02

678 28 9
                                    

Happy reading to all of you wherever you are🍒

°°°

“Mah Yon pulang” seru Arion setelah pulang dari WARABAH. Dia tidak sendiri melainkan bersama ketiga temannya yang memaksa ikut.

“Jiahk Bos kita jadi Hello Kitty kalo udah sama pawangnya” ujar Janu meledek seraya tersenyum jahil.

Arion acuh tak menanggapi dan malah melenggang pergi menghampiri sang Mamah yang terlihat sedang duduk diruang tengah memegang laptop sembari sesekali menyeruput jus alpukat yang ia yakini adalah buatan Mamahnya sendiri.

“Mah” panggilnya, sang Mamah menengok lalu memindahkan laptop yang ia pegang pada meja didepannya.

“Yon, kok sore pulangnya?” tanya Grizella seraya menyuruh sang Anak duduk disampaingnya.

“Iya Mah, tadi ada urusan dulu” jawabnya.

“Urusan apa? Kok sampe lebam-lebam gitu muka gantengnya?” pancing Grizella menyuruh anaknya jujur.

“Biasa mah, urusan laki-laki” Arion membaringkan tubuhnya pada sofa dengan paha sang Mamah sebagai bantalan.

Tak urung Grizella tetap mengelus rambut Arion dengan lembut. “Lain kali jangan sampe muka gantengnya ini ada tanda ya? Main aman aja” pesan sang Mamah.

Inilah yang Arion suka dari Mamahnya, selalu mendukung apa yang ia lakukan walaupun Grizella sedikit tak suka dengan apa yang ia lakukan kali ini.

“Siap Ratunya Iyon” jawab Arion dengan gaya hormat yang membuat sang Mamah tertawa.

Hingga suasana antara Sang Mamah dan anak itu kacau akibat suara kencang dari salah satu sahabat Arion, Janu tentunya.

“TANTE JANU DATANG DENGAN MEMBAWA SEJUTA KEBAHAGIAAN” teriak Janu dengan kencangnya sampai membuat Arion dan Grizella menutup telinga.

“Janu, kamu tuh ya datengnya selalu teriak, untung gak ada Papahnya Arion kalo ada abis kamu” tegur Grizella setelah membuka tangannya dari telinga yang tadi ia tutup.

“Hayoloh Janu, abis Lo kalo ketahuan Om Alan” ujar Remon menakut-nakuti.

“Ha ha tak tau tak tau” ikut Remon yang juga senang melihat muka panik Janu.

Arion hanya menyimak tak mau menimbrung, ia hanya diam sembari menyelusup kan kepalanya pada perut datar sang Mamah.

Janu sedikit panik, namun kepanikan itu tak lama berubah menjadi senyum “Om Alandra nya juga pasti lagi gak ada dirumah jadi santai lah, paling masih dikantor ntu Om-om” ujarnya santai seraya mendudukkan pinggulnya pada salah satu sofa yang ada.

Bagas dan Remon mengangguk mengiyakan, Grizella yang melihatnya hanya tertawa.

“Siapa bilang Saya masih dikantor?”

Janu menegang, habislah riwayatnya. Ia pasrah.

“Eh Om, hehe baru pulang Om?” tanya Janu dengan canggung dan gelagapan.

Bagas dan Remon hanya bisa menahan tawa dan mengasihi nasib Janu.

“Menurut Kamu?” datar Alandra.

ARIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang