° Kejadian

943 98 2
                                    

Sebuah tempat yang bernuansa putih seluruhnya hanya berwarna putih. Pria kecil yang tidak tau dimana ini, karena saat dia tertidur hanya kegelapan dan orang-orang menghampirinya dan juga adeknya. Pria tersebut menyadari bahwa dirinya berada dirumah sakit. Entah kejadian apa yang menimpa kedua anak moon. Tetapi pria kecil itu tidak melihat keberadaan orang tuanya. Apakah orang tuanya hanya menjenguk adeknya saja?

"Jeno.."

Pria yang hanya diam dan menatap langit-langit rumah sakit, langsung menengok suara yang memanggil namanya. Moon Jeno atau kita sebut  Jeno. Jeno tidak tau apa yang terjadi kepadanya. Dia bener-bener hanya mengingat dimana dia sedang menarik adeknya dan sebuah mobil menghantam tubuh dia dan adeknya, lalu yang terakhir dia liat dia dan adeknya bersimpuhan darah dan selanjutnya kegelapan yang menutup dunia cerah.

"Om bunda sama ayah lagi jengukin Yangyang ya?"

Pria yang disamping Jeno hanya melihat keponakannya saja dengan rasa sakit. Entah apa yang membuat pria disamping Jeno ini hanya diam saja sambil memperhatikan Jeno. Entah pria kecil ini sangat sangat kuat dengan dunianya.

"Sebentar lagi mereka bakal jengukin Jeno kok, Jeno mau makan? Om Sehun beliin makanan sebentar. Jeno jangan kemana-mana disini saja"

Jeno mengangguk kepalanya saja, dia bener-bener tidak ada tenaga disana. Sehun langsung pergi dari ruang inap Jeno untuk membeli makanan untuknya dan Jeno.

° MY WORLD °

"Jeno gimana keadaan lu? Udah membaik?"

Jeno mengangguk, dia daritadi hanya diam. Untung saja Haechan sangat sabar menghadapi Jeno seperti ini. Tapi baru pertama kali dia merasakan ini. Haechan memang harus dibuat sabar dulu untuk menghadapi sikap Jeno yang baru ini. Ini udah hari ke 5 Jeno dirumah sakit. Haechan sudah tau penyebab Jeno seperti ini. Om Sehun tadi pergi untuk keluar karena dia ada meeting sejam lagi.

Tiba-tiba pintu ruang inap Jeno terbuka dan terdapat seorang berjas putih panjang dengan leher yang bertengger sebuah benda stetoskop. Orang itu mendekati Jeno dan Haechan. Iya dia dokter Lee. Dokter Lee sepertinya ingin berbicara dengan mereka berdua.

"Jeno, saya harap kamu menerima keadaan kamu saat ini"

Ucapan dari dokter Lee membuat pemuda yang didepannya bingung. Jeno tidak paham dengan maksud perkataan dokter Lee. Haechan pun sama dia bener-bener tidak paham dengan perkataan dokter Lee yang keluar dari mulut. Dokter Lee menarik nafas dalam-dalam, dia harus memberikan berita yang bakal Jeno akan menolak pernyataan tersebut.

"Jeno, kamu mengalami little space syndrome."

Satu kalimat yang membuat Haechan terkejut tidak tidak, Jeno yang lebih terkejut dengan keadaannya. Dia mengalami little space syndrome? Apakah ini beneran berita yang harus dia dengerkan? Apakah dia harus menerima kenyataan ini? Kenapa semua tiba-tiba hancur begitu saja.

"Om Sehun?"

Pertanyaan yang pertama kali Jeno keluarkan dari mulut, orang yang Jeno ucapkan untuk pertama kali. 5 hari itu bagi Haechan maupun Sehun itu lama untuk membuat Jeno buka suara.

"Sehun sudah tau, sebelum kamu sadar saya sudah memberitahukan kepada Sehun. Saya menyuruhnya untuk diam, biarkan saya saja yang memberitahu kepada mu."

"Jeno saya harap kamu mau menerima keadaan kamu sekarang. Dia akan muncul disaat kamu nyerah atau capek. Tetapi, dia yakin pasti akan membuat kamu kuat."

"Dan saya sudah memeriksa little space kamu, ternyata little space sudah ada di dalam tubuh kamu saat kamu berumur 15 tahun, dia hanya terlalu takut untuk keluar. 3 tahun dia tahan untuk tidak keluar, tetapi dia memberanikan diri keluar saat ini. Saya harap kamu bisa mengendalikan diri kamu sendiri. Kepribadian ganda kamu ini berbalik dengan sifat asli kamu"

Jeno tidak tau harus bereaksi apa sekarang. Jeno hanya diam mendengarkan penjelasan dari dokter Lee. Haechan yang mendengarkan berita itu juga hanya diam saja. Dia tidak tau harus berkata apalagi, sahabatnya ini sudah hancur. Tetapi sahabatnya ini tidak akan menyerah begitu saja.

"Kalo begitu saya permisi dulu, cepet Jeno."

Dokter Lee memberikan senyuman kepada pria kecil didepannya. Lalu pergi dan meninggalkan kedua pria kecil tersebut. Jeno masih mencerna perkataan dokter Lee barusan. Haechan melihat temennya seperti menyerah begitu saja. Apakah orang tuanya tau tentang kepribadian ganda dia? Ah dia lupa bahwa mereka hanga menjenguk adeknya saja. 5 hari Jeno menunggu orang tuanya menjenguk.

"Jeno..."

Jeno menengok ke arah Haechan. Haechan melihat wajah Jeno tidak ada tanda-tanda ceria. Haechan menghembuskan nafas kasar.

"Jeno, lu kalo capek jangan nyerah masih ada gw sama om Sehun yang bakal jagain lu kok. Lu gak usah ngerasain lu itu sendiri. Inget itu Jeno"

Jeno tersenyum, sahabatnya ini bener-bener lucu jika sedang mode serius. Jeno mengangguk kepalanya dengan semangat. Jeno sedikit menghibur karena sahabatnya ini.

"Heh sipit! Gw lagi nasihati lu malah ketawa"

"Habisnya lu lucu kalo mode serius hahaha"

Haechan hanya mendengus, tapi gak papa yang penting dia bisa membuat Jeno ketawa lagi.

Begitulah kejadiannya 5 tahun yang lalu. Apakah Jeno bisa menjalankan kehidupannya? Apakah dia bisa membuat dunia berpihak dengannya?




Moon Sehun [Oh Sehun] "Gw ingetin lagi ke lu Taeil, lu jangan seenaknya bersikap bodo amat sama Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Moon Sehun [Oh Sehun]
"Gw ingetin lagi ke lu Taeil, lu jangan seenaknya bersikap bodo amat sama Jeno. Dia keponakan gw yang gw anggap anak sendiri. Kalo gw liat dia hancur didepan gw, gw gak akan segan-segan pisahin lu berdua sama Jeno. Inget itu moon Taeil"





Aku baru coba bikin rada sad lah ya. Gak tau ini cocok atau gak. Tapi diriku mau coba bikin Jeno sad dulu🙏🏻

Segini dulu aja Yaa, sisanya akan menyusul sobat (◠‿・)

MY WORLD [JAENO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang