Ira melangkahkan kakinya untuk menemui Rayhan yang sudah menunggunya di luar.

"Hai" sapa Rayhan padanya.

Ira tersenyum manis pada cowo itu yang kini berdiri tegak di samping mobil miliknya.

"Gue perlu izin ke nyokap lo?," tanya Rayhan. Karena sangat tidak sopan jika hanya datang sampai depan rumah saja. Bukan kah laki-laki gentle harus berani meminta izin pada orang tua gadisnya.

"Gaperlu nyokap gue lagi tidur," ucap Ira berbohong. Dia hanya tidak ingin ibunya tau kebiasannya yang suka berganti-ganti cowo.

Rayhan hanya tersenyum menerima saja apa yang Ira ucapkan, dia dengan sopan membuka pintu mobilnya lalu mempersilakan Ira masuk kedalam.

Dengan memutari mobilnya Rayhan masuk kedalam lalu dengan segera melajukan mobilnya ke tempat yang sudah dia rencanakan.

"Lo cantik malem ini," puji Rayhan di tengah keheningan yang melanda mereka berdua.

"Lo juga cukup tampan malem ini," balas Ira di akhiri senyuman manisnya seperti biasa.

Rayhan terkekeh melihat reaksi Ira yang ternyata berani membalasnya, karena sebagian cewe mungkin akan tersenyum malu hingga pipinya memerah ketika di puji, namun pada Ira dia tidak menemuka tanda-tanda blushing atau gugup. Sunggu gadis yang penuh wibawa.

"Gue harap lo bakal seneng malem ini," ucap Rayhan yang hanya di angguki singkat oleh Ira lalu setelah itu keheningan kembali tercipta.

Mereka sudah sampai di cafe yang terlihat mewah, karena tempatnya yang rapih juga bersih dan terlihat begitu nyaman karena banyak sekali tanaman dan juga memiliki tiga lantai. Juga ada tempat bagi orang yang menyukai suasana outdor.

Rayhan menyodorkan telapak tangannya bermaksud menggenggam lengan Ira. Namun gadis itu malah merangkul lengannya.

Mereka berjalan berdempetan memasuki Cafe yang terkenal menjual steak.

Dan sepertinya Rayhan mengajak untuk ke lantai yang berbeda, membuat mereka harus menaiki tangga.

Di lantai ke dua ternyata lebih terkesan tenang dan formal di banding lantai pertama yang terlihat instagram mable pas untuk muda mudi yang suka nongkrong bersama teman-temanya. Ira jadi penasaran apa isi lantai paling atas.

Rayhan membawanya ke meja yang terdapat sofa empuk disana, Ira lalu duduk tepat di hadapan Rayhan.

"Gue udah pesen, tapi kalo lo mau ganti boleh kok," ucap Rayhan.

Ternyata cowo itu sudah merencanakan makan malam ini. Cia hanya menggangguk menanggapi dan memberi tahu bahwa dia tidak keberatan dengan apa yang Rayhan pesan untuknya.

"Lo suka tempatnya?," tanya Rayhan memastikan takut jika gadis itu tidak menyukainya.

"Suka kok," jawab Ira singkat. Namun berhasil membuat Rayhan menhembuskan nafas lega.

"Ra sebernya ada sesuatu yang mau gue omongin sama lo," ucap Rayhan.

Cowo itu menatap Ira intens membuat gadis itu menebak akan apa yang Rayhan ucapkan padanya.

Hallu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang