Halu! 5

4 2 0
                                    

Hari ini Rayhan berjanji untuk menjemputnya pulang sekolah. Dan ya laki-laki itu kini sudah menunggunya di depan sekolah dengan seragam putih abu sepertinya namun berbeda logo sekolah.
Ira menghampiri Rayhan yang sedang bersandar di pintu mobil, laki-laki yang kini menyandang sebagai kekasih barunya.

Rayhan tersenyum kearah Gadisnya. Sedikit terpana melihat wajah Ira yang terlihat begitu cantik, walau sudah seharian berkutat dengan pelajaran sekolah.

"Hai" sapa Rayhan ketika Ira sudah sampai di hadapannya. Dia merapihkan rambut Ira sedikit berantakan yang tergerai dengan lembut.

"Harusnya kamu ngga perlu repot jemput aku," ucap jawabnya.

"Aku ngga pernah ngerasa repot kalo tentang kamu," jawab Rayhan dengan tersenyum manis.

Ira merasa Rayhan begitu menyukainya, namun sayang dia tidak memiliki rasa apapun pada cowo yang masih tersenyum manis kearahnya itu. Benar kata Felin mungkin Rayhan akan menjadi cowo seperti mantan-mantan nya yang dia campakan.

"Woi Faris," ucap Rayhan pada sahabat nya yang sedang berjalan kearah gerbang keluar sekolah. Sepertinya Faris tidak mengetahui keberadaanya sampai cowo itu hampir begitu saja melenggang pergi jika tidak dia sapa.

Sebenarnya Faris tahu ada Rayhan disana, namun melihat ada Ira di sana juga membuat dia malas hanya untuk sekedar basa-basi pada sahabatnya itu. Dan untuk itu dia memutuskan untuk pura-pura tidak melihat saja, tapi sepertinya tuhan tidak merestuinya untuk pergi tanpa di ketahui Rayhan.

Akhirnya dengan terpaksa Faris melangkahkan kakinya kearah Rayhan.

"Hai Ray," sapa Faris.

"Tumben lo ngga pake kacamata?," tanya Rayhan penasaran melihat Faris sahabatnya itu yang tidak pernah lepas dari kacamatanya.

Faris menatap kearah Ira reflek, dan gadis itu kini tersenyum kearahnya namun dengan artian yang berbeda. Bukan sama sekali senyum ramah menurutnya.

"Owh tadi jatoh terus retak," jawab Faris berbohong. Entah mengapa dia berbohong padahal bisa saja dia mengadu kelakuan pacar Faris pada Rayhan.

"Ceroboh banget lo," ucap Rayhan sambil tertawa singkat.

"Lo udah pake 4 mata tapi tetep bisa jatoh juga ya," sarkas Ira di akhiri dengan tawa pelan namun terdengar mengejek di telinga Faris.

"Ah tadi ada cewe buta yang nabrak gue," jawab Faris.

Faris hanya tersenyum miring, melihat kebodohan nya yang sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin lain kali dia akan membalas perbuatan cewe antagonis di hadapannya.

"Btw lo balik pake apaan?," tanya Rayhan.

"Gue udah pesen gojek kok, kayanya udah sampe. Gue duluan ya," ucap Faris. Dia lalu melenggang pergi.

"Kamu mau langsung pulang atau mau aku anter ke suatu tempat?," ucap Rayhan.

"Langsung pulang, aku cape banget hari ini," jawab Ira.

^^^

Faris menjatuhkan tubuhnya ke ranjang miliknya, menghembuskan nafas gusar lalu mengacak-acak rambutnya frustasi.

Dia begitu kesal saat ini. Apalagi semenjak kejadian tadi dia begitu merasa bodoh di hadapan gadis itu.

"Ahh brengsek!," umpatnya kesal.

Kenapa juga dia baru mengetahui jika kalung nya hilang setelah seminggu ini, padahal kalung itu begitu berharga untuknya.

Faris sudah menduga bahwa Ira lah yang mengambil kalung miliknya karena terakhir dia menaruh kalung di saku celana seragam sekolahnya, namun saat dia mencari di saku celana nya dia tidak menemukannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hallu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang