05. Provocation

342 58 5
                                    

"Huuwaaa Taetae...!" suara itu terdengar sangat nyaring—memekak telinga.

Tentu saja Taehyung shock dengan kehadiran gadis itu secara tiba-tiba, baru saja ia ingin menghampiri sahabat sekaligus calon kakak ipar-nya ini, namun tiba-tiba saja tubuhnya sudah di peluk begitu eratnya dengan orang yang sama.

Lee Sooyoung, menangis—terdengar sangat pilu, tapi Taehyung tahu, itu hanya tangisan pura-pura andalannya.

"Kenapa?" tanya Taehyung malas. 

Sooyoung melepas pelukannya, ia menatap Taehyung dengan bibir yang mengerucut kesal. Sulit sekali memang berpura-pura di depan pria Kim ini.

"CEO baru itu, sangat menyebalkan." Sooyoung mendengus ketika mengucapkan kalimat tersebut, emosinya sudah berada di ubun-ubun, dan siap meledak kapan saja.

Taehyung terkekeh pelan, ia mengacak gemas rambut hitam Sooyoung. "Ya, seorang Park Jimin memang begitu, bersabarlah, hm!" Ujar Taehyung dengan senyuman manisnya.

"Uhh..." Sooyoung menggembungkan pipinya. Sungguh menggemaskan. "Dia menyebalkan, Tae! Sangat! Akut tidak suka. Arghh!" gadis itu mengamuk, dengan cara menghentak-hentak kakinya sebal. Terlihat seperti anak kecil yang sedang kesal pada sang Oppa.

"Aku mendengarmu, nona Lee." Tubuh Sooyoung terlonjak kaget dengan tangan Taehyung yang menahan pinggangnya agar tetap seimbang. Itu tidak lepas dari mata elang Jimin, dan pria bermata sipit itu tidak menyukainya.

Sooyoung itu akan jadi miliknya, dan itu mutlak!

"Taehyung," Jimin memanggil dengan suara rendahnya. Seketika mereka menoleh kearah sumber suara. "Jangan bermesraan di kantor, apa lagi dengan kekasih Kakakmu sendiri." Ujar Jimin memperingati, wajahnya terlihat dingin dengan rahang yang mengeras. Jelas sekali ia tidak menyukai keberadaan tangan Taehyung yang masih setia berada di pinggang ramping calon gadisnya.

"Apa?!" kedua orang yang menjadi target pembicaraan Jimin itu saling melotot tidak percaya. Mereka pun akhirnya melepaskan diri satu sama lain.

Yang membuatnya terkejut 'kan Jimin, kenapa jadi pria itu yang tampak tidak senang padanya? Pikir Sooyoung.

"Ada perlu apa anda kemari, Tuan Park Jimin?!" tanya Sooyoung, jelas sekali ia menekankan setiap katanya. Persetanan dengan sopan santun, Sooyoung tidak peduli, ia tidak menyukai Jimin.

Jimin tersenyum tampan, lalu mengusap rambut berwarna caramelnya kebelakang. "Menurutmu, apa?" oh terlihat sangat menyebalkan di mata Sooyoung. Ingin sekali rasanya ia mencakar wajah sok tampan itu.

Sooyoung memicing tidak suka. "Kenapa malah balik bertanya, Huh?!."

Bukannya marah karena ucapan tidak sopan yang gadis itu berikan, Jimin malah tersenyum gemas. "Menurutmu, apa yang dilakukan orang jika mereka sedang berada di kantin?" tanya Jimin dengan raut wajah mengejek.

Decihan tidak suka Sooyoung berikan, gadis itu berbalik untuk menatap Taehyung. "Tuan Kim, saya permisi dulu. Dan untuk anda..." Ia kembali memutar tubuhnya menghadap Jimin, gadis itu membungkuk sopan. "Permisi, Tuan Park, yang terhormat." Lalu ia melangkah pergi dari sana.

Diam-diam Jimin menahan senyum, ia sungguh gemas dengan tingkah maupun cara bicara gadis itu, walau terkesan tidak sopan pada atasan, tetap saja ia gemas sendiri. Pantas saja Yoongi yang terkenal dingin, dan tidak punya hati itu luluh padanya.

Sama hal dengan dirinya.

Sampai di sini, keinginan untuk memilikimu semakin besar, Nona Lee.


*** 

Tok tok...

Jimin mendongak, menatap pintu yang diketuk dua kali itu dengan pandangan bingung. Tadi baru saja pegawainya keluar dari ruangannya, mau apa lagi?

LOVE MAZE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang