10.The End Of Everything [UnCut]

806 26 9
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca yawww
ENJOY! 😉

-
-
-

"Kalau misalnya aku mau married sama kamu boleh ga?" Fern

"..."

"Gak, saudara gaboleh married." Ohm

Nanon bingung harus melakukan apa. yang ia tau, mereka pasti akan bertengkar dalam beberapa detik saja.

"Mau berantem ya?" Tanya chimon yang baru saja turun dari lantai atas

"Berisik lo" ohm

"Dih kok marah ke gue? Marahin tuh calon istri lo, udah punya calon masih deketin cowo lain. Kalau misalnya nanon jdi istri gue, gue ga peduli mau dia saudara pun gue tetep pukulin si nanon, kurang ajar emang" Ucap chimon

"Kok jadi gue?" Nanon

"Oh, sure" Ucap ohm, lalu ia menampar nanon begitu saja

PLAKKK

"ANJING! GILA LO?! KAGET GUE BGST" Chimon mengelus-elus dadanya

"Kaget? Bukannya lo yang bilang sendiri?"

"Ya, tapikan gue cuma basa basi-"

"Gaada kata basa basi di kehidupan gue"

PLAKKK

Tamparan melayang lagi di pipi nanon

"LO GILA"

"Nope"

"Gue bilangin orangtua nanon sih, gue saksi disini. Kali ini gue gabakal belain lo, gue gapeduli kalau misalnya pernikahan lo berdua DIBATALIN!" Ancam chimon lalu berlari naik ke atas untuk memberitau orang tua nanon

"AI MON! CHIMON! CHIMON WACHIRAWIT RUANGWIWAT! AI SAT!" teriak ohm lalu mengejar chimon

-
-

Saat chimon mengadu ke orangtua nanon, mereka sempat beradu mulut, iti cukup terdengar keras hingga membuat semuanya keluar dari kamar dan menghampiri mereka. Kini mereka berkumpul di ruang tamu

"Mama gamau tau, Pernikahan kalian pokoknya harus dibatalin! Ga peduli apapun alasan kalian. Mama gamau ya nanon nikah sama kamu ohm, bisa-bisa tiap hari kalian berantem terus akhirnya cerai juga, buat apa nikah kalau gitu" Mama nanon

"Kali ini papa gamau belain kalian, papa setuju sama mama" Papa nanon

"Ck" decak ohm

"Gausah ck ck ck ck deh, gue setuju sama mama papa gue, dan gue gamau nikah sama cowo kasar kayak lo, kalo memang lebih baik ga nikah sekalian aja kita gausah temenan, ga usah kenal" ucap nanon

"Yahh gagal dapet rendang:(" sedih Leen

"Rendang mulu lo" Daw

"Ih rendang enak tau, gak kayak lo gaenak" Leen

"Emang lo pernah cobain?" Daw

"Engga, justru itu gue ogah"

"Dihhhh"

-
-
-

Nanon duduk di pinggiran kolam renangnya sambil memasukkan kakinya kedalam air. Ia duduk sambil melihat kearah langit-langit yang begitu indah dan dengan angin yang berhembus begitu sejuk.

"Kenapa hidup gue penuh dengan konflik ya? Gue pengen sekali-kali ngerasain hidup dengan damai, gak masalah walau satu kali aja" gumam nanon

"Gak masalah kalau gue hidup sendiri pun yang penting damai. Gue capek kalau hidup gue penuh kerusuhan dan kerusakan gini. Bikin capek hidup"

"Kenapa ga keluar kota aja non? Atau keluar negeri? Duit kamu kan banyak" tiba-tiba suara laki-laki menyaut pembicaraannya. Itu adalah Fern.

"Kenapa kamu nyaranin hal kayak gitu?" Tanya nanon. Fern menghampiri nanon dan duduk disampingnya

"Mau hidup damai kan?" Nanon mengangguk

"Cari kehidupan yang bikin kamu damai"

"Maksudnya?"

"Kamu damai gak kalau sama orangtua kamu?"

"Dulu selalu damai, sekarang jadi penuh keributan"

"Kamu damai gak sama temen-temen kamu?"

"Sebenarnya damai walaupun kadang berantem, tapi jarang"

"Kenapa kamu gak bikin kehidupan baru aja sama teman-teman kamu?"

"Reinkarnasi gitu?" Fern terkekeh

"Bukan begitu, maksudnya kamu keluar negeri atau keluar kota bareng temen-temen kamu. Kalian berusaha bareng, hidup bareng, kayak buat keluarga baru. Bukannya semakin dekat kalian semakin damai?"

"Iya juga ya, tumben kamu pinter"

"Anak rangking 1 terus gini kamu bilang bodoh?"

"Tapi attitudemu 1 dari belakang"

"Jangan dibahas lahh~"

"e e e~ aku bercanda. Nanti aku ajak teman-temanku"

"Baikan dulu sama ohm, aku yakin kamu bisa bikin dia berubah"

"Tapi aku gak yakin"

"Aku bantuin di detik ini juga"

"Beneran?" Fern mengangguk

"KHOB KHUN KHAB FERNN!" nanon memeluk Fern dan dibalas oleh sang empu

"Iyaaa, kamu disini ya. Nanti aku panggil ohm. Nanti aku juga omongin baik-baik sama temen-temen kamu" ucap Fern sambil mengelus punggung nanon.

"WOKEHHH"

-
-
-

Ohm menghampiri nanon dan duduk di sampingnya

"Kenapa? Lo masih mau temenan sama gue? Masih mau kenal gue? Bukannya Lo ikut mama papa Lo? Ngapain sih?" Tanya ohm

"Diem. Jangan kayak kekanak-kanakan. Dengerin gue dulu"

"Masih mau jelasin sampe selebar samudra Pasifik?"

"gak, cuma butuh 2 kalimat aja"

"What?"

"Jadi suami gue, ayo bikin kehidupan baru"

"Hah? Lo gila? Mama papa Lo aja udah ga setuju, ga sah nanti"

"Gausah wedding, Cincin Lo masih ada kan?" Ohm mengangguk

"Gue masih pake, Sah in aja"

"Sah?" Ohm

"SAHHHH!!!" tiba-tiba suara teriakan muncul dan Konfeti berterbangan di langit-langit. Sontak mereka menengok ke belakang dan terdapat Fern, dan teman-temannya.

"Fern?"

"Happy wedding, brother" Fern menghampiri nanon, ia tersenyum kepada nanon lalu mengelus kepala nanon

"HAPPY WEDDING FRIENDDD! GUE DOAIN PUNYA ANAK 20 HAHAHA!!" Frank

"Gila Lo!"

"Happy wedding" Chimon menepuk pundak Ohm

"Wow.. siapa yang rencanain ini??"

"Tuh" Chimon menunjuk Fern.

Wink

Fern mengedipkan 1 matanya kepada ohm

"NANONNN~ HAPPY WEDDING! GAPAPA KOK GAADA RENDANG:)" Leen memeluk nanon

"Nanti gue beliin rendang" Nanon

"beneran? YESHHHH!" Leen kegirangan

"AYO KITA KELUAR KOTA SEKARANG JUGAA!!" teriak nanon

"AYOOO!!!"

"FERN LO IKUT AYO!" Nanon

"Hehe iya, Ayoo!"

"YAAAAA!!!"

FRIENDZONE - [OhmNanon] (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang