Seluruh murid yang berada di SMA Bhineka Nusantara dipulangkan lebih awal dikarenakan ada rapat guru yang mengharuskan seluruh siswa dipulangkan. Airella tidak langsung pulang tetapi ia akan pergi ke toko bunga dekat rumahnya karena bunga yang berada di kamarnya sudah layu. Airella memang menyukai bunga sejak kecil.
Karla sudah memaksa Airella untuk pulang bersamanya dan mengantarnya membeli bunga, karena Karla takut terjadi sesuatu terhadap temannya itu, tetapi Airella tetap kekeuh dengan keinginannya membuat Karla lelah dan berakhir ia pulang duluan.
Airella berjalan di trotoar sembari menatap kanan dan kirinya, saat melewati gang Airella mendengar suara ribut dari dalam gang tersebut. Gang itu memang sepi mangka dari itu Airella bisa mendengar suara dari dalam gang.
Airella yang penasaran pun berjalan untuk melihat apa yang terjadi didalam sana. Airella terus berjalan sampai suara ribut terdengar jelas di pendengarannya. Terlihat terdapat dua kelompok lelaki yang saling berhadapan, Airella tahu pasti akan terjadi tawuran.
Mata Airella berbinar senang karena bisa melihat tawuran secara nyata, biasanya Airella hanya bisa melihat di film-film yang ia tonton. Airella segera bersembunyi dibalik tembok bangunan, dan mengintip untuk melihat. Airella berfikir pasti mereka akan keren sama seperti difilm.
Terlihat dari dua kelompok itu tangan mereka tidak kosong masing-masing memegang kayu, tetapi ada satu orang dengan tangan kosong tanpa memegang benda apapun. Dengan tanpa rasa takut ia berdiri paling depan seperti memimpin kelompoknya.
"Lah itu kan si indomaret" yang Airella maksud adalah alfarezeel, ia mengganti nama Alfarezeel menjadi Indomaret.
Yang berada dihadapan Alfarezeel adalah geng Araster. Araster memang suka mengganggu Alfarezeel, tetapi selalu Alfarezeel hiraukan. Kali ini berbeda karena ancaman Alfarezeel pun mau tidak mau harus mengikuti hal seperti ini.
"Ngapain?" tanya Alfarezeel dengan nada dingin pada Araster.
"Mau liat seberapa lemahnya diri lo" ucap salah satu orang dari Araster dengan lantang.
Mendengar ucapan dari salah satu anggota Araster, Alfarezeel langsung tertawa pelan. Karena saat orang itu berbicara seperti sangat tau dirinya seperti apa, padahal dekat pun tidak. Alfarezeel tidak mengambil serius ucapan orang itu, ia menganggap orang itu sedang melawak.
"Beraninya ko di gang, di mall dong" balas seorang dibelakang Alfarezeel.
"Ga berani, kan mental yupi" timpal teman disampingnya.
"Bukan masalah mental yupinya ege, kalo di mall yang ada kita viral" jawab seseorang dari Araster yang berada disamping pemimpinnya.
"Ya bagus doang kalo viral kan nanti dapet endorsan" jawab orang yang berada dibelakang kanan Alfarezeel.
"Hooh, cepet kaya nanti" lanjut orang yang berada dibelakang kiri Alfarezeel.
"BERISIK LO BERTIGA" teriak dari pemimpin Araster.
"Lo juga berisik" balas Alfarezeel dengan santai.
Mendengar itu rombongan Alfarezeel tertawa kompak membuat Araster menjadi kesal, si pemimpin pun mengode pasukannya untuk bersiap-siap.
"Cih, ayo kita liat siapa yang lemah disini" setelah mengucapkan itu Alfarezeel tersenyum miring. Araster langsung menyerang Alfarezeel dan rombongannya.
Setelah 2 menit tawuran dimulai barulah terdengar suara pukulan, teriakan, dan ringisan yang membuat Airella meringis ngeri melihatnya. Terlihat juga sudah ada yang tumbang dengan wajah berdarah atau memar.
Airella mulai ketakutan saat melihat aksi mereka, ia pun berlari menjauh, tetapi saat sedang berlari Airella terjatuh karena menginjak tali sepatu yang terlepas. Airella langsung bangkit dan berjalan dengan pelan karena kakinya terasa nyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall To You
Teen FictionAlfarezeel dan Airella mempunyai masa lalu dan kehidupan masing-masing yang menyedihkan. Mungkin jika keduanya bisa memilih, tidak ingin kehidupan seperti yang keduanya alami. Bahkan Alfarezeel dan Airella disebut sebagai pembunuh. Apakah itu benar...