19. Meet Jimin Parents

362 52 10
                                    

Jimin terus menggenggam tangan dingin Sooyoung di dalam mobil, fokusnya kini terbagi, antara melihat jalan dan Sooyoung-nya. Wanita itu tidak tenang, dan ia pun ikut tak tenang. Saat ini, mereka tengah dalam perjalanan menuju Mansion utama keluarga Jimin, untuk bertemu kedua orang tua pria itu.

Jimin ingin memberitahu ibunya, jika wanita yang kini berada di sampingnya ini, tengah mengandung cucunya. Dan juga, ia akan mengatakan untuk membatalkan pertunangannya dengan wanita pilihan sang ibu, ya, itu yang terbaik untuk semuanya.

"Jimin-ah, bagaimana jika lain kali saja? Aku takut."

Pria Park itu menghela napas, lalu mengusapkan ibu jarinya pada punggung tangan Sooyoung. "Tidak bisa, Sayang. Baby nanti akan semakin bertumbuh, dan perutmu akan semakin membesar, sekarang saja mulai terlihat, kau mau memakai gaun pengantin, dengan perut besar?" tanya Jimin.

Sooyoung menggeleng pelan, kepalanya tertunduk dengan bibir bawah mengerucut, astaga Jimin gemas sekali melihat wajah calon isteri-nya ini. "Tentu tidak. Tapi apa kau yakin, hubungan kita bisa sampai ke altar?" tanya Sooyoung. Jujur saja, ia ragu akan keputusan ini.

"Tentu," kata Jimin tanpa ragu, pria itu melirik sejenak ke arah Sooyoung. "Apapun yang terjadi, aku akan membawa hubungan kita sampai ke altar, biarpun Ibu dan ayahku menolak, aku akan memilih pergi, dan tetap menikahimu." Jawab Jimin penuh keyakinan.

"Kita akan jatuh miskin kalau begitu." Ujar Sooyoung dengan wajah memelas.

Jimin terkekeh. "Tentu tidak, Sayang. Aku memiliki uang tabungan, dari hasil kerja kerasku sendiri sebelum bergabung ke perusahaan. Aku seorang model sebelumnya, kau tak tahu?"

Sooyoung menoleh cepat ke arah Jimin, kedua mata wanita itu sedikit membulat. "Woah, benarkah? Kau seorang model, tapi kenapa aku tidak pernah melihat fotomu di majalah?" tanya Sooyoung. Wajah cantik itu menatap Jimin dengan tatapan tak percaya.

Pria Park itu berdecak. "Nanti di rumah, akan aku tunjukkan foto-fotoku di majalah."

"Eung, baiklah." Sooyoung tersenyum geli melihat wajah tertekuk Jimin. Terlihat menggemaskan.


*** 

Jimin melangkah masuk, bersama dengan Sooyoung yang selalu ia genggam tangannya. Wanita itu semakin gugup, terbukti dari telapak tangannya yang sudah berkeringat. 

Saat keduanya berada di ruang keluarga, ibu dari Park Jimin sedang duduk di atas sofa, bersama seorang wanita, yang pernah datang ke kantor Jimin beberapa bulan yang lalu. Sooyoung menunduk, sepertinya tidak akan ada harapan untuknya, pikir wanita itu.

Namun, genggaman tangan Jimin yang mengerat, membuat ia mendongak, untuk menatap Jimin. Pria itu tersenyum, dan hal itu mampu membuat hatinya merasa jika semua akan baik-baik saja.

"Ibu..."

Kedua wanita di sana menoleh, Nyonya Park tersenyum lebar, lalu berdiri, melangkah mendekati puteranya. Namun, ketika melihat Sooyoung di samping Jimin, dengan tangan keduanya saling bertaut, Nyonya Park menghentikan langkah.

"Jimin..."

"Ibu, aku ingin memperkenalkan Kekasihku."

Sooyoung kembali menunduk, ia takut, takut sekali. Dadanya terus berdebar kencang, dan siap tak siap, ia akan meneriman hinaan atau makian dari ibu boss-nya itu.

"Jimin..."

"Bu, Ibu selalu bilang padaku, siapapun yang aku inginkan, Ibu akan terima." Sela Jimin saat Nyonya Park hendak berbicara.

LOVE MAZE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang