01

3.7K 271 8
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.


Renjun tiba di rumahnya pukul 02.14 terlihat begitu gelap di ruang tamunya, dia yakin semua orang pasti sudah tidur

Dia berjalan berjinjit supaya tidak menimbulkan suara yang akan membangunkan keluarganya

Clakk

Terang! Ruangan itu terang, renjun lantas menegapkan badannya saat melihat yuta berdiri dekat saklar lampu

"Dari mana Nakamoto renjun"

'nakamoto renjun' damn ayahnya sudah menyebut nama lengkapnya, jelas ini bukan pertanda baik

Renjun menunjukan cengirannya saat melihat ayahnya "ayah.. renjun habis.. emm... Kerja kelompok.. iya.. kerja kelompok"

"Kau kerja kelompok di club' malam? Kau pikir ayah bodoh" ucap yuta dengan begitu datar

"Jangan pikir ayah tak tau jika kelakuanmu sering seperti ini, ayah memantau mu dari jauh renjun"

"Kau balapan bukan"

Mata renjun melotot, bagaimana ayahnya bisa tau pikirnya

"T-tidak.."

"Jangan berbohong Nakamoto ren-jun!"

Renjun mengulum bibirnya, tidak ada bundanya disini tuhan tolong renjun siapa yang harus dia lakukan sekarang

"A-ayah.."

"Iya atau tidak!"

"I-iya.." jawabnya pelan

Yuta menghembuskan nafasnya pelan melihat sang nak "masuk kekamarmu, tunggu hukumanmu besok" ucap yuta

Renjun mengangguk dan melangkah cepat menuju kamarnya

Yuta melihat kepergian renjun dengan menggeleng, kenapa juga semua anaknya harus submisive, hobi nya tersalur ke anak yang salah

Ceklek

Brukhh

Renjun menghempaskan tubuhnya ke atas ranjangnya, rasanya sungguh melelahkan

"Eunghh.. injun baru pulang?" Itu jaemin kembarannya, renjun dan jaemin sangat memiliki kepribadian yang berbeda, jika jaemin memiliki sifat yang lembut seperti sang bunda maka renjun memiliki sifat bar bar seperti yang ayah

"Hmm" ucapnya bangkit melepaskan jaket kulit yang saat ini dia kenakan

"Injun ketahuan ayah ya?"

Renjun langsung menoleh ke arah kembarannya "Lo ngasi tau ayah ya na?!" Suara renjun meninggi

Jaemin dengan cepat menggeleng "bukan..., Kan nana udah bilang kalo ada ayah injun jangan suka keluar tengah malam, ayah tau injun.."

Renjun menghembuskan nafasnya kasar, iya membenarkan apa yang dikatakan jaemin. Itu terbukti 2 Minggu lalu saat kakaknya ketahuan jalan bersama kekasihnya

"Ayah seperti dukun" ucapnya pelan


.
.
.
.
.
.

Jaemin memegang pipi tembem renjun saat renjun tak kunjung bangun, padahal renjun ada kuliah pagi tapi entahlah anak itu masih nyaman dengan ranjangnya

"Injun.. injun kuliah tidak?" Ucap jaemin sambil memainkan pipi mochi renjun

"Hmm.. jam 8" ucapnya dalam tidur, renjun sudah terbiasa dengan jaemin yang selalu memainkan pipinya itu sudah menjadi kebiasaan jaemin selama 19 tahun mereka bersama

Jaemin mengangguk "masih ada 15 menit lagi untuk jam 8 pas, yasudah injun tidur saja dulu nanti Nana bangunkan saat jam 8 pas"

Mata renjun otomatis terbuka dan duduk dengan cepat, matanya nya melihat ke arah jam dinding kamarnya

07.45

Mampus! Renjun telat, dia segera bangkit dan berlari ke kamar mandi

Jaemin mengedipkan matanya beberapa kali "tadi katanya jam 8, kan masih ada 15 menit lagi? Kenapa injun buru buru" ucapnya

Jaemin tak memperdulikan itu, dia membereskan ranjangnya dengan renjun, 19 tahun hidup renjun dan jaemin tak pernah terpisahkan mereka selalu sekamar, jaemin akan menangis jika orang tuanya memisahkan kamar mereka

Renjun keluar dari kamar mandi dan berjalan cepat ke arah lemari "injun gak mandi ya?" Tanya jaemin

"Hmm.. keliatan ya? Gue buru buru na.." ucapnya memakai celana dengan terburu buru

"Lo telat bangunnin gue!"

"Kok Nana? Injun kan bilang jam 8 inikan masih belum jam 8"

Renjun menghentikan gerakannya dan menoleh ke arah sang adik

"Kalo gue bilang jam 8 itu berarti jam 8 udah harus di kelas na!! Bukan baru bangun!" Kesal renjun, jaemin hanya mengangguk anggukan kepalanya

.
.
.
.
.

"Njun sarapan" ucap winwin saat melihat anaknya menuruni tangga dengan terburu buru

"Ke kampus aja Bun, injun udh telat" ucapnya kemudian mencium pipi bundanya dengan cepat

"Kamu gak lupa tentang hukuman kami kan njun?" Ini yuta yang bersuara

"Enggak yah, injun ingat.. ayah atur aja apa hukumannya ya, injun udh telat banget, bye ayah bunda" sesaat kemudian dia berlari cepat menuju garasi rumahnya dan melajukan motornya dengan kecepatan penuh







TBC



Hari ini kita up apa ya enaknya?!

dijodohin! (guanren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang