Chapter 25

102 20 7
                                    

"ONYO......"teriak bunda dari bawah niat untuk mengejutkan sang anak.

"nyo..."panggil bunda.

"sayang..."panggil bunda lagi namun tak ada jawaban dari onyo.

"onyo kemana ya"tanya bunda kepada maid.

"mungkin onyo tidur bun"Jawab maid.

bunda pun naik ke atas untuk melihat sang anak.

"nyo..."

bunda membuka pintu kamar onyo ia melihat sang anak yang sedang tertidur.

bunda menghampiri sang anak.

"onyo pules banget tidurnya"ucap bunda.

bunda pun tak mau untuk membangun kan sang anak yang terlihat sangat pulas.

bunda mencium kening onyo dan langsung berjalan menuju pintu untuk pergi membiarkan sang anak tidur dengan lelap.

"onyo mana bun"tanya ayah.

"onyo udah tidur kasian"jawab bunda.

.

.

.

.
"sayang...."bisik bunda membangunkan onyo lembut.

onyo membuka matanya dengan pelan,ia mendengar suara bunda nya yang terdengar begitu lembut.

"bunda.."ucap onyo bangun dari tidur nya.

"morning onyo"ucap bunda mengelus kepala onyo.

"b-unda udah pulang"tanya onyo.

"bunda kapan pulang"tanya nya lagi.

"tadi malam.. bunda lihat onyo lagi tidur"jawab bunda.

"kenapa gak bangunin onyo"ucap onyo begitu kangen sama bunda nya itu.

"gak papah..sini peluk bunda"ucap bunda.

mereka pun berpelukan.

" Bunda..onyo kangen"rengek onyo.

"iya sayang, yaudah mandi sana you kan harus sekolah"ucap bunda.

"bunda tinggal ya, nanti abis mandi,pakai baju,pokonya kalau udah siap turun ke bawah ya,Cici,Nia,sama ayah udah nunggu"ucap bunda menutup pintu kamar onyo.
.

.

.

.
"ayah....Cici.....Nia..."teriak kangen onyo berlari turun tangga.

"hai...onyo.."Jawab ayah.

"onyo...."teriak Cici dan Nia berlari ke arah onyo.

onyo pun memeluk ke dua adek nya yang sangat ia rindukan.

onyo pun berjalan sambil menggendong ke dua adik nya menuju ayah yang sedang duduk di meja makan.

"ayahhh"panggil onyo sambil memeluk sang ayah.

"sayang...."jawab sang ayah mengelus-elus punggung sang anak.

"duduk sayang,ayo makan nanti ke siangan sekolah nya"suruh bunda.

onyo pun duduk di dekat adik-adik nya.

"nyo"panggil ayah.

"iya?"tanya onyo.

"sekarang you gak usah bawa motor ya,"ucap ayah.

"hah!kenapa"tanya onyo bingung.

"Kita berangkat pakai mobil sama-sama,tar kalau pulang you ayah jemput okeh"jawab ayah.

"O-okeh"ucap onyo sedikit tertekan.

mereka pun memakan sarapan yang bunda buat dengan ke adaan hening.
.

.

.

.

"ayo nyo kita berangkat"ajak ayah.

"Iyah"jawab onyo sedikit tidak bersemangat karna motor kesayangan nya tidak ia bawa ke sekolah.
.
.
.
di perjalanan onyo hanya diam menatap jalan sekitar.

"onyo..you ko diem ajja"tanya ayah.

"apa ada masalah"tanya ayah lagi.

"enggak ko yah,i cuman..."Jawab onyo terhenti.

"cuman?"tanya ayah.

"Gak biasa ke s kolah pake mobil, biasanya onyo bawa motor"jawab onyo sedikit berisik.

"ohh..sekali ini ajja ya nyo,ayah kangen anterin onyo ke sekolah.ucap ayah.

"iya..gak papah ko ya"ucap onyo sedikit tersenyum.
.

.

.

.

gerbang sekolah

onyo turun dari mobil dan salim kepada sang ayah.

"belajar yang bener ya"ucap ayah.

"iya ayah.."

"dahh..nyo.."

"dah yah..."


kelas

"hei brou"sapa Rasya.

"hai"jawab onyo.

"anak-anak pada kemana"tanya onyo.

"belum datang bntar lagi"jawab rasya.

"woyy si betrand belum datang ya"teriak kenzy berlari ke dalam kelas .

onyo pun hanya melirik sinis.

"eh udah datang"tanya kenzy bingung.

"udah"ucap onyo dingin.

"ko gue gak liat motor lo,lo parkir dimana"tanya kenzy lagi.

"gue di anterin bokap"ucap onyo.

"ohhhhh lu gak bawa motor"

"ENGAKK!GUE BILANG ENGAKK"ucap onyo perustasi dengan teman nya satu ini.
























lanjut chapter lain
telat up nya.
Soalnya i lagi sakit

Dark LionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang