Jeno terbangun dari tidurnya. Perlihatannya seketika burem hanya bayang-bayang saja. Setelah bayangan itu menghilang dari penglihatan Jeno, Jeno memperhatikan sekitarnya. Ini bukan kamarnya, kamarnya tidak seperti ini. Kamar ini terlalu maskulin untuknya dan warna hitam perpaduan abu-abu dan putih. Seketika kepala Jeno pusing, entah kenapa kepalanya tiba-tiba pusing.
"Gw tolong, jangan muncul disini no..." Gumam Jeno.
Jaehyun dan bunda kun sudah menyelesaikan acara masak mereka. Walaupun jaehyun tuh tipikal anak brandal tapi dia sangat jago dalam hal memasak. Sepertinya bakat masak seperti bundanya turun ke anak pertamanya, sedangkan bakat anak kedua dan terakhir ya mengikuti sang ayah.
Jaehyun menyiapkan semua peralatan makan di ruang makan."Kamu panggil Jeno, biarin ini bunda aja"
Jaehyun mengangguk dan dia segera berlari ke arah kamarnya untuk memanggil Jeno. Saat sampai di depan pintu kamar, jaehyun langsung masuk dan mendapatkan Jeno yang sedang menutupi seluruh tubuhnya dibalik selimut jaehyun. Jaehyun memberanikan diri untuk mendekati pria yang mempunyai mata sipit itu. Saat membuka selimutnya, jaehyun terkejut seketika Jeno berubah menjadi anak kecil dengan boneka yang ada di pelukan. Itu boneka jaehyun, memang jaehyun menyimpannya didalam kamar, tetapi ada lemari khusus untuk benda berharga nya.
Jaehyun melihat Jeno masih bingung dengan sikap Jeno. Kenapa anak ini tiba-tiba berubah menjadi anak kecil? Apakah dia ada gangguan?
"Channie hiks... Mau ke channie hiks..."
Channie? Siapa channie? Jaehyun tidak pernah mendengar nama tersebut. Tetapi pria didepannya masih menangis terisak dan selalu menyebut nama "channie" jaehyun bener-bener tidak tau channie itu siapa. Dengan pelan-pelan agar pria di depannya ini tidak takut dengannya. Entah kenapa yang awalnya Jeno yang sedikit cuek juga tapi terbuka dengan siapapun. Tiba-tiba berubah menjadi anak kecil kehilangan sang ibu.
"Jeno?"
Panggilan jaehyun membuat Jeno dalam mode Nono langsung mengangkat wajahnya sedikit untuk melihat siapa yang memanggilnya. Dengan hidung yang sudah merah dan mata yang sudah merah karena Jeno menangis terus.
"Kak Jeno na lagi bobo... I-ini Nono..."
Jujur saja jaehyun tidak paham dengan perkataan yang dikeluarkan oleh Jeno. Tetapi, terlihat dia sangat ketakutan. Dengan berani dia duduk disamping Jeno. Jeno yang merasakan ralat Nono yang merasakan jaehyun mendekati pelan-pelan dia memundurkan tubuhnya, sedikit menjauh dari jaehyun. Jaehyun merasakan bahwa Jeno menjauh hanya diam saja.
"Gw gak bakal nyakitin lu kok. Gw cuman mau temenin"
Perkataan yang jaehyun keluar, sedikit membantu. Pasalnya Jeno yang daritadi menahan nangis, tiba-tiba berhenti. Jaehyun memberanikan diri untuk memeluknya, niat dia memang mau tenangin Jeno. Karena tidak ada suara isakan kembali, jaehyun melepaskan pelukannya. Jeno merasakan bahwa jaehyun melepaskan pelukannya. Dia memasang wajah cemberut dengan bibir yang sedikit maju dan mata yang akan mulai menangis lagi.
"Jen, jangan nangis. Nanti mata lu jadi merah lagi"
"IHHH INI NONO! BUKAN KAK JENO!"
"Oke, gw minta maaf. Jadi ini Nono?"
Jeno mengangguk dengan semangat, menandakan itu nama dia Nono bukan Jeno. Jaehyun yang melihat tingkah jeno hanya tersenyum.
"Oke Nono, sekarang kita makan malam. Bunda gw udah masak"
Nono langsung menggelengkan kepalanya dengan cepet menandakan bahwa dia tidak mau bertemu dengan orang diluar sana. Terlalu takut untuk bertemu dengan orang baru. Tapi jaehyun juga orang baru, kenapa dia hanya berani kepada jaehyun?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WORLD [JAENO]
RomantikDunia memang belum berpihak dengan kita, dunia selalu memberi cobaan. Pria kecil yang selalu dilupakan dalam keluarganya. Dia hanya memiliki sahabat dan pamannya. Dan mempunyai sindrom "LITTLE SPECA SYNDROME" Tiba-tiba seorang pria muncul ke dalam k...