Happy reading to all of you wherever you are🍒
°°°
BRUGH
KRAK
DUGH
BUGH
“SIALAN LO ANJING” umpat sang lawan pada Arion yang mematahkan tulang tangannya.
“Apa? Lo bilang apa tadi?” balas tenang Arion.
“LO SIALAN LO ANJING” ulang sang lawan dengan nada yang lebih tinggi.
Teman yang berada dikubu Arion panas dingin, karena pasti sebentar lagi laki-laki yang menjadi lawan Arion itu akan luka parah dan tak sadarkan diri.
“Berani banget mulut Lo bilang gitu” desis tajam Arion.
“Kenapa harus gak berani? Lo kan emang anjing”
Emosi Arion memuncak tanpa aba-aba laki-laki itu menghajar sang lawan dengan cepat dan tanpa celah sedikitpun untuk sang lawan balik menghajar.
Suara sirine polisi terdengar, semua yang mendengar pun langsung cepat-cepat menuju motornya untuk kabur dari kejaran polisi tersebut.
Bagas, Remon dan Janu panik karena Arion masih betah menghajar sang lawan tanpa niat ingin berhenti. “WOI YON UDAH WOI, ADA POLISI AYO BURU NANTI KENA TANGKEP” teriak Janu pada Arion.
Mendengar itu, Arion cepat-cepat meninggalkan sang lawan menuju motornya dan memacu kendaraannya dengan kecepatan penuh, disusul teman-temannya yang berada tak jauh d belakang.
“KE WARABAH YON”
°°°
London, Inggris
“Sayang, Mami boleh masuk?” ucap seorang ibu dari balik pintu kamar anaknya.Sang anak yang mendengar buru-buru merapikan penampilannya dan menghapus jejak air mata yang tersisa di pipi nya, setelahnya ia pun menyahut setelah menormalkan suaranya “Masuk aja Mi”
Pintu kamar terbuka memperlihatkan sang Mami yang tersenyum sembari berjalan mendekat kearahnya. “Kenapa Mi?” tanya sang anak setelah Mami nya duduk nyaman dipinggiran kasur tak jauh darinya.
“Gapapa” jawab sang Mami tenang sembari mengelus lembut pucuk kepala sang anak.
Tersenyum menanggapi, si anak lebih mendekat dan menyandarkan kepalanya dibahu sang Mami “Besok jadi ya Mi? Gabisa ditunda dulu?” tanya si anak dengan suara yang sedikit bergetar.
Mengecup pelan pucuk kepala anaknya lalu sang Mami berkata “Gabisa sayang” jawabnya lembut.
“Tapi kita baru aja kehilangan Oma, aku gak mau ninggalin Opa disini sendirian, kalo gitu kalian duluan aja ke Indonesia nya nanti aku nyusul bareng Opa setelahnya” ujar si anak dengan mata yang kembali mengeluarkan cairannya, menangis. Bibir yang bergetar juga sesenggukan terdengar dari mulutnya.
“Shuttt diem cup cup cup, jangan nangis terus dong. Kei denger Mami ya, Papi kamu gak bisa nunda kepulangannya ke Indonesia karena ada urusan yang mendadak banget dan itu penting gak bisa ditunda. Kamu Mami sama Adek kamu harus ikut supaya mempercepat kepindahan kita ke Indonesia. Dan buat Opa dia bakal nyusul gak lama setelah urusan nya disini selesai. Lagipula di Indonesia ada Abang kamu, emang kamu gak kangen sama dia? Abang kamu tuh kangen banget loh sama kamu, sampe-sampe tiap malem selalu video call sama Mami dan minta tunjukin kamu pas tidur, soalnya dia gengsi kalo misalnya video call pas kamu bangun” terang sang Mami dengan lembut dan senantiasa mengelus pucuk kepala sang anak.
“Abang kangen Aku?” tanya si anak tak percaya.
Sang Mami tersenyum menanggapi “Iya”
“Serius?”
“Iya sayang, Mami serius kalo gak percaya Kamu bisa liat riwayat panggilan Mami” tawarnya sembari memberikan handphone nya pada sang anak.
Melihat untuk membuktikan apa yang diucapkan sang Mami benar atau tidak, dan si anak speechless tak percaya bahwa kebenaran sang Abang yang sering menelepon Maminya dikala jam sudah menunjukkan pukul 23 dan dijam itu sudah dipastikan ia sudah tertidur.
“Benerkan Mami bilang?”
Mengangguk dengan tatapan masih tak percaya namun setelahnya tatapan itu berubah menjadi tatapan malas dan bibir manis yang melengkung kebawah “Ih Mami tapi Abang suka nyebelin” adunya.
“Nyebelin-nyebelin gitu dia sayang banget sama kamu dan adekmu” jawab sang Mami “Jadi gimana?”
Pasrah itu yang dilakukan sang anak “Oke Aku setuju buat ikut pulang besok, tapi Opa beneran bakal nyusul kan?”
Mengangguk mananggapinya “Yaudah sekarang Kamu tidur”
“Oke, good night Mam” ucap sang anak.
“Good night sayang” balas sang Mami sambil menutup pintu kamar anak gadisnya.
Diluar ternyata sudah ada sang suami yang menunggu nya “Gimana Kei mau?” tanya sang Suami.
“Iya, tapi Opa nya harus nyusul katanya” balas sang istri.
“Dasar, Keiza itu. Dimana-mana anak perempuan bucin sama Papinya lah dia malah bucin sama Opanya” kesal sang Papi karena tingkah sang anak yang teramat sayang pada sang Opa.
Sang istri hanya tertawa menanggapinya.
Sedangkan didalam kamar sang anak malah membuka handphone nya dan melihat kontak sang Abang lalu mulai mengetik kata yang ingin dia sampaikan.
Abang Dav
OnlineKalo kangen bilang, gausah nelfon Mami malem-malem buat video call pas gue tidur doang.
²² ⁴⁵
Besok gue pulang
²² ⁴⁶°°°
Sedangkan laki-laki diseberang sana melotot kaget melihat notip pesan yang adeknya kirim, lalu sesegera mungkin menelfon sang Mami.
Setelah terhubung tanpa ba bi bu laki-laki itu langsung menyampaikan tujuan nya menelfon “Mami, kok bocorin ke adek kalo aku suka kangen dan telfon Mami tiap malem buat liat dia” adunya dengan wajah pias, malu dan mungkin saat keluarganya pulang nanti ia tak akan berani bertemu atau sekedar menatapnya.
“Loh, kok kamu tau Bang?” tanya sang Mami dengan tawanya.
“Ya ini orangnya ada chat”
“Haha gapapa lah Bang, sama Adek sendiri kok gengsi ”
“Ya tapi kan ahh Mami”
“Haha udah ah Mami mau tidur besok jadwal penerbangannya agak pagi”
“Mami terus Abang gimana?”
“Itusih derita Abang haha udah ya bye, Good night”
Telfon pun mati kita tinggal tersisa David Irwan Mahendra Wiratama dengan pikirannya kalut bercampur malunya jika nanti bertemu sang adek.
“Sialan gimana ini, Mami”
°°°
OHOOOO
GIMANA PART 1 NYA?
KURANG FEEL NYA PASTI
BIASA MASIH PENULIS AMATIR
DAH YA NIKMATIN AESEE YOU NEXT PART

KAMU SEDANG MEMBACA
ARION
Fiksi RemajaSQUEL GRIZALAN pict: Pinterest ── ⋆⋅☆⋅⋆ ── Hanya sepenggal cerita tentang Achazia Arion Denandra anak tunggal dari pasangan Alandra dan Grizella yang menuruni sifat sang Papah. Bagaimana jika Arion, si laki-laki dingin dan ketus diluar yang akan be...