Warning 18+***
"selamat pagi oni-chan." sapa Himawari, tersenyum lebar dan memeluk kakak nya. "Pagi juga jangan berlari-lari di pagi hari nanti kamu jatuh loh" Boruto mencubit hidung Himawari.
Himawari merengek kesakitan "sudah-sudah sarapan nya sudah siap." Boruto mengelus rambut Himawari.
"Hima adik ku yang cantik kamu hari ini mau jalan-jalan sebentar kan sama kakak ." ucap Boruto tersenyum kepada himawari. "Mau mau oni-chan akhirnya kk bisa berjalan-jalan sebentar bersama ku." Himawari meloncat-loncat kegirangan.
***
Boruto dan himawari berjalan melewati taman dan membawa bunga matahari tak lama dari taman mereka menuju ke pemakaman. "Kakak sudah lama ya kita tidak kesini." ucap Himawari wajahnya sedikit tersedu. "Iyah hari ini kita akan menjenguk ibu." Boruto samar-samar melihat kenangan ibu nya yang selalu tersenyum.
Boruto dan himawari mulai membaca doa tak lama mereka membaca doa Himawari menempatkan bunga matahari di pemakaman ibu nya dan Boruto memberi dupa satu guna untuk mengharumkan pemakaman ibu nya.
"Setelah ini kita akan cari makanan ya hima." Boruto mengepup-ngepup kepala Himawari, Himawari mengangguk "Hima ingin makan dorayaki." Boruto hanya tersenyum dan memegang tangan Himawari dengan erat.
Banyak orang berlalu lalang dan jejeran tempat makanan, Boruto tersenyum rasanya entah kenapa hari ini begitu hangat baginya rasa sakit nya terasa Hilang.
"Kakak lihat banyak sekali makanan." Himawari sambil menunjuk-nunjuk dan menarik tangan kk nya. "Hima pelan-pelan jangan berlari-lari" tiba-tiba Boruto merasa bokong nya menjerutuk langkah nya terhenti. Himawari merasa aneh kenapa kakak nya tiba-tiba berhenti sambil memegang punggung dekat tulang ekor.
"Padahal sudah tiga hari lewat kenapa masih agak sakit ya tapi syukurlah tidak seperti sebelumnya aku benar-benar tidak bisa berjalan." batin Boruto.
"Kakak, jika kakak sakit jangan memaksakan diri mu untuk berjalan-jalan dengan ku" Himawari wajahnya khawatir, Himawari Marasa tidak enak kepada kakak nya "Tidak apa-apa kok Hima jangan khawatir." Boruto tersenyum tipis kepadanya Himawari. "Sudah-sudah jadi jajan gak nanti keburu malem loh.".
"Hima sekarang kita pulang yuk hari sudah mulai sore sekarang kita istirahat" ucap Boruto dengan nada lembut. "Tapi... Hima masih ingin bermain." Hima wajahnya menjadi lesu. Tiba-tiba suara SMS Boruto berbunyi Boruto seketika melihat SMS itu tercengang.
***
"Apakah ini tempatnya." Boruto berjalan di koridor apartemen sambil melihat orang lain yang sedang duduk-duduk di lobi.
"Permisi pak saya ingin menanyakan apartemen dengan nomer 234 ini berada di lantai mana yaa..." Tanya Boruto pada resepsionis. "Sebelum saya memberi tahu anda, anda ada urusan apa ya." ucap pelayan itu.
"Hanya sedikit ingin berbicara saja." Boruto tersenyum tipis.
"Kalo begitu boleh saya meminta kartu kunjungan nya."
"tch menribet kan saja." batin Boruto, Boruto menunjukkan kartu nya.
"Oh baiklah, apartemen nomer 234 ada di lantai 6." ucap ramah pelayanan itu " terimakasih banyak pak." Boruto mulai menaiki lift dan menuju ke lantai 6.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic father's
RandomSemua bab akan saya revisi Semua karakter bukan milik saya, saya hanya meminjam nama karakter saja Karakter milik masashi Kishimoto-sensei cerita mengandung homophobia 18+ menceritakan tentang Uzumaki boruto seorang pria cantik dan lucu dia ceria...